32 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Harus Bongkar- bongkar Biar Dapat yang Bagus

Melihat Pakaian Bekas di Pajak Melati

Monza sebenarnya singkatan dari Mongonsidi Plaza. Pasar barang bekas di Jalan Mongonsidi tersbut sudah ada sejak tahun 80-an. Pasar yang menjual pakaian bekas dari luar negeri itu hanya kios berukuran 4×3 meter. Nah, belakangan pasar ini mulai habis dan berpindah ke Pajak Melati.

Pajak ini mulai buka dari jam 08.00 WIB sampai 18.00 WIB. Begitu buka kendaraan bermotor baik sepeda motor dan mobil silih berganti memenuhi pajak itu. Kios-kios berkuran kecil itu berlomba memajang pakaian bekas mulai dari kaos kaki, celena jeans, tas, jaket hingga sepatu. Harganya juga murah mulai dari Rp10 ribu hingga Rp50 ribu per potongnya.

Kiki, seorang pedagang monza mengatakan, pakaian yang dijualnya sangat terjangkau dan modenya pasti beda dengan yang ada di plaza. “Tergantung pakaiannya,”ucapnya.

Menurut pedagang yang sudah 15 tahun berjualan di Pajak Melati itu pembeli biasanya ramai  Selasa, Jumat dan Minggu.
“Tapi biasanya yang paling ramai itu hari libur atau menjelang hari besar keagamaan,” katanya.

Herman, pedagang celana bekas mengatakan,barang-barang yang dijualnya bermerek mulai Lea, Crocodile hingga Levis. Moye, pedagang jaket bekas mengatakan, harga jaket yang dijualnya tergantung barangnnya. “Paling murah Rp20 ribu yang mahal Rp100 ribu per potong,” katanya.
Wandes, seorang pembeli mengatakan, barang-barang yang dijual lumayan bagus meskipun terkadang kotor.

Puput, pembeli mengatakan, Pajak Melati sudah terkenal di Kota Medan sebagai penjual pakaian bakas.
“Tapi untuk mencari barang yang bagus kita harus rela membongkar-bongkar tumpukan pakaian,”katanya. (mag-19)

Melihat Pakaian Bekas di Pajak Melati

Monza sebenarnya singkatan dari Mongonsidi Plaza. Pasar barang bekas di Jalan Mongonsidi tersbut sudah ada sejak tahun 80-an. Pasar yang menjual pakaian bekas dari luar negeri itu hanya kios berukuran 4×3 meter. Nah, belakangan pasar ini mulai habis dan berpindah ke Pajak Melati.

Pajak ini mulai buka dari jam 08.00 WIB sampai 18.00 WIB. Begitu buka kendaraan bermotor baik sepeda motor dan mobil silih berganti memenuhi pajak itu. Kios-kios berkuran kecil itu berlomba memajang pakaian bekas mulai dari kaos kaki, celena jeans, tas, jaket hingga sepatu. Harganya juga murah mulai dari Rp10 ribu hingga Rp50 ribu per potongnya.

Kiki, seorang pedagang monza mengatakan, pakaian yang dijualnya sangat terjangkau dan modenya pasti beda dengan yang ada di plaza. “Tergantung pakaiannya,”ucapnya.

Menurut pedagang yang sudah 15 tahun berjualan di Pajak Melati itu pembeli biasanya ramai  Selasa, Jumat dan Minggu.
“Tapi biasanya yang paling ramai itu hari libur atau menjelang hari besar keagamaan,” katanya.

Herman, pedagang celana bekas mengatakan,barang-barang yang dijualnya bermerek mulai Lea, Crocodile hingga Levis. Moye, pedagang jaket bekas mengatakan, harga jaket yang dijualnya tergantung barangnnya. “Paling murah Rp20 ribu yang mahal Rp100 ribu per potong,” katanya.
Wandes, seorang pembeli mengatakan, barang-barang yang dijual lumayan bagus meskipun terkadang kotor.

Puput, pembeli mengatakan, Pajak Melati sudah terkenal di Kota Medan sebagai penjual pakaian bakas.
“Tapi untuk mencari barang yang bagus kita harus rela membongkar-bongkar tumpukan pakaian,”katanya. (mag-19)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/