26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kembali Gelar Silaturahmi dengan Insan Pers, Gubsu: Tanpa Wartawan, Saya Tak Bisa Apapun

Pran/Sumut Pos
SILATURAHMI: Gubsu Edy Rahmayadi kembali bersilaturahmi dengan insan pers di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubsu, Medan, Jumat (1/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengamini bahwa wartawan dan media massa merupakan mitra strategis dalam mewujudkan Sumut yang maju, aman dan bermartabat sesuai visi misinya. Saking stategisnya kemitraan tersebut, menurut Edy, dirinya takkan bisa berbuat apapun jika wartawan tak ikut berkontribusi melalui informasi pembangunan yang disampaikan ke publik.

“Wartawan harus cerdas. Saya senang kalian awasi dan saya pastikan kalau tanpa kalian (wartawan) saya tidak bisa berbuat,” kata Edy dalam silaturahmi dengan insan pers yang kembali diinisiasi Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu, Jumat (1/3), di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubsu, Jl. Pangeran Diponegoro Medan.

Edy mengingat persis pernyataannya sewaktu menjabat Pangdam I/BB, bahwa mantan Gubsu Gatot Pujo Nugroho terlibat pusaran korupsi karena salah satu unsurnya akibat dosa wartawan. Dosa wartawan yang ia maksud ialah, bahwa pers dengan memiliki fungsi sosial kontrol kurang melakukan perannya. Untuk itu ia berharap, selama masa kepemimpinannya bersama sang wakil, Musa Rajekshah (Ijeck) sampai 2023, untuk saling berpikir positif dan saling mengingatkan.

“Iya, saya ingat. Itu saya katakan waktu Pangdam (Gatot masuk penjara karena salah satu dosa wartawan, Red). Tetapi mari kita bangun Sumur ini bukan negatif thinking. Sumut ini kendalinya adalah pemprov. Pemprov harus terawasi dengan positif,” katanya.

Terlebih di masa transisi kepemimpinan ini, sambung dia, seluruh jajarannya masih dalam proses adaptasi terhadap dirinya dan juga wakilnya. Mantan Pangkostrad ini berjanji dan komitmen, bahwa ia serta perangkatnya akan selalu membuka diri terhadap seluruh informasi yang memang dibutuhkan masyarakat.

“Semua ini masih menyesuaikan diri. Saya sama kepala dinas juga belum klop (cocok). Begitu juga saya sama kalian (wartawan). Kalau gaya aku sudah final begini, tak bisa lagi kurubah-ubah. Inikan transisi. Yang tak boleh itu kalian berpikir negatif tentang saya. Kedepan saya pastikan panggil kadis dan bertemu kita,” katanya sembari mengajak seluruh insan pers bergandengan tangan membangun daerah ini.

Sebagai Gubsu, ia menyebut banyak amamah yang harus dilaksanakannya. Baik dari masyarakat Sumut maupun pemerintah pusat. Salah satunya selama 2019, Sumut harus dikunjungi satu juta wisatawan.

“Saya datang ke menteri pariwisata, saya bilang, akan kita upayakan 500 ribu wisatawan yang akan datang ke Sumut,” ujarnya.

Dalam acara yang turut dihadiri Ketua PWI Sumut Hermansyah itu, Edy menyampaikan dalam satu tahun dibutuhkan dana Rp 600 miliar agar taraf hidup masyarakat Sumut berada pada posisi standar. (prn)

Pran/Sumut Pos
SILATURAHMI: Gubsu Edy Rahmayadi kembali bersilaturahmi dengan insan pers di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubsu, Medan, Jumat (1/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengamini bahwa wartawan dan media massa merupakan mitra strategis dalam mewujudkan Sumut yang maju, aman dan bermartabat sesuai visi misinya. Saking stategisnya kemitraan tersebut, menurut Edy, dirinya takkan bisa berbuat apapun jika wartawan tak ikut berkontribusi melalui informasi pembangunan yang disampaikan ke publik.

“Wartawan harus cerdas. Saya senang kalian awasi dan saya pastikan kalau tanpa kalian (wartawan) saya tidak bisa berbuat,” kata Edy dalam silaturahmi dengan insan pers yang kembali diinisiasi Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu, Jumat (1/3), di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubsu, Jl. Pangeran Diponegoro Medan.

Edy mengingat persis pernyataannya sewaktu menjabat Pangdam I/BB, bahwa mantan Gubsu Gatot Pujo Nugroho terlibat pusaran korupsi karena salah satu unsurnya akibat dosa wartawan. Dosa wartawan yang ia maksud ialah, bahwa pers dengan memiliki fungsi sosial kontrol kurang melakukan perannya. Untuk itu ia berharap, selama masa kepemimpinannya bersama sang wakil, Musa Rajekshah (Ijeck) sampai 2023, untuk saling berpikir positif dan saling mengingatkan.

“Iya, saya ingat. Itu saya katakan waktu Pangdam (Gatot masuk penjara karena salah satu dosa wartawan, Red). Tetapi mari kita bangun Sumur ini bukan negatif thinking. Sumut ini kendalinya adalah pemprov. Pemprov harus terawasi dengan positif,” katanya.

Terlebih di masa transisi kepemimpinan ini, sambung dia, seluruh jajarannya masih dalam proses adaptasi terhadap dirinya dan juga wakilnya. Mantan Pangkostrad ini berjanji dan komitmen, bahwa ia serta perangkatnya akan selalu membuka diri terhadap seluruh informasi yang memang dibutuhkan masyarakat.

“Semua ini masih menyesuaikan diri. Saya sama kepala dinas juga belum klop (cocok). Begitu juga saya sama kalian (wartawan). Kalau gaya aku sudah final begini, tak bisa lagi kurubah-ubah. Inikan transisi. Yang tak boleh itu kalian berpikir negatif tentang saya. Kedepan saya pastikan panggil kadis dan bertemu kita,” katanya sembari mengajak seluruh insan pers bergandengan tangan membangun daerah ini.

Sebagai Gubsu, ia menyebut banyak amamah yang harus dilaksanakannya. Baik dari masyarakat Sumut maupun pemerintah pusat. Salah satunya selama 2019, Sumut harus dikunjungi satu juta wisatawan.

“Saya datang ke menteri pariwisata, saya bilang, akan kita upayakan 500 ribu wisatawan yang akan datang ke Sumut,” ujarnya.

Dalam acara yang turut dihadiri Ketua PWI Sumut Hermansyah itu, Edy menyampaikan dalam satu tahun dibutuhkan dana Rp 600 miliar agar taraf hidup masyarakat Sumut berada pada posisi standar. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/