JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG Hary Tirto menuturkan, siklon tropis dahlia hari ini akan menyebabkan angin kencang dengan kekuatan 20 knot.
Masyarakat Bengkulu hingga Lampung, Banten selatan, serta Jabar Selatan, patut waspada.
”Diperkirakan gelombang laut dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter di perairan barat Kepulauan Mentawai. Selain itu di Perairan Pulau Enggano, Selat Sunda dan beberapa perairan Banten hingga Jawa Tengah gelombangnya mencapai 4 meter hingga 6 meter,” tuturnya.
Kondisi buruk di Selat Sunda sudah mulai dirasakan sejak Kamis (31/11). Oleh sebab itu PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memutuskan untuk melakukan penutupan sementara layanan penyeberangan di lintasan Merak – Bakauheni.
Penutupan tersebut belangsung mulai pukul 17.45 WIB hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Penutupan sementara layanan tersebut merupakan keputusan Rapat koordinasi antara PT ASDP, Gapasdap , Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Banten, dan KSOP Merak yang berlangsung pada kemarin sore.
”Kami memohon pengertian kepada seluruh pengguna jasa penyeberangan Merak-Bakauheni. Cuaca di Merak sangat ekstrem,” tutur PLT Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Intan Sugiharti.
Kemarin tinggi gelombang sudah mencapai lima meter. Sementara kecepatan angin diatas 45 knot sehingga layanan ditutup sementara.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG Hary Tirto menuturkan, siklon tropis dahlia hari ini akan menyebabkan angin kencang dengan kekuatan 20 knot.
Masyarakat Bengkulu hingga Lampung, Banten selatan, serta Jabar Selatan, patut waspada.
”Diperkirakan gelombang laut dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter di perairan barat Kepulauan Mentawai. Selain itu di Perairan Pulau Enggano, Selat Sunda dan beberapa perairan Banten hingga Jawa Tengah gelombangnya mencapai 4 meter hingga 6 meter,” tuturnya.
Kondisi buruk di Selat Sunda sudah mulai dirasakan sejak Kamis (31/11). Oleh sebab itu PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memutuskan untuk melakukan penutupan sementara layanan penyeberangan di lintasan Merak – Bakauheni.
Penutupan tersebut belangsung mulai pukul 17.45 WIB hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Penutupan sementara layanan tersebut merupakan keputusan Rapat koordinasi antara PT ASDP, Gapasdap , Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Banten, dan KSOP Merak yang berlangsung pada kemarin sore.
”Kami memohon pengertian kepada seluruh pengguna jasa penyeberangan Merak-Bakauheni. Cuaca di Merak sangat ekstrem,” tutur PLT Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Intan Sugiharti.
Kemarin tinggi gelombang sudah mencapai lima meter. Sementara kecepatan angin diatas 45 knot sehingga layanan ditutup sementara.