Anggota Komisi B lainnya, OK Ibnu Ubay Dilla menyayangkan banyaknya jumlah siswa di kelas X-IS yang mencapai 44 orang. “Coba lihat ruangannya kecil, jarak siswa yang duduk paling di depan dengan papan tulis hanya beberapa centimeter, bagaimana proses belajar mengajar berjalan dengan efektif,” kata politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini.
Sementara itu, Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 3, Adi Wijaya memberikan pernyataan yang mengejutkan. Menurutnya, penambahan ruang kelas baru tidak lepas dari tekanan beberapa pihak dan salah satu diantaranya anggota Komisi B DPRD Medan.
“Ada juga anggota dewan yang duduk di Komisi B memberikan memo agar siswa bisa lulus,” ujarnya tanpa mau menyebutkan nama oknum anggota dewan tersebut.
Selain itu, Adi menyebutkan, jumlah siswa kelas X pada tahun ajaran 2014/2015 yang tinggal kelas berjumlah 27 siswa.
Sebelumnya, rombongan Komisi B juga melakukan sidak ke SMA Negeri 4. Di sekolah tersebut sempat terjadi ketegangan antara salah seorang guru yang diketahui bernama Abduh dengan salah seorang wartawan media cetak. Guru tersebut melontarkan kata-kata yang tidak mengenakkan, sampai keributan terjadi.
“Itu guru baru, saya minta maaf kalau sambutannya kurang mengenakkan,” kata Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Medan, Ramly.
Menurut Ramly, pada tahun ajaran 2015/2016 pihaknya membuka 11 kelas sementara daya tampung hanya untuk 10 kelas. “Terpaksa dibuka ruang kelas baru, dan kami gunakan ruang koperasi,” imbuh Ramly. (dik/adz)
Anggota Komisi B lainnya, OK Ibnu Ubay Dilla menyayangkan banyaknya jumlah siswa di kelas X-IS yang mencapai 44 orang. “Coba lihat ruangannya kecil, jarak siswa yang duduk paling di depan dengan papan tulis hanya beberapa centimeter, bagaimana proses belajar mengajar berjalan dengan efektif,” kata politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini.
Sementara itu, Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 3, Adi Wijaya memberikan pernyataan yang mengejutkan. Menurutnya, penambahan ruang kelas baru tidak lepas dari tekanan beberapa pihak dan salah satu diantaranya anggota Komisi B DPRD Medan.
“Ada juga anggota dewan yang duduk di Komisi B memberikan memo agar siswa bisa lulus,” ujarnya tanpa mau menyebutkan nama oknum anggota dewan tersebut.
Selain itu, Adi menyebutkan, jumlah siswa kelas X pada tahun ajaran 2014/2015 yang tinggal kelas berjumlah 27 siswa.
Sebelumnya, rombongan Komisi B juga melakukan sidak ke SMA Negeri 4. Di sekolah tersebut sempat terjadi ketegangan antara salah seorang guru yang diketahui bernama Abduh dengan salah seorang wartawan media cetak. Guru tersebut melontarkan kata-kata yang tidak mengenakkan, sampai keributan terjadi.
“Itu guru baru, saya minta maaf kalau sambutannya kurang mengenakkan,” kata Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Medan, Ramly.
Menurut Ramly, pada tahun ajaran 2015/2016 pihaknya membuka 11 kelas sementara daya tampung hanya untuk 10 kelas. “Terpaksa dibuka ruang kelas baru, dan kami gunakan ruang koperasi,” imbuh Ramly. (dik/adz)