30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Rekannya Ikut Acara Hiburan, Aksi Buruh: May Day Bukan Fun Day

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
DEMO: Ribuan buruh berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Jalan Diponegoro Medan, Rabu (1/5). Aksi tersebut memperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ribuan massa buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Sumut menggeruduk Kantor Gubsu di Jalan Diponegoro Medan, dalam aksi demo merayakan May Day, Rabu (1/5) siang. Dalam aksi itu, massa FSPMI menyampaikan kritik pedas terhadap aksi sejumlah kelompok buruh lainnya, yang memilih merayakan May Day dengan ikut dalam acara hiburan yang dibuat pemerintah.

“May Day bukan fun day atau holiday. Analogi May Day ibarat ayahmu meninggal, baru 40 hari Tahlilan. Tetapi istri atau kerabat kita bilang ‘jangan tahlilan’. Bagaimana perasaan kawan-kawan? Sakit ‘kan?” kata Willy Agus Utomo, Ketua FSPMI Sumut, dalam aksi tersebut.

Kritikan itu disampaikan FSPMI karena pada perayaan Hari Buruh kemarin, sebagian kelompok buruh mengikuti acara pemerintah di sejumlah titik. Di antaranya ada di Lapangan Merdeka dan Lapangan Benteng Kota Medan.

“Selama upah buruh masih murah, sistem kerja kontrak masih ada di Sumut, kita tidak akan bergandengan dengan pemerintah untuk merayakan May Day,” tandas Willy.

Dalam aksinya, FSPMI mendesak Gubsu Edy Rahmayadi menyelesaikan masalah perburuhan. Menurut mereka, saat ini kondisi buruh di Sumut masih jauh dari kata sejahtera. Masih banyak pelanggaran yang dilakukan perusahaan dan luput dari pengawasan pemerintah. “Pak Edy, buruh di Sumut belum bermartabat,” teriak seorang massa lewat pengeras suara.

Pernyataan ini terlontar menyusul janji Edy Rahmayadi mulai dari kampanye hingga menjabat sebagai gubernur yang ingin mewujudkan Sumut bermartabat. “Kami melihat masih banyak persoalan. Gubernur melalui Disnaker Sumut harus segera menyelesaikan kasus-kasus perburuhan di Sumut yang bertahun-tahun tidak terselesaikan. Antara lain, kasus buruh PT Perkebunan Sumut, PT Karya Delka Maritim (Belawan) dan banyak kasus buruh perkebunan di Kabupaten Labuhan Batu tak kunjung diselesaikan,” ujar Willy Agus Utomo.

Lomba Gerak Jalan

Di saat rekan mereka menggelar aksi demo di Kantor Gubsu, ribuan buruh lainnya mengikuti Lomba Gerak Jalan Santai Beregu dan Massal, yang diselenggarakan Dinas Ketenagakerjaan Sumut untuk memeringati May Day, di lapangan Pendidikan Perkebunan (LPP) Kampus Medan, Jalan Rumah Sakit Haji Medan, Rabu (1/5).

Kadisnaker Sumut Harianto Butarbutar menyampaikan, Lomba Gerak Jalan Santai Beregu dan Massal diikuti oleh 2.500 lebih peserta, terdiri dari para pengusaha dan serikat-serikat buruh di Sumut.

“Kita menyiapkan 2.000 sembako untuk dibagi-bagikan dan 254 paket lucky draw hari ini untuk para buruh. Hari ini adalah harinya para buruh, kita persiapkan dengan konsep santai, menghibur, dan banyak hadiah untuk mereka,” sebutnya.

Acara Lomba Gerak Jalan Santai Beregu dan Massal dimulai sejak pagi pukul 06.30 WIB. Peserta dilepas oleh Gubsu Edy didampingi Pangdam I/BB, Kadisnaker Sumut Harianto Butarbutar, dan panitia. Dimulai dari garis start di LPP Kampus Medan, peserta gerak jalan keluar menyusuri Jalan Rumah Sakit Haji Medan dan kembali memasuki LPP Kampus Medan. Dilanjutkan dengan acara hiburan dan pengundian lucky draw.

Gubsu Edy Rahmayadi, dalam sambutannya berharap peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) tidak lagi diwarnai dengan aksi-aksi demonstrasi. Jika ada yang memiliki aspirasi atau ingin menyampaikan sesuatu, dirinya mengaku terbuka untuk menerima para buruh berdialog di Kantor Gubernur Sumut.

“Kalau kalian punya ide yang lebih baik tentang kesejahteraan buruh, sampaikan baik-baik pada saya. Saya selalu terbuka, tidak usah lah lagi dengan cara-cara demo. Hari ini kita sama-sama memperingati sekaligus evaluasi. Perusahaan jangan macam-macam, tapi buruh juga harus betul. Biar sama-sama betul kita semua,” katanya.

Gubsu mengapresiasi pelaksanaan gerak jalan yang dilaksanakan bersama buruh tersebut. Menurutnya, acara ini merupakan salah satu bentuk silaturahmi yang bisa memupuk kebersamaan antar pemerintah, pengusaha, dan buruh. Ia juga berharap kegiatan May Day ke depan akan lebih beragam dan bermanfaat. Misalnya dengan melaksanakan kegiatan gotong royong.

