25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Perampok Lepaskan 2 Tembakan

MEDAN-Belum terungkap palaku perampokan bersenjata api (Bersenpi) di Komplek Cemara Asri pada awal pekan Mei lalu, kasus yang hampir sama kembali terjadi di Jalan Sekip Dalam Nomor 77 LL Lingkungan II Kelurahan Sei Putih Timur I Kecamatan Medan Petisah, persisnya dekat persimpangan Jalan Pabrik Tenun seberang Durian House, Minggu (1/6) pagi sekira pukul 09.15.

Para pelaku yang diketahui berjumlah 6 orang ini berhasil membawa kabur perhiasaan senilai Rp25 jutaan milik Adi Darwan (32) dan istrinya. Dalam perampokan ini, sekilas kejadian tersebut hampir sama dengan perampokan di Komplek Cemara Asri. Pasalnya, para pelaku memilih sasaran warga keturunan Tionghoa.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos dari lokasi kejadian Minggu siang menyebutkan, perampokan itu terjadi saat isteri korban baru pulang dari Pasar Petisah dengan menumpangi becak motor (betor). Saat hendak membuka pintu pagar rumah, istri korban langsung disekap, dan mulutnya disumpal 5 pelaku yang sudah menunggunya di depan rumah.

Lima pelaku yang berbadan tegap itu kemudian membawa masuk ke dalam rumah. Setibanya di dalam, istri korban langsung menjerit. Mendengar istrinya menjerit, Adi yang saat itu sedang berada di ruang tamu bergegas menghampiri. Secepat itu juga, seorang pelaku menghadangkan Adi dengan memukul perut korban setelah itu menodongkan senjata apinya.

Merasa terancam, korban memilih pasrah. Adi dan isterinya kemudian diikat dengan kantong plastik. Setelah itu, pelaku menguras semua perhiasaan yang dipakai korban dan istrinya, seperti kalung, cincin serta gelang.

Tetangga korban, Johan yang tinggal persis di sebelah rumah korban No 77 II curiga dengan suara berisik dan pantauan kamera CCTV yang dilihatnya. Johan keluar dari rumah lalu bertanya kepada pelaku di dalam mobil yang menunggu 5 rekannya beraksi.

Si sopir langsung menjawab sedang menjemput keluarga Adi, karena sedang ada kemalangan. Si Sopir langsung bergegas membunyikan kelakson sebagai kode. Sesaat kemudian 5 pelaku keluar. Ketika menuju mobil, para pelaku melihat Johan. Secepat itu juga mengeluarkan tembakan ke tanah sebanyak ke dua kali. Johan curiga langsung melempari batu ke arah mobil pelaku Avanza berwarna hitam buram sembari masuk ke dalam rumah. Para pelaku pun langsung tancap gas dengan membawa sejumlah perhiasan.

“Pelakunya ada 5 orang dan satu di antaranya membawa pistol. Pelaku yang membawa pistol itu menodongkan senjatanya ke arah saya dan kemudian mengikat kedua tangan saya,” ungkap Adi kepada Sumut Pos di depan rumahnya.

Bapak beranak dua ini menyebut, ia mengalami kerugian sekitar Rp25 jutaan. “Perhiasan saja yang diambil perampok itu, tidak ada uang ataupun barang elektronik. Pelaku yang membawa pistol sempat memukul perut saya beberapa kali sebelum mengikat saya,” ucapnya.

Adi menceritakan, kejadian itu begitu cepat saat istrinya hendak masuk ke dalam rumah usai berbelanja dari pasar. “Mereka membekap mulut istri saya, kemudian menodongkan pistol. Setelah mengambil perhiasan, lalu mereka keluar, tetapi mereka ketahuan tetangga saya (Johan). Si Johan lalu melempar mobilnya, sehingga kaca depan retak,” ungkapnya.

Adi melanjutkan, sebelum melarikan diri, pelaku sempat meletuskan dua kali tembakan ke bawah dan selanjutnya kabur.

Mulyatno, Kepala Lingkungan II Kelurahan Sei Putih Timur I Kecamatan Medan Petisah yang diwawancarai Sumut Pos mengaku tidak mengetahui banyak kejadian perampokan itu. Ia menyebut aksi perampok tersebut baru kali pertamanya di lokasi yang berada di gang pinggir Jalan Sekip. Di lokasi itu ada sekitar 16 rumah yang berdiri, dengan posisi 8 rumah saling berhadapan.

Sementara itu, Kapolsek Medan Baru Kompol Nasrun Pasaribu yang ditemui Sumut Pos di kantornya mengaku masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Saat ini kasusnya masih di dalami. “Masih kita dalami kasusnya dan korban sudah melapor. Perampokan itu terjadi disaat istri korban pulang dari pasar,” katanya.

Menurut Nasrun, hasil penyelidikan sementara, pelaku memang benar menggunakan senjata api tetapi belum bisa dipastikan jenis senjatanya. “Salah satu pelaku memakai sebo, sementara yang lainnya tidak. Pelaku yang menggunakan senjata api tidak memakai sebo,” ujarnya.

Ia menyebut, tiga pecahan proyektil peluru telah diamankan untuk proses penyelidikan. Saat ini sedang dalam proses pengidentifikasian. “Dalam kasus perampokan seperti ini, kita tetap dibantu oleh Satuan Reskrim Polresta Medan untuk mengungkapnya,” tukas Nasrun.

Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Alexander Piliang menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah pelaku perampokan ini sama dengan pelaku di Komplek Cemara Asri. “Belum bisa kita pastikan apakah mereka juga pelakunya. Tapi, yang jelas kasusnya masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya singkat. (mag-8/azw)

MEDAN-Belum terungkap palaku perampokan bersenjata api (Bersenpi) di Komplek Cemara Asri pada awal pekan Mei lalu, kasus yang hampir sama kembali terjadi di Jalan Sekip Dalam Nomor 77 LL Lingkungan II Kelurahan Sei Putih Timur I Kecamatan Medan Petisah, persisnya dekat persimpangan Jalan Pabrik Tenun seberang Durian House, Minggu (1/6) pagi sekira pukul 09.15.

Para pelaku yang diketahui berjumlah 6 orang ini berhasil membawa kabur perhiasaan senilai Rp25 jutaan milik Adi Darwan (32) dan istrinya. Dalam perampokan ini, sekilas kejadian tersebut hampir sama dengan perampokan di Komplek Cemara Asri. Pasalnya, para pelaku memilih sasaran warga keturunan Tionghoa.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos dari lokasi kejadian Minggu siang menyebutkan, perampokan itu terjadi saat isteri korban baru pulang dari Pasar Petisah dengan menumpangi becak motor (betor). Saat hendak membuka pintu pagar rumah, istri korban langsung disekap, dan mulutnya disumpal 5 pelaku yang sudah menunggunya di depan rumah.

Lima pelaku yang berbadan tegap itu kemudian membawa masuk ke dalam rumah. Setibanya di dalam, istri korban langsung menjerit. Mendengar istrinya menjerit, Adi yang saat itu sedang berada di ruang tamu bergegas menghampiri. Secepat itu juga, seorang pelaku menghadangkan Adi dengan memukul perut korban setelah itu menodongkan senjata apinya.

Merasa terancam, korban memilih pasrah. Adi dan isterinya kemudian diikat dengan kantong plastik. Setelah itu, pelaku menguras semua perhiasaan yang dipakai korban dan istrinya, seperti kalung, cincin serta gelang.

Tetangga korban, Johan yang tinggal persis di sebelah rumah korban No 77 II curiga dengan suara berisik dan pantauan kamera CCTV yang dilihatnya. Johan keluar dari rumah lalu bertanya kepada pelaku di dalam mobil yang menunggu 5 rekannya beraksi.

Si sopir langsung menjawab sedang menjemput keluarga Adi, karena sedang ada kemalangan. Si Sopir langsung bergegas membunyikan kelakson sebagai kode. Sesaat kemudian 5 pelaku keluar. Ketika menuju mobil, para pelaku melihat Johan. Secepat itu juga mengeluarkan tembakan ke tanah sebanyak ke dua kali. Johan curiga langsung melempari batu ke arah mobil pelaku Avanza berwarna hitam buram sembari masuk ke dalam rumah. Para pelaku pun langsung tancap gas dengan membawa sejumlah perhiasan.

“Pelakunya ada 5 orang dan satu di antaranya membawa pistol. Pelaku yang membawa pistol itu menodongkan senjatanya ke arah saya dan kemudian mengikat kedua tangan saya,” ungkap Adi kepada Sumut Pos di depan rumahnya.

Bapak beranak dua ini menyebut, ia mengalami kerugian sekitar Rp25 jutaan. “Perhiasan saja yang diambil perampok itu, tidak ada uang ataupun barang elektronik. Pelaku yang membawa pistol sempat memukul perut saya beberapa kali sebelum mengikat saya,” ucapnya.

Adi menceritakan, kejadian itu begitu cepat saat istrinya hendak masuk ke dalam rumah usai berbelanja dari pasar. “Mereka membekap mulut istri saya, kemudian menodongkan pistol. Setelah mengambil perhiasan, lalu mereka keluar, tetapi mereka ketahuan tetangga saya (Johan). Si Johan lalu melempar mobilnya, sehingga kaca depan retak,” ungkapnya.

Adi melanjutkan, sebelum melarikan diri, pelaku sempat meletuskan dua kali tembakan ke bawah dan selanjutnya kabur.

Mulyatno, Kepala Lingkungan II Kelurahan Sei Putih Timur I Kecamatan Medan Petisah yang diwawancarai Sumut Pos mengaku tidak mengetahui banyak kejadian perampokan itu. Ia menyebut aksi perampok tersebut baru kali pertamanya di lokasi yang berada di gang pinggir Jalan Sekip. Di lokasi itu ada sekitar 16 rumah yang berdiri, dengan posisi 8 rumah saling berhadapan.

Sementara itu, Kapolsek Medan Baru Kompol Nasrun Pasaribu yang ditemui Sumut Pos di kantornya mengaku masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Saat ini kasusnya masih di dalami. “Masih kita dalami kasusnya dan korban sudah melapor. Perampokan itu terjadi disaat istri korban pulang dari pasar,” katanya.

Menurut Nasrun, hasil penyelidikan sementara, pelaku memang benar menggunakan senjata api tetapi belum bisa dipastikan jenis senjatanya. “Salah satu pelaku memakai sebo, sementara yang lainnya tidak. Pelaku yang menggunakan senjata api tidak memakai sebo,” ujarnya.

Ia menyebut, tiga pecahan proyektil peluru telah diamankan untuk proses penyelidikan. Saat ini sedang dalam proses pengidentifikasian. “Dalam kasus perampokan seperti ini, kita tetap dibantu oleh Satuan Reskrim Polresta Medan untuk mengungkapnya,” tukas Nasrun.

Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Alexander Piliang menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah pelaku perampokan ini sama dengan pelaku di Komplek Cemara Asri. “Belum bisa kita pastikan apakah mereka juga pelakunya. Tapi, yang jelas kasusnya masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya singkat. (mag-8/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/