25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Warga Bantaran Sungai akan Direlokasi

MEDAN- Tingginya curah hujan yang melanda Kota Medan, dapat menyebabkan sejumlah ruas jalan di beberapa daerah tergenang. Parahnya lagi, warga yang tinggal di bantaran sungai kerap menjadi korban meluapnya air sungai.

Seperti warga di pinggiran Sungai Deli dan Sungai Babura, Kamis (30/6) malam terpaksa mengungsi karena pemukiman mereka terendam air sungai yang meluap. Meski warga di sana sudah terbiasa dengan kejadian itu, namun hal ini tetap meresahkan.

“Karena hujan tadi malam, air sungai  naik hingga satu meter. Tapi kalau naiknya seperti ini, kami sudah biasa,” ujar Sugiono, warga yang tinggal di pinggiran Sungai Babura kawasan Jalan Jamin Ginting Gang Panegara, Kecamatan Medan Baru.

Menurutnya, bila curah hujan terus-menerus mengguyur, mereka khawatir pemukiman mereka akan tenggelam. “Kalau curah hujan di Medan tinggi, takutnya bisa banjir besar,” katanya.
Ternyata, bukan cuma warga di bantaran sungai saja yang mengalami kebanjiran akibat hujan yang mengguyur pada Kamis (30/6) malam lalu, sejumlah ruas jalan di Kota Medan seperti Jalan Thamrin, Jalan Asia, Jalan SM Raja dan Simpang Delitua juga digenangi air.

Lantas, seperti apa upaya Pemko Medan dalam menanggulangi banjir yang kerap melanda kota ini? Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengaku tengah melakukan upaya mengantisipasi tingginya curah hujan yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir atau genangan air. Karenanya, Rahudman berjanji, Pemko Medan akan mencanangkan Medan bebas banjir.

“Kita antisipasi Kota Medan dari banjir. Awalnya kita melakukan dengan perbaikan drainase agar air dapat cepat mengalir ke sungai,” ujar Rahudman Harahap usai membuka karnaval kendaraan antik di Lapangan Merdeka, Jum’at (1/7) sore.

Selain itu, lanjut Rahudman, perlu terus dilakukan sosialisasi kepada warga yang bermukim di sempadan sungai agar mau direlokasi ke tempat yang akan disediakan Pemko Medan. Padahal, sempadan sungai berfungsi untuk membantu infiltrasi aliran air hujan ke dalam tanah guna mencegah banjir.

“Persoalannya, masyarakat mau atau tidak meninggalkan bantaran yang ditempatinya. Dengan begitu, pemerintah akan melakukan sosialisasi dan berharap masyarakat mau direlokasi,” ucapnya seraya menambahkan, akan mencari tempat relokasi bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.

Sebelumnya, Rahudman juga berjanji akan melakukan pengerukan sungai, terutama di Sungai Deli dan Babura. Karena selama ini, sungai tersebut selalu mengancam masyarakat karena selalu banjir. Apalagi, hampir sebagian besar sungai di Kota Medan mulai tercemar oleh sampah dan benda-benda lainnya, yang ditengarai secara sengaja di buang ke sungai.

Sampah-sampah itu terus terakumulasi di badan sungai sehingga menyebabkan terjadinya sendimentasi yang berujung terjadinya pendangkalan. Kondisi inilah sebagai salah satu pemicu terjadinya banjir. “Kita harus bertindak cepat untuk mengeruk, terutama Sungai Deli dan Babura. Sebab, kedua sungai itulah yang selama ini selalu mengancam terjadinya banjir,” cetusnya.(adl)

MEDAN- Tingginya curah hujan yang melanda Kota Medan, dapat menyebabkan sejumlah ruas jalan di beberapa daerah tergenang. Parahnya lagi, warga yang tinggal di bantaran sungai kerap menjadi korban meluapnya air sungai.

Seperti warga di pinggiran Sungai Deli dan Sungai Babura, Kamis (30/6) malam terpaksa mengungsi karena pemukiman mereka terendam air sungai yang meluap. Meski warga di sana sudah terbiasa dengan kejadian itu, namun hal ini tetap meresahkan.

“Karena hujan tadi malam, air sungai  naik hingga satu meter. Tapi kalau naiknya seperti ini, kami sudah biasa,” ujar Sugiono, warga yang tinggal di pinggiran Sungai Babura kawasan Jalan Jamin Ginting Gang Panegara, Kecamatan Medan Baru.

Menurutnya, bila curah hujan terus-menerus mengguyur, mereka khawatir pemukiman mereka akan tenggelam. “Kalau curah hujan di Medan tinggi, takutnya bisa banjir besar,” katanya.
Ternyata, bukan cuma warga di bantaran sungai saja yang mengalami kebanjiran akibat hujan yang mengguyur pada Kamis (30/6) malam lalu, sejumlah ruas jalan di Kota Medan seperti Jalan Thamrin, Jalan Asia, Jalan SM Raja dan Simpang Delitua juga digenangi air.

Lantas, seperti apa upaya Pemko Medan dalam menanggulangi banjir yang kerap melanda kota ini? Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengaku tengah melakukan upaya mengantisipasi tingginya curah hujan yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir atau genangan air. Karenanya, Rahudman berjanji, Pemko Medan akan mencanangkan Medan bebas banjir.

“Kita antisipasi Kota Medan dari banjir. Awalnya kita melakukan dengan perbaikan drainase agar air dapat cepat mengalir ke sungai,” ujar Rahudman Harahap usai membuka karnaval kendaraan antik di Lapangan Merdeka, Jum’at (1/7) sore.

Selain itu, lanjut Rahudman, perlu terus dilakukan sosialisasi kepada warga yang bermukim di sempadan sungai agar mau direlokasi ke tempat yang akan disediakan Pemko Medan. Padahal, sempadan sungai berfungsi untuk membantu infiltrasi aliran air hujan ke dalam tanah guna mencegah banjir.

“Persoalannya, masyarakat mau atau tidak meninggalkan bantaran yang ditempatinya. Dengan begitu, pemerintah akan melakukan sosialisasi dan berharap masyarakat mau direlokasi,” ucapnya seraya menambahkan, akan mencari tempat relokasi bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.

Sebelumnya, Rahudman juga berjanji akan melakukan pengerukan sungai, terutama di Sungai Deli dan Babura. Karena selama ini, sungai tersebut selalu mengancam masyarakat karena selalu banjir. Apalagi, hampir sebagian besar sungai di Kota Medan mulai tercemar oleh sampah dan benda-benda lainnya, yang ditengarai secara sengaja di buang ke sungai.

Sampah-sampah itu terus terakumulasi di badan sungai sehingga menyebabkan terjadinya sendimentasi yang berujung terjadinya pendangkalan. Kondisi inilah sebagai salah satu pemicu terjadinya banjir. “Kita harus bertindak cepat untuk mengeruk, terutama Sungai Deli dan Babura. Sebab, kedua sungai itulah yang selama ini selalu mengancam terjadinya banjir,” cetusnya.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/