SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Jalan menuju daerah wisata Tao Silalahi, Dairi, terisolasi. Itu akibat adanya longsor di tiga titik. Dampak lainnya, sedikitnya 6 hektar perladangan tertimbun pasir.
Guyuran hujan hingga 12 jam disertai longsor menyebabkan bongkahan batu dan tanah memenuhi ruas jalan. Ketakutan pengendara melewati jalan membuat Kecamatan Silahi Sabungan sepi pengunjung.
Sekretaris Camat (Sekcam) Silalahi Sabungan, Saut Siboro menyebutkan jika longsor diketahui setelah adanya banjir di sungai perbatasan Desa Silalahi I dan II yang mencapai 3 meter.
Banjir membawa sebagian material longsoran hingga merusak sekitar 5 hektar perladangan. Satu unit rumah juga dilaporkan ambruk. “Perladangan warga kini dipenuhi pasir,” sebutnya.
Hal serupa disampaikan Kepala Desa Silalahi II, Buman Pintubatu. Dikatakan, longsor dan banjir akibat guyuran hujan selama 12 jam di gunung. Itu diketahui Senin (1/5) sekira pukul 04.30 wib.
Kini masyarakat bersama pihak desa bergotongroyong membersihkan material agar jalan dapat dilalui kembali. “Pekarangan rumah warga juga dipenuhi material batu dan kayu, serta lumpur yang dibawa banjir,” imbuhnya.
Sekira pukul 15.00 wib, pihak pemerintah Kabupaten Dairi melalui BNPB kabupaten telah melakukan pembersihan sebagian badan jalan yang teetutup longsor. (ric/ras)
SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Jalan menuju daerah wisata Tao Silalahi, Dairi, terisolasi. Itu akibat adanya longsor di tiga titik. Dampak lainnya, sedikitnya 6 hektar perladangan tertimbun pasir.
Guyuran hujan hingga 12 jam disertai longsor menyebabkan bongkahan batu dan tanah memenuhi ruas jalan. Ketakutan pengendara melewati jalan membuat Kecamatan Silahi Sabungan sepi pengunjung.
Sekretaris Camat (Sekcam) Silalahi Sabungan, Saut Siboro menyebutkan jika longsor diketahui setelah adanya banjir di sungai perbatasan Desa Silalahi I dan II yang mencapai 3 meter.
Banjir membawa sebagian material longsoran hingga merusak sekitar 5 hektar perladangan. Satu unit rumah juga dilaporkan ambruk. “Perladangan warga kini dipenuhi pasir,” sebutnya.
Hal serupa disampaikan Kepala Desa Silalahi II, Buman Pintubatu. Dikatakan, longsor dan banjir akibat guyuran hujan selama 12 jam di gunung. Itu diketahui Senin (1/5) sekira pukul 04.30 wib.
Kini masyarakat bersama pihak desa bergotongroyong membersihkan material agar jalan dapat dilalui kembali. “Pekarangan rumah warga juga dipenuhi material batu dan kayu, serta lumpur yang dibawa banjir,” imbuhnya.
Sekira pukul 15.00 wib, pihak pemerintah Kabupaten Dairi melalui BNPB kabupaten telah melakukan pembersihan sebagian badan jalan yang teetutup longsor. (ric/ras)