26 C
Medan
Monday, October 7, 2024

Zulkifli Siregar Bertemu Utusan Rekanan Alkes

Tim Tipikor: Daerah Tak Mengusulkan, Tapi Dibagikan

MEDAN- Penggeledahan yang dilakukan 17 penyidik Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu), di gedung DPRD Sumut Jumat (30/8) kemarin, menjadi pertanyaan banyak kalangan.

Kalau penggeledahan ini terkait rapat Banggar dan pengadaan alat kesehatan (alkes) yang didanai dari anggaran Bantuan Daerah Bawahan (BDB) Pemprov Sumut pada 2012, mengapa hanya ruangan Wakil Ketua DPRD Sumut yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sigit Pramono Asri dan ruang Ketua Fraksi Hanura saja yang digeledah.

Menjawab pertanyaan tersebut, Direktur Reserse Kriminal Khusus Poldasu, Kombes Pol Sadono Budi Nugroho Sabtu (31/8) siang mengatakan, penggeledahan di DPRD Sumut kemarin merupakan pengembangan kasus dari Kabupaten Tobasa. Menurutnya, tersangka asal Tobasa yang sudah ditahan menyebut kalau ketua Fraksi Hanura, Zulkifli Siregar sempat melakukan pertemuan dengan Ridwan Winata.

“Ridwan Winata adalah orang yang diutus pihak rekanan untuk melakukan pengadaan alat kesehatan. Mereka pernah melakukan pertemuan untuk pengadaan alat-alat kesehatan tersebut,” ujar Sadono.

Sadono menyebutkan, saat ini sejumlah barang bukti yang disita dari ruang Fraksi Hanura DPRD Sumut dan dari ruang kerja Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara masih terus dipiliah- pilah. “Lagi dipilah-pilah. Anggota masih terus mencocokkan apa yang dibunyikan oleh tersangka yang sudah ditahan dengan barang bukti yang kita sita dari ruang fraksi kemarin,” katanya.

Perwira berpangkat melati tiga itu menegaskan, penyelidikan yang dilakukan pihaknya terkait dugaan korupsi pengadaan alat-alat kesehatan ini akan dilakukan dari bawah ke atas. “Itu artinya, ketika ada nama baru yang disebutkan oleh tersangka, tidak tertutup kemungkinan kita akan melakukan penggeledahan lagi di ruang fraksi mereka,” tegasnya.

Disebutkan Sadono, dari pengakuan tersangka yang sudah ditahan saat ini, Kabupaten Tobasa tidak ada mengusulkan pengadaan alatalat kesehatan namun akhirnya kebagian Alkes.

“Antararekanan, denganZulkifliadapertemuan untuk membicrakan itu. Dan saat itu Banggar dipimpin oleh Sigit Pramono Asri,” sebutnya.

Sebagaimana diketahui, ruang kerja Wakil KetuaDPRDSumateraUtara, SigitPramonoAsri dan ruang kerja Zulkifli Siregar, ketua Fraksi Hanura, mendadak digeledah penyidik Subdit III/ Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu), Jumat (30/8) pagi.

Kombes Pol Sadono Budi Nugroho yang berhasil dikonfirmasi wartawan menyebutkan, penggeledahan itu terkait dugaan korupsi alatalat kesehatan (Alkes)& KB (Keluarga Berencana) di 33 Kabupaten/Kota di Sumut, TA 2012 yang bersumber dari Bantuan Daerah Bawahan (BDB) Pemprovsu.

“Penggeledahan terkait alat-alat kesehatan di 33 Kabupaten/Kota di Sumut. Anggota mengambil sejumlah dokumen atau berkas yang berkaitan dengan kasus itu,” katanya.

Sadono menambahkan, Zulkifli Siregar dan Sigit Pramono Asri memang masih berstatus saksi. Namun tidak tertutup kemungkinan status keduanya bisa dijadikan tersangka karena kasus ini masih terus akan diusut.

