26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Jembatan Darurat Sicanang Dibuka

Fachril/sumut pos
JEMBATAN DARURAT: Warga berdiri di atas jembatan Sicanang. Hari ini rencananya jembatan darurat Sicanang dibuka.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca warga Kelurahan Sicanang, Medan Belawan menggelar aksi demo ke kantor Wali Kota Medan pada Selasa (30/10), akhirnya jembatan darurat Titi Dua, Sicanang dibuka, Rabu (31/10).

Pantauan di lapangan, pondasi jembatan darurat yang sudah dikerjakan dalam beberapa hari, sudah rampung mencapai 90 persen. Para pekerja terus memaksimalkan pekerjaan, dengan target jembatan darurat dapat segera membuka akse masyarakat.

“Kita bersyukur, jembatan sudah mau rampung. Harapannya jembatan ini selesai bisa dilintasi kendaraan. Ke depannya, kita minta agar jembatan ini harus dibangun secara profesional dengan orang yang punya kompeten agar tidak runtuh lagi jembatan ini kedepannya,” tegas Ketua Forum Masyarakat Sicanang, Togu Silaen.

Menurutnya, Pemko Medan harus lebih teliti menenderkan proyek kepada pihak yang tidak salah. Sebab, pengerjaan proyek jembatan itu sudah berulang kali gagal, karena diduga ada indikasi permainan tender.

“Siapapun yang menang tender, kami hanya minta agar tidak asal jadi memperbaiki jembatan kedepannya. Kami sudah ada kesepakatan dengan Dinas PU untuk dilakukan tender ulang. Makanya tahun depan jembatan akan rampung,” kata Togu Silaen.

Menyikapi itu, Anggota DPRD Medan, M Nasir mengaku kecewa dengan sikap Pemko Medan, terkesan tidak serius membenahi insfrastruktur, khususnya Jembatan Sicanang. Artinya, sudah tiga kali tender ulang, jembatan itu tetap saja tidak mampu diselesaikan. Karena, tidak adanya kajian cara teknis dari Dinas PU kepada pelaksana tender.

“Kita lihat sekarang, anggaran sebesar Rp13 miliar, tapi proyek ini tidak berjalan. Secara politis, penenderan ini asal – asalan untuk memenangkan tender kepada orang yang tidak berkompenten. Kita minta kepada wali kota untuk mengevaluasi pejabat di Dinas PU,” tegas Nasir.

Dikatakan Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Medan ini, menilai Wali Kota Medan untuk lebih serius mengedepankan insfrastruktur di Medan Utara, dengan bobroknya proyek Jembatan Sicanang bentuk pemerintah tidak peka dengan persoalan yang terjadi.

Walaupun demikian, wakil rakyat dari Medan Utara mengapresiasi sikap tokoh masyarakat, H Irfan yang turut membantu untuk pembangunan jembatan darurat. Sehingga, besok (hari ini) sudah bisa dilintasi kendaraan.

“Kita heran, kemana Pak Wali dan Wakil Wali Kota? Sampai hari ini, seakan tak peduli. Kita harap ke depannya, Wali Kota harus peka terhadap permasalahan yang ada di Medan Utara. Jangan sempat kepercayaan masyarakat hilang sehingga ingin melepaskan diri dari Kota Medan,” ungkap Nasir.

Sementara itu, H Irfan selaku pihak yang mengerjakan jembatan darurat, mengatakan, pondasi jembatan yang mereka kerjakan sudah mulai rampung, besok (hari ini) kendaraan masyarakat sudah bisa melintas.

Dirinya menyeselakan sikap Dinas PU, hingga kemarin tidak ada turun berkordinasi untuk pembangunan jembatan darurat. Mengingat, adanya pertimbangan dari camat demi kepentingan masyarakat. Lantas, dirinya bergerak untuk membangun jembatan darurat tersebut.