Pangdam I/BB berpendapat serupa seperti Gubernur Edy. “Saya pada prinsipnya juga sangat mengapresiasi pelaksanaan ini, disalurkan melalui acara yang santai, ringan, dan membangun kebersamaan,” ujarnya.

Deputi Direktur BPJS Wilayah Sumbagut Umardin Lubis, yang turut hadir mengungkapkan bahwa partisipasi pihaknya dalam kegiatan itu sebagai bentuk kepedulian dan kehadiran BPJS di tengah para buruh. Disampaikannya bahwa hampir seluruh buruh yang tergabung dalam serikat kerja sudah pasti menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. “Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk melindungi para buruh, dan BPJS hadir untuk itu,” tuturnya.

Buruh di KIM Tidak Peringati May Day

Terpisah, buruh di Kawasan Industri Medan (KIM) tidak menggelar perayaan May Day. Pantauan di lapangan, Rabu (5/1), suasana lenggang mewarnai KIM. Meski begitu, petugas kepolisian dari Polres Pelabuhan Belawan tetap melakukan pengamanan di kawasan pusat industri tersebut.

Salah satu pengurus buruh KIM, Zulham, mengatakan pihaknya sudah berkordinasi dengan para pengurus serikat buruh lain yang ada di perusahaan, untuk tidak melakukan kegiatan di KIM.

“Jauh hari kita sudah memberikan surat kepada para pengurus organisasi perserikatan buruh yang bekerja di setiap perusahaan agar tidak melakukan kegiatan. Agar suasana tetap kondusif pasca penyelengaraan pesta demokrasi,” ucapnya.

Untuk perayaan pesta buruh, sebut Zulham, mereka laksanakan terpusat di Medan. Di sana, para buruh merayakan pesta secara damai dan aman. “Ada sebagian buruh yang tergabung dalam organisasi merayakannya di Medan. Nanti, ada juga ada juga buruh yang bergabung dari luar daerah seperti Tanjungmorawa,” katanya.

Petugas kepolisian dari Polres Pel Belawan beserta jajarannya tetap melaksanakan pengamanan di seputaran KIM. “Memang sampai saat ini belum ada pergerakan dari buruh. Kita tetap menjaga situasi supaya kondusif dan aman. Kita tetap melakukan pengawalan kepada para buruh yang akan berangkat ke Medan,” kata Wakapolsek Medan Labuhan, AKP Ponijo. (prn/fac)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
DEMO: Ribuan buruh berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Jalan Diponegoro Medan, Rabu (1/5). Aksi tersebut memperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ribuan massa buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Sumut menggeruduk Kantor Gubsu di Jalan Diponegoro Medan, dalam aksi demo merayakan May Day, Rabu (1/5) siang. Dalam aksi itu, massa FSPMI menyampaikan kritik pedas terhadap aksi sejumlah kelompok buruh lainnya, yang memilih merayakan May Day dengan ikut dalam acara hiburan yang dibuat pemerintah.

“May Day bukan fun day atau holiday. Analogi May Day ibarat ayahmu meninggal, baru 40 hari Tahlilan. Tetapi istri atau kerabat kita bilang ‘jangan tahlilan’. Bagaimana perasaan kawan-kawan? Sakit ‘kan?” kata Willy Agus Utomo, Ketua FSPMI Sumut, dalam aksi tersebut.

Kritikan itu disampaikan FSPMI karena pada perayaan Hari Buruh kemarin, sebagian kelompok buruh mengikuti acara pemerintah di sejumlah titik. Di antaranya ada di Lapangan Merdeka dan Lapangan Benteng Kota Medan.

“Selama upah buruh masih murah, sistem kerja kontrak masih ada di Sumut, kita tidak akan bergandengan dengan pemerintah untuk merayakan May Day,” tandas Willy.

Dalam aksinya, FSPMI mendesak Gubsu Edy Rahmayadi menyelesaikan masalah perburuhan. Menurut mereka, saat ini kondisi buruh di Sumut masih jauh dari kata sejahtera. Masih banyak pelanggaran yang dilakukan perusahaan dan luput dari pengawasan pemerintah. “Pak Edy, buruh di Sumut belum bermartabat,” teriak seorang massa lewat pengeras suara.

Pernyataan ini terlontar menyusul janji Edy Rahmayadi mulai dari kampanye hingga menjabat sebagai gubernur yang ingin mewujudkan Sumut bermartabat. “Kami melihat masih banyak persoalan. Gubernur melalui Disnaker Sumut harus segera menyelesaikan kasus-kasus perburuhan di Sumut yang bertahun-tahun tidak terselesaikan. Antara lain, kasus buruh PT Perkebunan Sumut, PT Karya Delka Maritim (Belawan) dan banyak kasus buruh perkebunan di Kabupaten Labuhan Batu tak kunjung diselesaikan,” ujar Willy Agus Utomo.

