25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Pemadaman Bergilir Kembali Terjadi, PLN Tak Berani Jamin

AMINOER RASYID/SUMUT POS MATI LISTRIK: Kendaraan bermotor berjalan merayap di saat mati listrik beberapa waktu lalu.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
MATI LISTRIK: Kendaraan bermotor berjalan merayap di saat mati listrik beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- PT PLN Wilayah Sumut ternyata tak mampu merealisasikan janjinya untuk tidak memadamkan listrik selama Bulan Ramadan. Pasalnya, dalam beberapa hari belakangan ini, pemadaman listrik terus terjadi sehingga meresahkan umat Muslim yang sedang melaksanakan ibadah. Sayangnya, PT PLN tak mampu memberi kepastian hingga kapan pemadaman bergilir ini akan berakhir.

Pantauan Sumut Pos, pemadaman bergilir berlangsung hingga empat jam lamanya. Pemadaman terjadi saat sahur hingga salat subuh, siang, dan malam saat tarawih berlangsung.

Seperti yang terjadi di Jalan Gaharu. Pemadaman di daerah ini, sudah dua hari berlangsung. Hari pertama pada hari Selasa, sekitar pukul 13.00 WIB dan hari Rabu terjadi pada saat sahur, sekitar pukul 04.00 WIB.

Hal yang sama juga terjadi di Medan Helvetia, dimana sejak berbuka puasa, listrik sudah padam. Hingga kawasan Sei Mencirim juga padam sampai pukul 21.00 WIB. Begitu juga di Jalan Pancing berlangsung hingga dua jam dari pukul 19.00 WIB.

“Puasa-puasa begini listrik padam, repot kita yang mau sahur ini. Kami harap pemadaman di bulan puasa kayak gini nggak terjadi lagi. Kalaupun mau dilakukan pemadaman bergilir di siang hari saja, karena aktivitas banyak di luar rumah,” ujar Wirda Ningsih, warga Gaharu,.

Saat dikonfirmasi, Humas PT PLN Wilayah Sumut, Mustafrizal mengakui kalau pemadaman tidak dapat dihindari lagi. Pasalnya, ada gangguan pada pembangkit PLTU Pangkalan Susu yang menyebabkan seluruh daya terpasang keluar dari sistem.

“Sebelumnya pada dua unit pembangkit itu sudah terpasang masing-masing 147 mw dan 152 mw. Namun karena ada gangguan pada ac generator keduanya, seluruh daya terpasang itu keluar dari sistem. Kondisi ini tidak terprediksi oleh kami sebelumnya,” kata Mustafrizal kepada wartawan, Rabu (1/7).

Lanjutnya, kondisi semakin diperparah dengan daya terpasang pada PLTU Nagan Raya sebanyak 2×80 mw karena adanya gangguan. Ditambah lagi, daya pada PLTU Labuhan Angin sebesar 60 mw ikut keluar dari sistem karena sedang ada pemeliharaan.

“Daya yang keluar dari sistem memang cukup banyak. Tapi sebenarnya kalau Pangkalan Susu tidak bermasalah, pemadaman masih bisa diantisipasi setidaknya tidak akan berlangsung lama seperti sekarang,” ujarnya.

Sementara itu, tambahnya, genset yang sebelumnya dipersiapkan untuk menghadapi Ramadan, diakuinya tidak bisa dipakai lantaran suplai pengganti yang dibutuhkan cukup besar.  Untuk itu, cara lain yang dilakukan pihak PLN dengan mematikan lampu-lampu jalan dan industri supaya pemadaman tidak berlangsung terlalu lama.

“Kami juga belum bisa memperkirakan akan berlangsung sampai kapan. Tim di pembangkit harus menunggu suhu pada ac generator turun hingga ketentuan tertentu terlebih dahulu baru bisa mulai investigasi permasalahannya setelah itu baru bisa diperbaiki. Jadi kami belum bisa perkirakan sampai kapan daya yang dibutuhkan bisa dipenuhi lagi,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Asisten Manajer Jaringan PLN Area Medan, Dicky Hiwardi. Katanya, kondisi tersebut memang memaksa mereka menjadwalkan pemadaman bergilir dengan durasi maksimal hingga tiga jam. Lama pemadaman juga belum bisa diketahui.

