26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Gatot Ultimatum Nurdin Lubis Kerja Hari Minggu

MEDAN-Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) Nurdin Lubis SH MM, yang baru dilantik Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugrogho, Jumat (30/9), di Aula Martabe, Kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan, berjanji akan melakukan evaluasi Evaluasi yang dilakukan, dalam rangka proses perbaikan jalannya pemerintahan. “Untuk evaluasi, itu kan proses ya. Proses itu kan selalu terus dilakukan, siapapun harus ada proses,” tegas Nurdin Lubis saat ditanya Sumut Pos ketika meninggalkan Aula Martabe, usai acara pelantikan.

Saat ditanya ancang-ancang atau prediksi, terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mendapat nilai merah, Nurdin enggan menjawabnya secara spesifik.
“Kita tidak mengatakan SKPD, tapi bahwa evaluasi itu merupakan proses penyesuaian yang kita lakukan setiap waktu,” jawabnya.

Sebelumnya, ketika masih di Aula Martabe usai pelantikan, Nurdin sempat menyatakan, sebagai Sekda Provsu yang baru langkah yang akan dilakukannya dan menjadi prioritas adalah segera akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik di jajaran eksekutif Pemprovsu, maupun kepada lembaga legislatif dalam hal ini DPRD Sumut.

“Saya akan berkoordinir dengan perangkat daerah, ini untuk menjalankan program-program perbaikan Sumut ke depan. Konsolidasi ini akan saya lakukan kepada semua pihak, baik di internal di sekretariat maupun dengan instansi vertikal di Sumut. Konsolidasi juga akan saya lakukan kepada DPRD Sumut, karena sebagai mitra Pemprovsu tentu akan banyak berinteraksi dengan DPRD Sumut,” katanya.

Nurdin mengatakan, konsolidasi tersebut juga sebagai tugasnya sebagai pembantu gubernur. Dalam hal posisi saya sebagai Ketua Tim Anggaran Pemprovsu tentu akan menjalin interaksi dengan seluruh stakeholder di Sumut. Sehingga, harapan perbaikan Sumut ke depan.

“Artinya konsolidasi ini sangat penting untuk menjalankan tugas saya sebagai Sekdapropsu yang juga merangkap sebagai ketua tim anggaran,” ungkapnya.

Terkait daya serap APBD yang masih kurang dari 50 persen, Nurdin mengatakan akan melakukan evaluasi terkait pencapaian realisasi tersebut. Tujuannya, kata dia, untuk mengetahui apa penyebabnya dan solusi yang bisa diambil untuk percepatan anggaran.

“Kemungkinan rendahnya daya serap ini bisa disebabkan adanya proyek yang harus ditenderkan, sehingga membutuhkan waktu lama. Namun, ini akan tetap menjadi perhatian penting,” lanjutnya.
Dalam sambutan, Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho mengingatkan Nurdin Lubis, untuk tidak menjadi pribadi yang sombong dan pongah setelah menyandang status sebagai pejabat karir tertinggi sebagai Sekda Provsu.

Selain itu, Gatot juga mewanti-wanti Nurdin Lubis, untuk segera bekerja pada Hari Minggu (2/10). “Kepada saudara Nurdin Lubis, saya ingatkan koordinasi dengan keluarga Hari Sabtu. Karena Hari Minggu, kita sudah harus bekerja. Ingatkan keluarga, karena tugas anda saat ini semakin berat.

Dan saya menyarankan saudara Nurdin Lubis agar tetap menjalankan tugas yang diamanahkan. Jangan kemudian jabatan ini menjadikan saudara sombong, tetapi senantiasa menerima masukan untuk perbaikan dan perwujudan visi misi Sumut, yang maju, mandiri dan sejahtera dalam bingkai keberagamaan,” saran Gatot.

Pada kesempatan itu, Gatot Pujo Nugroho juga mengatakan, proses penetapan Sekdapropsu kali ini merupakan yang terpanjang dalam sejarah di Indoensia.

Mulai dari pengusulan hingga pertimbangan di Kemendagri dan TPA yang diketuai Wapres Boediono. Dia berharap dengan proses panjang tersebut tercipta kematangan bagi semua pihak dan juga bagi Nurdin Lubis dalam melaksanakan tugasnya.

