26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Warga yang Urus e-KTP Menurun

MEDAN-Aksi unjuk rasa menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) pekan lalu berdampak terhadap perekaman data Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Selama sepekan kemarin, jumlah warga yang mengurus e-KTP berkurang drastis.

“Biasanya dalam sehari proses perekaman data e-KTP kita itu bisa mencapai 8 ribu hingga 10 ribu warga. Namun, dalam sepekan ini berkurang hanya sekitar 6 ribu, bahkan ada yang hanya 5 ribu,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Darussalam Pohan, Minggu (1/4) siangn
Dikatakan Darussalam, kecamatan yang menurun perekaman data e-KTP-nya di beberapa lokasi yang rawan terhadap aksi demo seperti di Medan Kota, Medan Maimun, Medan Polonia, Medan Petisah serta Medan Barat.

“Mungkin karena warga takut,” kata Darussalam.

Untuk petugas e-KTP sendiri, lanjut Darussalam, selama sepekan ini tetap hadir, seperti petugas administrasi dan operator perekaman.
Ketidakhadiran warga masih dimaklumi, begitupun bagi warga yang sudah mendapatkan undangan namun belum bisa hadir diperkenankan untuk melaporkan ulang kepada camat yang bersangkutan.

Chairina, warga Jalan SM Raja Medan mengaku tidak hadir memenuhi undangan untuk proses e-KTP Rabu (28/3) lalu, karena khawatir aksi demo.
“Saya memang harus ngurus e-KTP tapi takut banyak demo. Angkutan kota juga sedikit yang beroperasi, makanya dari pada terjadi hal-hal yang tak diinginkan mendingan nanti ajalah kalau suasana tenang baru mengurus e-KTP,” tegas Rina.(adl)

MEDAN-Aksi unjuk rasa menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) pekan lalu berdampak terhadap perekaman data Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Selama sepekan kemarin, jumlah warga yang mengurus e-KTP berkurang drastis.

“Biasanya dalam sehari proses perekaman data e-KTP kita itu bisa mencapai 8 ribu hingga 10 ribu warga. Namun, dalam sepekan ini berkurang hanya sekitar 6 ribu, bahkan ada yang hanya 5 ribu,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Darussalam Pohan, Minggu (1/4) siangn
Dikatakan Darussalam, kecamatan yang menurun perekaman data e-KTP-nya di beberapa lokasi yang rawan terhadap aksi demo seperti di Medan Kota, Medan Maimun, Medan Polonia, Medan Petisah serta Medan Barat.

“Mungkin karena warga takut,” kata Darussalam.

Untuk petugas e-KTP sendiri, lanjut Darussalam, selama sepekan ini tetap hadir, seperti petugas administrasi dan operator perekaman.
Ketidakhadiran warga masih dimaklumi, begitupun bagi warga yang sudah mendapatkan undangan namun belum bisa hadir diperkenankan untuk melaporkan ulang kepada camat yang bersangkutan.

Chairina, warga Jalan SM Raja Medan mengaku tidak hadir memenuhi undangan untuk proses e-KTP Rabu (28/3) lalu, karena khawatir aksi demo.
“Saya memang harus ngurus e-KTP tapi takut banyak demo. Angkutan kota juga sedikit yang beroperasi, makanya dari pada terjadi hal-hal yang tak diinginkan mendingan nanti ajalah kalau suasana tenang baru mengurus e-KTP,” tegas Rina.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/