MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencana pembangunan jalan tol dalam kota di Medan ternyata bukan isapan jempol belaka. Tol dalam kota itu diwacanakan memiliki panjang 30,97 km dan murni merupakan investasi swasta. Rencana pembangunannya akan dimulai pada Juni 2019 dan ditargetkan rampung dalam dua tahun, yakni Juni 2021, terhitung sejak dimulainya pengerjaan nanti.
Total nilai investasi sekitar Rp7 triliun. Adapun tol dalam kota sepanjang 30,97 km itu, terdiri dari 3 seksi. Seksi I Helvetia-Titi Kuning sepanjang 14,28 km, Seksi II Titi Kuning-Pulo Brayan sepanjang 12,84 km dan Seksi III Titi Kuning-Amplas sepanjang 4,25 km.
Demikian diketahui dalam acara Penandatanganan MoU antara Pemprovsu, Pemko Medan, Pemkab Deliserdang bersama PT Citra Marga Nusphala Persada (CMNP) Tbk dan PT Adhi Karya (Persero) tentang kerjasama pembangunannya, telah dilakukan di Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan, Jumat (1/3).
Penandatanganan dilakukan Gubsu Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan dan Komisaris Utama PT CMNP Tito Sulistio dan Dirut Adhi Karya Budi Harto. Turut menyaksikan penandatanganan, diantaranya Pangdam I/BB Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Sekdaprovsu Sabrina dan Sekda Kota Medan Wirya Alrahman.
Ruas tol dalam kota akan dibangun mengikuti aliran Sungai Deli. Persisnya tol dalam kota itu berada di pinggir Sungai Deli. Kemudian tol dalam kota itu akan juga dilengkapi jembatan layang (fly over). Tidak hanya bagi kendaraan bermotor roda empat ke atas, tol dalam kota itu juga akan menyediakan jalur khusus bagi pengendara sepeda motor. Jika itu terwujud nantinya, maka tol dalam Kota Medan itu menjadi satu-satunya yang memiliki jalur khusus roda dua.
Keseluruhan pembangunan tol dalam Kota Medan itu, akan mengusung konsep estetis, yaitu jalan tol yang selain struktur konstruksinya berteknologi tinggi, juga ditata indah dan ramah lingkungan.
Gubsu Edy Rahmayadi mengimbau masyarakat Sumut, khususnya di Kota Medan dan Deliserdang, agar mendukung pembangunannya nanti. Selain memperlancar aksebilitas, tol dalam kota itu juga untuk memperkuat status Medan sebagai kota metropolitan.
“Kami sendiri dari Pemprovsu mendukung penuh terwujudnya pembangunan tol dalam kota ini. Ini sebenarnya sudah lama kita inginkan dan insya Allah telah kita teken tadi kesepakatan kerjasamanya yang menjadi titik terang memulai pembangunannya,” katanya.
Keberadaan jalan tol yang rencananya berada di sepanjang jalur Sungai Deli itu, juga diharapkan dapat mebangkitkan pariwisata Kota Medan. “Sungai itu dibersihkan, dijadikan wisata, di atasnya jalan tol kanan kiri, ini mimpi besar,” sebut Edy.
Wali Kota Medan Dzulmi Eldin menyebutkan warga yang bermukim di pinggiran Sungai Deli sekitar 118 kepala keluarga (KK), akan direlokasi. Kemudian lahan-lahan warga yang terkena lahan tol, akan dibayarkan ganti rugi sesuai ketentuannya, yang semua dananya berasal dari investor.
Hal senada dikatakan, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan. Pihaknya juga akan menyosialisasikan pembangunan itu kepada masyarakat agar turut mendukung pembangunannya.
Sementara pada acara itu, Pangdam I/BB Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah turut menyatakan dukungannya. Pihaknya siap bergandengan tangan di lapangan untuk menuntaskan kemungkinan adanya persoalan, seperti relokasi, pembebasan lahan maupu pada masa konstruksi hingga rampung.
“Pada prinsipnya kami mendukung penuh setiap program pembangunan pemerintah, termasuk rencana tol dalam kota Medan ini. Kami akan turut mensosialisasikan kepada warga bahwa pembangunan tol dalam kota ini untuk kepentingan bersama,” katanya. (prn)