“Dengan proses yang panjang tersebut dari sekian calon yang ada, ternyata dengan diterbitkannya Keppres 145 M tahun 2011, merupakan suatu pengakuan terhadap kualitas Nurdin Lubis sebagai yang terbaik diantara yang terbaik lainnya,” kata Gatot.

Percepat Penyelesaian Kualanamu
Gatot Pujo Nugroho mengaku, akan segera melakukan upaya konsolidasi terhadap semua jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), serta semua pihak yang berkompeten, untuk percepatan pembangunan bandara yang diproyeksikan sebagai bandara internasional Kualanamu.

“Sebagaimana harapan kita bahwa ini proses yang panjang, sebagaimana panjangnya proses, mudah-mudahan sebagai kematangan bagi kita. Untuk kemudian masyarakat untuk bisa memahami ini, bahwa ada tanggungjawab yang akan kita terus lakukan. Yang akan kita lakukan adalah segera melakukan konsolidasi dan koorinasi dengan seluruh SKPD dan asisten,” kata Gatot.

Gatot juga sempat mengatakan, upaya percepatan pembangunan Bandara Kualanamu juga menjadi tugas bagi Sekda Provsu yang baru dilantik yakni, Nurdin Lubis. “Kemarin saya sampaikan dan bilang sama Pak Nurdin  (Sekda), tolong itu menjadi bagian dari program kita.

Kemarin terakhir kita rapat dengan seluruh stake holder, penyelesaian Bandara Kualanamu, lalu dari pihak Angkasa Pura melisting the bottle necking. Satu diantaranya,  perda Deli Serdang  yang memberikan retribusi lebih tinggi dari pada saat Kualanamu masih dalam desain. Sementara dari pihak Pemkab Deli Serdang, dalam hal ini Sekda hadir waktu itu,” ungkapnya.

Ditambahkannya, ada sebuah kekhawatiran yang muncul dalam persoalan Bandara Kualanamu yakni, kemungkinan adanya kerugian negara.

“Kekhawatiran kembali pada nilai awal Kuala Namu didesign, kena delik merugikan keuangan negara. Maka kemarin, kita tugaskan Pak Sekda untuk segera lakukan koordinasi dengan cara apakah ada perlakukan khusus untuk bandara Kuala Namu,” katanya.(ari)

MEDAN-Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) Nurdin Lubis SH MM, yang baru dilantik Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugrogho, Jumat (30/9), di Aula Martabe, Kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan, berjanji akan melakukan evaluasi Evaluasi yang dilakukan, dalam rangka proses perbaikan jalannya pemerintahan. “Untuk evaluasi, itu kan proses ya. Proses itu kan selalu terus dilakukan, siapapun harus ada proses,” tegas Nurdin Lubis saat ditanya Sumut Pos ketika meninggalkan Aula Martabe, usai acara pelantikan.

Saat ditanya ancang-ancang atau prediksi, terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mendapat nilai merah, Nurdin enggan menjawabnya secara spesifik.
“Kita tidak mengatakan SKPD, tapi bahwa evaluasi itu merupakan proses penyesuaian yang kita lakukan setiap waktu,” jawabnya.

Sebelumnya, ketika masih di Aula Martabe usai pelantikan, Nurdin sempat menyatakan, sebagai Sekda Provsu yang baru langkah yang akan dilakukannya dan menjadi prioritas adalah segera akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik di jajaran eksekutif Pemprovsu, maupun kepada lembaga legislatif dalam hal ini DPRD Sumut.

“Saya akan berkoordinir dengan perangkat daerah, ini untuk menjalankan program-program perbaikan Sumut ke depan. Konsolidasi ini akan saya lakukan kepada semua pihak, baik di internal di sekretariat maupun dengan instansi vertikal di Sumut. Konsolidasi juga akan saya lakukan kepada DPRD Sumut, karena sebagai mitra Pemprovsu tentu akan banyak berinteraksi dengan DPRD Sumut,” katanya.

Nurdin mengatakan, konsolidasi tersebut juga sebagai tugasnya sebagai pembantu gubernur. Dalam hal posisi saya sebagai Ketua Tim Anggaran Pemprovsu tentu akan menjalin interaksi dengan seluruh stakeholder di Sumut. Sehingga, harapan perbaikan Sumut ke depan.

“Artinya konsolidasi ini sangat penting untuk menjalankan tugas saya sebagai Sekdapropsu yang juga merangkap sebagai ketua tim anggaran,” ungkapnya.