“Statusnya masih saksi. Kemungkinannya bisa tersangka. Keterlibatan anggota dewan yang lain juga masih terjadi, kita lihat saja nanti perkembangannya,” tegas Sadono. (mag-1)

Tim Tipikor: Daerah Tak Mengusulkan, Tapi Dibagikan

MEDAN- Penggeledahan yang dilakukan 17 penyidik Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu), di gedung DPRD Sumut Jumat (30/8) kemarin, menjadi pertanyaan banyak kalangan.

Kalau penggeledahan ini terkait rapat Banggar dan pengadaan alat kesehatan (alkes) yang didanai dari anggaran Bantuan Daerah Bawahan (BDB) Pemprov Sumut pada 2012, mengapa hanya ruangan Wakil Ketua DPRD Sumut yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sigit Pramono Asri dan ruang Ketua Fraksi Hanura saja yang digeledah.

Menjawab pertanyaan tersebut, Direktur Reserse Kriminal Khusus Poldasu, Kombes Pol Sadono Budi Nugroho Sabtu (31/8) siang mengatakan, penggeledahan di DPRD Sumut kemarin merupakan pengembangan kasus dari Kabupaten Tobasa. Menurutnya, tersangka asal Tobasa yang sudah ditahan menyebut kalau ketua Fraksi Hanura, Zulkifli Siregar sempat melakukan pertemuan dengan Ridwan Winata.

“Ridwan Winata adalah orang yang diutus pihak rekanan untuk melakukan pengadaan alat kesehatan. Mereka pernah melakukan pertemuan untuk pengadaan alat-alat kesehatan tersebut,” ujar Sadono.

Sadono menyebutkan, saat ini sejumlah barang bukti yang disita dari ruang Fraksi Hanura DPRD Sumut dan dari ruang kerja Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara masih terus dipiliah- pilah. “Lagi dipilah-pilah. Anggota masih terus mencocokkan apa yang dibunyikan oleh tersangka yang sudah ditahan dengan barang bukti yang kita sita dari ruang fraksi kemarin,” katanya.

Perwira berpangkat melati tiga itu menegaskan, penyelidikan yang dilakukan pihaknya terkait dugaan korupsi pengadaan alat-alat kesehatan ini akan dilakukan dari bawah ke atas. “Itu artinya, ketika ada nama baru yang disebutkan oleh tersangka, tidak tertutup kemungkinan kita akan melakukan penggeledahan lagi di ruang fraksi mereka,” tegasnya.

Disebutkan Sadono, dari pengakuan tersangka yang sudah ditahan saat ini, Kabupaten Tobasa tidak ada mengusulkan pengadaan alatalat kesehatan namun akhirnya kebagian Alkes.

“Antararekanan, denganZulkifliadapertemuan untuk membicrakan itu. Dan saat itu Banggar dipimpin oleh Sigit Pramono Asri,” sebutnya.

Sebagaimana diketahui, ruang kerja Wakil KetuaDPRDSumateraUtara, SigitPramonoAsri dan ruang kerja Zulkifli Siregar, ketua Fraksi Hanura, mendadak digeledah penyidik Subdit III/ Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu), Jumat (30/8) pagi.

Kombes Pol Sadono Budi Nugroho yang berhasil dikonfirmasi wartawan menyebutkan, penggeledahan itu terkait dugaan korupsi alatalat kesehatan (Alkes)& KB (Keluarga Berencana) di 33 Kabupaten/Kota di Sumut, TA 2012 yang bersumber dari Bantuan Daerah Bawahan (BDB) Pemprovsu.

“Penggeledahan terkait alat-alat kesehatan di 33 Kabupaten/Kota di Sumut. Anggota mengambil sejumlah dokumen atau berkas yang berkaitan dengan kasus itu,” katanya.

Sadono menambahkan, Zulkifli Siregar dan Sigit Pramono Asri memang masih berstatus saksi. Namun tidak tertutup kemungkinan status keduanya bisa dijadikan tersangka karena kasus ini masih terus akan diusut.

“Statusnya masih saksi. Kemungkinannya bisa tersangka. Keterlibatan anggota dewan yang lain juga masih terjadi, kita lihat saja nanti perkembangannya,” tegas Sadono. (mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/