25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pasar Delitua Direlokasi, 400-an Kios Dirubuhkan

Foto: Irwansyah/PM Petugas merobohkan ratusan kios di Pasar Delitua. Pedagang direlokasi ke tempat baru, Rabu (1/4/2015).
Foto: Irwansyah/PM
Petugas merobohkan ratusan kios di Pasar Delitua. Pedagang direlokasi ke tempat baru, Rabu (1/4/2015).

DELITUA, SUMUTPOS.CO – Perlawanan ratusan pedagang Pasar Delitua terhadap petugas Satpol PP Kab Deliserdang dan Samapta Polresta Medan yang akan merelokasi kios mereka pada Rabu (1/4) sia-sia.

“Jangan hancurkan kios kami …. Jangan dihancurkan….tolong pak,” teriakan ratusan pedagang kepada petugas yang mulai membongkar kios mereka.

Tim gabungan yang tiba pukul 08.00 wib sempat mendapat perlawanan dari ratusan pedagang yang tergabung dalam Himpunan Pedagang Pasar Delitua (HPPD), dengan memblokir badan jalan pasar Delitua.

Suasana pasar memanas dan terjadi aksi saling tolak-tolakan antara pedagang dengan petugas kepolisian. Beberapa jam ‘berperang’, kondisi keamanan berhasil dikendalikan petugas setelah bantuan dari polisi berkendara sepeda motor Polresta Medan tiba di lokasi. Akhirnya pedagang yang sempat berjoget -joget di badan jalan membubarkan diri.

Sebelum merubuhkan empat ratusan kios, pemerintah Deliserdang mengimbau pedagang mengosongkan seluruh barang dagangannya.

Setelah himbauan, escavator yang dibawa Satpol PP Deliserdang mulai merubuhkan bangunan kios yang berada di sepanjang tepi jalan Pasar Delitua.

Tanpa perlawanan, satu demi satu bangunan kios dirubuhkan, sementara pedagang terlihat meneteskan air mata. Pembongkaran juga disaksikan ribuan warga hanya bisa pasrah. Saat eksekusi, petugas mengamankan tiga pemuda yakni Haikel Bangun, Leo Bangun dan Rianto karena dianggap provokator.

Syaifullah, Asisten I Bupati Deliserdang mengatakan penggusuran kios di Pasar Delitua berjalan aman. “Penugasan ini berdasarkan perintah Bupati Deliserdang, Drs H Ashari Tambunan,” ujarnya didampingi Kepala Dinas Pasar Deliserdang Donal Tobing dan Kepala Sat Pol PP J Manurung di lokasi.

Menurutnya, ratusan petugas Sat Pol PP diturunkan dibantu petugas kepolisian dari Polresta Medan. “Penggusuran ini mungkin memakan waktu sebulan,” tambah Syaifullah.

Asamar Sembiring, salah seorang pedagang buah mengatakan penggusuran itu belumlah tepat, karena ketersediaan bangunan menyimpan barang dagangan belum ada.

“Gudang penyimpanan barang di pasar baru belum ada. Kami takut dagangan akan busuk,” ujarnya.

Dan beban pedagang makin berat, karena setiap hari akan mengeluarkan Rp 25 ribu untuk bayar retribusi. Padahal di pasar lama mereka hanya membayar Rp 5 ribu.

 

MANA DPRD?

Di tengah penggusuran, sebagian pedagang terlihat histeris karena anggota DPRD tak ada yang hadir. “Mana pak Darwin Sembiring, mana pak Khuzu Tarigan dan mana yang lainnya. Lihatlah penderitaan rakyat, kenapa kalian sebagai perwakilan kami tidak memperdulikan nasib kami,” jerit para pedagang.