“Jembatan darurat ini hasil desain kita sendiri. Untuk anggaran masih dari kita pribadi. Setelah rampung, baru dibayar oleh Pemko Medan. Harapannya, jembatan ini dapat membuka akses masyarakat yang sudah terisolir selama seminggu lebih,” ungkap H Irfan. (fac/ila)

Fachril/sumut pos
JEMBATAN DARURAT: Warga berdiri di atas jembatan Sicanang. Hari ini rencananya jembatan darurat Sicanang dibuka.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca warga Kelurahan Sicanang, Medan Belawan menggelar aksi demo ke kantor Wali Kota Medan pada Selasa (30/10), akhirnya jembatan darurat Titi Dua, Sicanang dibuka, Rabu (31/10).

Pantauan di lapangan, pondasi jembatan darurat yang sudah dikerjakan dalam beberapa hari, sudah rampung mencapai 90 persen. Para pekerja terus memaksimalkan pekerjaan, dengan target jembatan darurat dapat segera membuka akse masyarakat.

“Kita bersyukur, jembatan sudah mau rampung. Harapannya jembatan ini selesai bisa dilintasi kendaraan. Ke depannya, kita minta agar jembatan ini harus dibangun secara profesional dengan orang yang punya kompeten agar tidak runtuh lagi jembatan ini kedepannya,” tegas Ketua Forum Masyarakat Sicanang, Togu Silaen.

Menurutnya, Pemko Medan harus lebih teliti menenderkan proyek kepada pihak yang tidak salah. Sebab, pengerjaan proyek jembatan itu sudah berulang kali gagal, karena diduga ada indikasi permainan tender.

“Siapapun yang menang tender, kami hanya minta agar tidak asal jadi memperbaiki jembatan kedepannya. Kami sudah ada kesepakatan dengan Dinas PU untuk dilakukan tender ulang. Makanya tahun depan jembatan akan rampung,” kata Togu Silaen.

Menyikapi itu, Anggota DPRD Medan, M Nasir mengaku kecewa dengan sikap Pemko Medan, terkesan tidak serius membenahi insfrastruktur, khususnya Jembatan Sicanang. Artinya, sudah tiga kali tender ulang, jembatan itu tetap saja tidak mampu diselesaikan. Karena, tidak adanya kajian cara teknis dari Dinas PU kepada pelaksana tender.

“Kita lihat sekarang, anggaran sebesar Rp13 miliar, tapi proyek ini tidak berjalan. Secara politis, penenderan ini asal – asalan untuk memenangkan tender kepada orang yang tidak berkompenten. Kita minta kepada wali kota untuk mengevaluasi pejabat di Dinas PU,” tegas Nasir.

Dikatakan Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Medan ini, menilai Wali Kota Medan untuk lebih serius mengedepankan insfrastruktur di Medan Utara, dengan bobroknya proyek Jembatan Sicanang bentuk pemerintah tidak peka dengan persoalan yang terjadi.

Walaupun demikian, wakil rakyat dari Medan Utara mengapresiasi sikap tokoh masyarakat, H Irfan yang turut membantu untuk pembangunan jembatan darurat. Sehingga, besok (hari ini) sudah bisa dilintasi kendaraan.

“Kita heran, kemana Pak Wali dan Wakil Wali Kota? Sampai hari ini, seakan tak peduli. Kita harap ke depannya, Wali Kota harus peka terhadap permasalahan yang ada di Medan Utara. Jangan sempat kepercayaan masyarakat hilang sehingga ingin melepaskan diri dari Kota Medan,” ungkap Nasir.

Sementara itu, H Irfan selaku pihak yang mengerjakan jembatan darurat, mengatakan, pondasi jembatan yang mereka kerjakan sudah mulai rampung, besok (hari ini) kendaraan masyarakat sudah bisa melintas.

Dirinya menyeselakan sikap Dinas PU, hingga kemarin tidak ada turun berkordinasi untuk pembangunan jembatan darurat. Mengingat, adanya pertimbangan dari camat demi kepentingan masyarakat. Lantas, dirinya bergerak untuk membangun jembatan darurat tersebut.

“Jembatan darurat ini hasil desain kita sendiri. Untuk anggaran masih dari kita pribadi. Setelah rampung, baru dibayar oleh Pemko Medan. Harapannya, jembatan ini dapat membuka akses masyarakat yang sudah terisolir selama seminggu lebih,” ungkap H Irfan. (fac/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/