26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

Terminal Amplas Mulai Dibenahi

MEDAN-Terminal Amplas Medan kini mulai dibenahi agar kembali menjadi terminal nyaman dan asri. Pohon dan lainnya mulai ditata. “Kita sudah mulai membenahi terminal ini.

MENGAWASI : Kepala Terminal Amplas Richard Medy Simatupang mengawasi penataan Terminal Amplas.//Deking/sumut pos
MENGAWASI : Kepala Terminal Amplas Richard Medy Simatupang mengawasi penataan Terminal Amplas.//Deking/sumut pos

Kita juga sudah menanam 300 pohon untuk penghijauan. Selain itu, para pengusaha warung pun sudah kita imbau agar jangan membuang sampah sembarangan sehingga Terminal Amplas bersih,” ujar Kepala Terminal Amplas Richard Medy Simatupang didampingi Kaur Perawatan dan Kebersihan, Burhanuddin Sinaga kepada Sumut Pos, Jumat (1/3).

Dikatakannya, pengamanan di Terminal Amplas juga sudah mulai ditingkatkan dengan menempatkan 8 orang petugas dari Dinas Perhubungan dibantu oleh pihak kepolisian. “Kita ingin agar Terminal Amplas ini semakin nyaman bagi penumpang. Dengan begitu, bus-bus pun kembali masuk ke terminal ini,” jelasnya.

Richard menambahkan, bus-bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) masih jarang masuk ke Terminal Amplas. Meski sudah berkali-kali diperingatkan, tapi bus-bus tersebut masih membandel. Meski pihak Dinas Perhubungan sudah menempatkan petugas di jalan masuk Fly Over Amplas, tapi tetap saja bus itu mengambil jalan lurus dari jalur bawah.

“Simpang Amplas itu memang sudah bukan daerah kita lagi. Tapi, Dinas Perhubungan sudah menempatkan petugas di fly over itu, tapi tetap saja supir-supir bus itu nakal. Bahkan, sudah tiga kali supir bus menabrak petugas Dishub di Simpang Amplas itu. “Petugas  Dishub sudah tiga kali ditabrak supir bus yang mencoba mengelak untuk masuk ke Terminal Amplas,” jelasnya.

Menurut Richard, keengganan bus-bus tersebut membuat Terminal Amplas terlihat sepi. Mobil yang masuk didominasi oleh Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Angkutan Kota (Angkot). Padahal, ada sekitar 150 hingga 200 bus AKAP yang setiap hari berangkat dari Medan. Begitu juga dengan Bus AKDP ada sekitar 500 dan Angkot sekitar 3000-an. “Segitulah perkiraan kita kalau mereka masuk terminal semua,” katanya.
Pada kesempatan ini, Richard pun mengimbau agar bus-bus AKAP yang membuat pool di sepanjang Jalan Sisingamangaraja masuk ke Terminal Amplas. Sebab, restribusi mereka sangat diharapkan untuk membangun Kota Medan. (mag-7).

MEDAN-Terminal Amplas Medan kini mulai dibenahi agar kembali menjadi terminal nyaman dan asri. Pohon dan lainnya mulai ditata. “Kita sudah mulai membenahi terminal ini.

MENGAWASI : Kepala Terminal Amplas Richard Medy Simatupang mengawasi penataan Terminal Amplas.//Deking/sumut pos
MENGAWASI : Kepala Terminal Amplas Richard Medy Simatupang mengawasi penataan Terminal Amplas.//Deking/sumut pos

Kita juga sudah menanam 300 pohon untuk penghijauan. Selain itu, para pengusaha warung pun sudah kita imbau agar jangan membuang sampah sembarangan sehingga Terminal Amplas bersih,” ujar Kepala Terminal Amplas Richard Medy Simatupang didampingi Kaur Perawatan dan Kebersihan, Burhanuddin Sinaga kepada Sumut Pos, Jumat (1/3).

Dikatakannya, pengamanan di Terminal Amplas juga sudah mulai ditingkatkan dengan menempatkan 8 orang petugas dari Dinas Perhubungan dibantu oleh pihak kepolisian. “Kita ingin agar Terminal Amplas ini semakin nyaman bagi penumpang. Dengan begitu, bus-bus pun kembali masuk ke terminal ini,” jelasnya.

Richard menambahkan, bus-bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) masih jarang masuk ke Terminal Amplas. Meski sudah berkali-kali diperingatkan, tapi bus-bus tersebut masih membandel. Meski pihak Dinas Perhubungan sudah menempatkan petugas di jalan masuk Fly Over Amplas, tapi tetap saja bus itu mengambil jalan lurus dari jalur bawah.

“Simpang Amplas itu memang sudah bukan daerah kita lagi. Tapi, Dinas Perhubungan sudah menempatkan petugas di fly over itu, tapi tetap saja supir-supir bus itu nakal. Bahkan, sudah tiga kali supir bus menabrak petugas Dishub di Simpang Amplas itu. “Petugas  Dishub sudah tiga kali ditabrak supir bus yang mencoba mengelak untuk masuk ke Terminal Amplas,” jelasnya.

Menurut Richard, keengganan bus-bus tersebut membuat Terminal Amplas terlihat sepi. Mobil yang masuk didominasi oleh Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Angkutan Kota (Angkot). Padahal, ada sekitar 150 hingga 200 bus AKAP yang setiap hari berangkat dari Medan. Begitu juga dengan Bus AKDP ada sekitar 500 dan Angkot sekitar 3000-an. “Segitulah perkiraan kita kalau mereka masuk terminal semua,” katanya.
Pada kesempatan ini, Richard pun mengimbau agar bus-bus AKAP yang membuat pool di sepanjang Jalan Sisingamangaraja masuk ke Terminal Amplas. Sebab, restribusi mereka sangat diharapkan untuk membangun Kota Medan. (mag-7).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/