Terkait daya serap APBD yang masih kurang dari 50 persen, Nurdin mengatakan akan melakukan evaluasi terkait pencapaian realisasi tersebut. Tujuannya, kata dia, untuk mengetahui apa penyebabnya dan solusi yang bisa diambil untuk percepatan anggaran.

“Kemungkinan rendahnya daya serap ini bisa disebabkan adanya proyek yang harus ditenderkan, sehingga membutuhkan waktu lama. Namun, ini akan tetap menjadi perhatian penting,” lanjutnya.
Dalam sambutan, Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho mengingatkan Nurdin Lubis, untuk tidak menjadi pribadi yang sombong dan pongah setelah menyandang status sebagai pejabat karir tertinggi sebagai Sekda Provsu.

Selain itu, Gatot juga mewanti-wanti Nurdin Lubis, untuk segera bekerja pada Hari Minggu (2/10). “Kepada saudara Nurdin Lubis, saya ingatkan koordinasi dengan keluarga Hari Sabtu. Karena Hari Minggu, kita sudah harus bekerja. Ingatkan keluarga, karena tugas anda saat ini semakin berat.

Dan saya menyarankan saudara Nurdin Lubis agar tetap menjalankan tugas yang diamanahkan. Jangan kemudian jabatan ini menjadikan saudara sombong, tetapi senantiasa menerima masukan untuk perbaikan dan perwujudan visi misi Sumut, yang maju, mandiri dan sejahtera dalam bingkai keberagamaan,” saran Gatot.

Pada kesempatan itu, Gatot Pujo Nugroho juga mengatakan, proses penetapan Sekdapropsu kali ini merupakan yang terpanjang dalam sejarah di Indoensia.

Mulai dari pengusulan hingga pertimbangan di Kemendagri dan TPA yang diketuai Wapres Boediono. Dia berharap dengan proses panjang tersebut tercipta kematangan bagi semua pihak dan juga bagi Nurdin Lubis dalam melaksanakan tugasnya.

“Dengan proses yang panjang tersebut dari sekian calon yang ada, ternyata dengan diterbitkannya Keppres 145 M tahun 2011, merupakan suatu pengakuan terhadap kualitas Nurdin Lubis sebagai yang terbaik diantara yang terbaik lainnya,” kata Gatot.

Percepat Penyelesaian Kualanamu
Gatot Pujo Nugroho mengaku, akan segera melakukan upaya konsolidasi terhadap semua jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), serta semua pihak yang berkompeten, untuk percepatan pembangunan bandara yang diproyeksikan sebagai bandara internasional Kualanamu.

“Sebagaimana harapan kita bahwa ini proses yang panjang, sebagaimana panjangnya proses, mudah-mudahan sebagai kematangan bagi kita. Untuk kemudian masyarakat untuk bisa memahami ini, bahwa ada tanggungjawab yang akan kita terus lakukan. Yang akan kita lakukan adalah segera melakukan konsolidasi dan koorinasi dengan seluruh SKPD dan asisten,” kata Gatot.

Gatot juga sempat mengatakan, upaya percepatan pembangunan Bandara Kualanamu juga menjadi tugas bagi Sekda Provsu yang baru dilantik yakni, Nurdin Lubis. “Kemarin saya sampaikan dan bilang sama Pak Nurdin  (Sekda), tolong itu menjadi bagian dari program kita.

Kemarin terakhir kita rapat dengan seluruh stake holder, penyelesaian Bandara Kualanamu, lalu dari pihak Angkasa Pura melisting the bottle necking. Satu diantaranya,  perda Deli Serdang  yang memberikan retribusi lebih tinggi dari pada saat Kualanamu masih dalam desain. Sementara dari pihak Pemkab Deli Serdang, dalam hal ini Sekda hadir waktu itu,” ungkapnya.

Ditambahkannya, ada sebuah kekhawatiran yang muncul dalam persoalan Bandara Kualanamu yakni, kemungkinan adanya kerugian negara.

“Kekhawatiran kembali pada nilai awal Kuala Namu didesign, kena delik merugikan keuangan negara. Maka kemarin, kita tugaskan Pak Sekda untuk segera lakukan koordinasi dengan cara apakah ada perlakukan khusus untuk bandara Kuala Namu,” katanya.(ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/