“Informasi dari tim di pembangkit, diusahakan akan mulai perbaikan pada satu unit PLTU Pangkalan Susu. Jika memang bisa dilakukan, durasi pemadaman akan lebih singkat dari sekarang maksimal 3 jam. Kami pasti mengupayakan pemadaman dengan durasi se-singkat mungkin bahkan hingga tidak ada pemadaman lagi. Tapi untuk sekarang kami harap masyarakat maklum,” katanya. (put/adz)

AMINOER RASYID/SUMUT POS MATI LISTRIK: Kendaraan bermotor berjalan merayap di saat mati listrik beberapa waktu lalu.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
MATI LISTRIK: Kendaraan bermotor berjalan merayap di saat mati listrik beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- PT PLN Wilayah Sumut ternyata tak mampu merealisasikan janjinya untuk tidak memadamkan listrik selama Bulan Ramadan. Pasalnya, dalam beberapa hari belakangan ini, pemadaman listrik terus terjadi sehingga meresahkan umat Muslim yang sedang melaksanakan ibadah. Sayangnya, PT PLN tak mampu memberi kepastian hingga kapan pemadaman bergilir ini akan berakhir.

Pantauan Sumut Pos, pemadaman bergilir berlangsung hingga empat jam lamanya. Pemadaman terjadi saat sahur hingga salat subuh, siang, dan malam saat tarawih berlangsung.

Seperti yang terjadi di Jalan Gaharu. Pemadaman di daerah ini, sudah dua hari berlangsung. Hari pertama pada hari Selasa, sekitar pukul 13.00 WIB dan hari Rabu terjadi pada saat sahur, sekitar pukul 04.00 WIB.

Hal yang sama juga terjadi di Medan Helvetia, dimana sejak berbuka puasa, listrik sudah padam. Hingga kawasan Sei Mencirim juga padam sampai pukul 21.00 WIB. Begitu juga di Jalan Pancing berlangsung hingga dua jam dari pukul 19.00 WIB.

“Puasa-puasa begini listrik padam, repot kita yang mau sahur ini. Kami harap pemadaman di bulan puasa kayak gini nggak terjadi lagi. Kalaupun mau dilakukan pemadaman bergilir di siang hari saja, karena aktivitas banyak di luar rumah,” ujar Wirda Ningsih, warga Gaharu,.

Saat dikonfirmasi, Humas PT PLN Wilayah Sumut, Mustafrizal mengakui kalau pemadaman tidak dapat dihindari lagi. Pasalnya, ada gangguan pada pembangkit PLTU Pangkalan Susu yang menyebabkan seluruh daya terpasang keluar dari sistem.

“Sebelumnya pada dua unit pembangkit itu sudah terpasang masing-masing 147 mw dan 152 mw. Namun karena ada gangguan pada ac generator keduanya, seluruh daya terpasang itu keluar dari sistem. Kondisi ini tidak terprediksi oleh kami sebelumnya,” kata Mustafrizal kepada wartawan, Rabu (1/7).

Lanjutnya, kondisi semakin diperparah dengan daya terpasang pada PLTU Nagan Raya sebanyak 2×80 mw karena adanya gangguan. Ditambah lagi, daya pada PLTU Labuhan Angin sebesar 60 mw ikut keluar dari sistem karena sedang ada pemeliharaan.

“Daya yang keluar dari sistem memang cukup banyak. Tapi sebenarnya kalau Pangkalan Susu tidak bermasalah, pemadaman masih bisa diantisipasi setidaknya tidak akan berlangsung lama seperti sekarang,” ujarnya.

Sementara itu, tambahnya, genset yang sebelumnya dipersiapkan untuk menghadapi Ramadan, diakuinya tidak bisa dipakai lantaran suplai pengganti yang dibutuhkan cukup besar.  Untuk itu, cara lain yang dilakukan pihak PLN dengan mematikan lampu-lampu jalan dan industri supaya pemadaman tidak berlangsung terlalu lama.

“Kami juga belum bisa memperkirakan akan berlangsung sampai kapan. Tim di pembangkit harus menunggu suhu pada ac generator turun hingga ketentuan tertentu terlebih dahulu baru bisa mulai investigasi permasalahannya setelah itu baru bisa diperbaiki. Jadi kami belum bisa perkirakan sampai kapan daya yang dibutuhkan bisa dipenuhi lagi,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Asisten Manajer Jaringan PLN Area Medan, Dicky Hiwardi. Katanya, kondisi tersebut memang memaksa mereka menjadwalkan pemadaman bergilir dengan durasi maksimal hingga tiga jam. Lama pemadaman juga belum bisa diketahui.

“Informasi dari tim di pembangkit, diusahakan akan mulai perbaikan pada satu unit PLTU Pangkalan Susu. Jika memang bisa dilakukan, durasi pemadaman akan lebih singkat dari sekarang maksimal 3 jam. Kami pasti mengupayakan pemadaman dengan durasi se-singkat mungkin bahkan hingga tidak ada pemadaman lagi. Tapi untuk sekarang kami harap masyarakat maklum,” katanya. (put/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/