Lomba Gerak Jalan

Di saat rekan mereka menggelar aksi demo di Kantor Gubsu, ribuan buruh lainnya mengikuti Lomba Gerak Jalan Santai Beregu dan Massal, yang diselenggarakan Dinas Ketenagakerjaan Sumut untuk memeringati May Day, di lapangan Pendidikan Perkebunan (LPP) Kampus Medan, Jalan Rumah Sakit Haji Medan, Rabu (1/5).

Kadisnaker Sumut Harianto Butarbutar menyampaikan, Lomba Gerak Jalan Santai Beregu dan Massal diikuti oleh 2.500 lebih peserta, terdiri dari para pengusaha dan serikat-serikat buruh di Sumut.

“Kita menyiapkan 2.000 sembako untuk dibagi-bagikan dan 254 paket lucky draw hari ini untuk para buruh. Hari ini adalah harinya para buruh, kita persiapkan dengan konsep santai, menghibur, dan banyak hadiah untuk mereka,” sebutnya.

Acara Lomba Gerak Jalan Santai Beregu dan Massal dimulai sejak pagi pukul 06.30 WIB. Peserta dilepas oleh Gubsu Edy didampingi Pangdam I/BB, Kadisnaker Sumut Harianto Butarbutar, dan panitia. Dimulai dari garis start di LPP Kampus Medan, peserta gerak jalan keluar menyusuri Jalan Rumah Sakit Haji Medan dan kembali memasuki LPP Kampus Medan. Dilanjutkan dengan acara hiburan dan pengundian lucky draw.

Gubsu Edy Rahmayadi, dalam sambutannya berharap peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) tidak lagi diwarnai dengan aksi-aksi demonstrasi. Jika ada yang memiliki aspirasi atau ingin menyampaikan sesuatu, dirinya mengaku terbuka untuk menerima para buruh berdialog di Kantor Gubernur Sumut.

“Kalau kalian punya ide yang lebih baik tentang kesejahteraan buruh, sampaikan baik-baik pada saya. Saya selalu terbuka, tidak usah lah lagi dengan cara-cara demo. Hari ini kita sama-sama memperingati sekaligus evaluasi. Perusahaan jangan macam-macam, tapi buruh juga harus betul. Biar sama-sama betul kita semua,” katanya.

Gubsu mengapresiasi pelaksanaan gerak jalan yang dilaksanakan bersama buruh tersebut. Menurutnya, acara ini merupakan salah satu bentuk silaturahmi yang bisa memupuk kebersamaan antar pemerintah, pengusaha, dan buruh. Ia juga berharap kegiatan May Day ke depan akan lebih beragam dan bermanfaat. Misalnya dengan melaksanakan kegiatan gotong royong.

Pangdam I/BB berpendapat serupa seperti Gubernur Edy. “Saya pada prinsipnya juga sangat mengapresiasi pelaksanaan ini, disalurkan melalui acara yang santai, ringan, dan membangun kebersamaan,” ujarnya.

Deputi Direktur BPJS Wilayah Sumbagut Umardin Lubis, yang turut hadir mengungkapkan bahwa partisipasi pihaknya dalam kegiatan itu sebagai bentuk kepedulian dan kehadiran BPJS di tengah para buruh. Disampaikannya bahwa hampir seluruh buruh yang tergabung dalam serikat kerja sudah pasti menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. “Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk melindungi para buruh, dan BPJS hadir untuk itu,” tuturnya.

Buruh di KIM Tidak Peringati May Day

Terpisah, buruh di Kawasan Industri Medan (KIM) tidak menggelar perayaan May Day. Pantauan di lapangan, Rabu (5/1), suasana lenggang mewarnai KIM. Meski begitu, petugas kepolisian dari Polres Pelabuhan Belawan tetap melakukan pengamanan di kawasan pusat industri tersebut.

Salah satu pengurus buruh KIM, Zulham, mengatakan pihaknya sudah berkordinasi dengan para pengurus serikat buruh lain yang ada di perusahaan, untuk tidak melakukan kegiatan di KIM.

“Jauh hari kita sudah memberikan surat kepada para pengurus organisasi perserikatan buruh yang bekerja di setiap perusahaan agar tidak melakukan kegiatan. Agar suasana tetap kondusif pasca penyelengaraan pesta demokrasi,” ucapnya.

Untuk perayaan pesta buruh, sebut Zulham, mereka laksanakan terpusat di Medan. Di sana, para buruh merayakan pesta secara damai dan aman. “Ada sebagian buruh yang tergabung dalam organisasi merayakannya di Medan. Nanti, ada juga ada juga buruh yang bergabung dari luar daerah seperti Tanjungmorawa,” katanya.

Petugas kepolisian dari Polres Pel Belawan beserta jajarannya tetap melaksanakan pengamanan di seputaran KIM. “Memang sampai saat ini belum ada pergerakan dari buruh. Kita tetap menjaga situasi supaya kondusif dan aman. Kita tetap melakukan pengawalan kepada para buruh yang akan berangkat ke Medan,” kata Wakapolsek Medan Labuhan, AKP Ponijo. (prn/fac)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/