Dengan kesal pedagang menilai anggota DPRD hanya pandai membuat janji-janji saat pemilihan. “Buktinya, saat rakyat tertindas, mereka sembunyi dan tak mau membela kami,” kata Br Ginting. (Cr6/sor)

Foto: Irwansyah/PM Petugas merobohkan ratusan kios di Pasar Delitua. Pedagang direlokasi ke tempat baru, Rabu (1/4/2015).
Foto: Irwansyah/PM
Petugas merobohkan ratusan kios di Pasar Delitua. Pedagang direlokasi ke tempat baru, Rabu (1/4/2015).

DELITUA, SUMUTPOS.CO – Perlawanan ratusan pedagang Pasar Delitua terhadap petugas Satpol PP Kab Deliserdang dan Samapta Polresta Medan yang akan merelokasi kios mereka pada Rabu (1/4) sia-sia.

“Jangan hancurkan kios kami …. Jangan dihancurkan….tolong pak,” teriakan ratusan pedagang kepada petugas yang mulai membongkar kios mereka.

Tim gabungan yang tiba pukul 08.00 wib sempat mendapat perlawanan dari ratusan pedagang yang tergabung dalam Himpunan Pedagang Pasar Delitua (HPPD), dengan memblokir badan jalan pasar Delitua.

Suasana pasar memanas dan terjadi aksi saling tolak-tolakan antara pedagang dengan petugas kepolisian. Beberapa jam ‘berperang’, kondisi keamanan berhasil dikendalikan petugas setelah bantuan dari polisi berkendara sepeda motor Polresta Medan tiba di lokasi. Akhirnya pedagang yang sempat berjoget -joget di badan jalan membubarkan diri.

Sebelum merubuhkan empat ratusan kios, pemerintah Deliserdang mengimbau pedagang mengosongkan seluruh barang dagangannya.

Setelah himbauan, escavator yang dibawa Satpol PP Deliserdang mulai merubuhkan bangunan kios yang berada di sepanjang tepi jalan Pasar Delitua.

Tanpa perlawanan, satu demi satu bangunan kios dirubuhkan, sementara pedagang terlihat meneteskan air mata. Pembongkaran juga disaksikan ribuan warga hanya bisa pasrah. Saat eksekusi, petugas mengamankan tiga pemuda yakni Haikel Bangun, Leo Bangun dan Rianto karena dianggap provokator.

Syaifullah, Asisten I Bupati Deliserdang mengatakan penggusuran kios di Pasar Delitua berjalan aman. “Penugasan ini berdasarkan perintah Bupati Deliserdang, Drs H Ashari Tambunan,” ujarnya didampingi Kepala Dinas Pasar Deliserdang Donal Tobing dan Kepala Sat Pol PP J Manurung di lokasi.

Menurutnya, ratusan petugas Sat Pol PP diturunkan dibantu petugas kepolisian dari Polresta Medan. “Penggusuran ini mungkin memakan waktu sebulan,” tambah Syaifullah.

Asamar Sembiring, salah seorang pedagang buah mengatakan penggusuran itu belumlah tepat, karena ketersediaan bangunan menyimpan barang dagangan belum ada.

“Gudang penyimpanan barang di pasar baru belum ada. Kami takut dagangan akan busuk,” ujarnya.

Dan beban pedagang makin berat, karena setiap hari akan mengeluarkan Rp 25 ribu untuk bayar retribusi. Padahal di pasar lama mereka hanya membayar Rp 5 ribu.

 

MANA DPRD?

Di tengah penggusuran, sebagian pedagang terlihat histeris karena anggota DPRD tak ada yang hadir. “Mana pak Darwin Sembiring, mana pak Khuzu Tarigan dan mana yang lainnya. Lihatlah penderitaan rakyat, kenapa kalian sebagai perwakilan kami tidak memperdulikan nasib kami,” jerit para pedagang.

Dengan kesal pedagang menilai anggota DPRD hanya pandai membuat janji-janji saat pemilihan. “Buktinya, saat rakyat tertindas, mereka sembunyi dan tak mau membela kami,” kata Br Ginting. (Cr6/sor)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/