26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Mahasiswa UHN Sandera Mobil

Minta Diantarkan ke Kuburan

Ratusan Mahasiswa Universitas HKBP Nomensen (UHN) melakukan aksi Tragedi UHN Berdarah yang bertepatan pada Tanggal 1 Mei 2012. Aksi memperingati sekaligus mengenang tragedi 1 Mei 2000 tentang kebiadapan aparat negara yakni kepolisian yang menewaskan teman mereka yakni Ricardo Silitonga dan Calvin Nababan.

Aksi dilakukan di Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Selasa (1/5) sore pukul 17.00 WIB.

Menurut Seref Napitulu meminta kepada pemerintah untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut, pasalnya hingga saat ini tragedi 1 Mei tersebut tidak diproses secara hukum.

“Kami mau tragedi itu diusut, sampai saat ini kematian teman kami tidak diproses hukum,” terang dia.  Pantauan Sumut Pos di lokasi, mahasiswa yang tergabung dari Kebebasan Mahasiswa Universitas HKBP Nomensen (KBM-UHN) mengajak sejumlah rekan-rekannya untuk ikut dalam mengenang tragedi 12 tahun yang lalu. Selain itu, massa tersebut juga melakukan teatrikal dan bakar ban di depan kampus mereka.

Massa aksi sempat menyandara sebuah mobil pick up dan Colt Diesel untuk mengatar mereka berjiarah kekuburan rekan mereka yang tewas pada 1 Mei 2000 di Pemakan Kristen di Jalan Gajah Madah. Setelah sang supir mengizinkan mereka untuk diantar ke pemakaman, mobil yang dikendari merekan pun berjalan berlawan arah di Jalan Perintis Kemerdekaan Membuat arus lebih macet lagi.

Yang mana sebelumnya jalan tersebut sempat diblokir para pendemo karena membakar ban, kini kemacetan ditambah lagi dengan melawan arus atas kenderaan yang mereka tumpang, pihak kepolisian yang berjaga dilokasi tidak terlihat, hanya sejumlah personil lalulintas yang melihat aksi tanpa bisa berbuat apa-apa saat melawan arus yang memacatkan jalan ini.(gus/jon)

Minta Diantarkan ke Kuburan

Ratusan Mahasiswa Universitas HKBP Nomensen (UHN) melakukan aksi Tragedi UHN Berdarah yang bertepatan pada Tanggal 1 Mei 2012. Aksi memperingati sekaligus mengenang tragedi 1 Mei 2000 tentang kebiadapan aparat negara yakni kepolisian yang menewaskan teman mereka yakni Ricardo Silitonga dan Calvin Nababan.

Aksi dilakukan di Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Selasa (1/5) sore pukul 17.00 WIB.

Menurut Seref Napitulu meminta kepada pemerintah untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut, pasalnya hingga saat ini tragedi 1 Mei tersebut tidak diproses secara hukum.

“Kami mau tragedi itu diusut, sampai saat ini kematian teman kami tidak diproses hukum,” terang dia.  Pantauan Sumut Pos di lokasi, mahasiswa yang tergabung dari Kebebasan Mahasiswa Universitas HKBP Nomensen (KBM-UHN) mengajak sejumlah rekan-rekannya untuk ikut dalam mengenang tragedi 12 tahun yang lalu. Selain itu, massa tersebut juga melakukan teatrikal dan bakar ban di depan kampus mereka.

Massa aksi sempat menyandara sebuah mobil pick up dan Colt Diesel untuk mengatar mereka berjiarah kekuburan rekan mereka yang tewas pada 1 Mei 2000 di Pemakan Kristen di Jalan Gajah Madah. Setelah sang supir mengizinkan mereka untuk diantar ke pemakaman, mobil yang dikendari merekan pun berjalan berlawan arah di Jalan Perintis Kemerdekaan Membuat arus lebih macet lagi.

Yang mana sebelumnya jalan tersebut sempat diblokir para pendemo karena membakar ban, kini kemacetan ditambah lagi dengan melawan arus atas kenderaan yang mereka tumpang, pihak kepolisian yang berjaga dilokasi tidak terlihat, hanya sejumlah personil lalulintas yang melihat aksi tanpa bisa berbuat apa-apa saat melawan arus yang memacatkan jalan ini.(gus/jon)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/