25.1 C
Medan
Saturday, June 15, 2024

Polisi Kena Tipu, Rp20 Juta Lewong

Diimingi-imingi Undian Berhadiah

MEDAN- Saban hari di kantor polisi dan telah melihat para pelapor yang melapor dengan berbagai macam modus kejahatan, namun masih bisa ditipu orang.

Ini dialami petugas operator Polresta Medan, Lukman Hakim (55), warga Jalan Ampera VIII, Kelurahan Glugur Darat 2, Medan Timur. Akibat peristiwa itu, Lukman mengalami kerugian Rp20,7 juta lebih.

Dalam laporannya di Polresta Medan, Jumat (30/9), diceritakannya seminggu lalu atau Sabtu (22/9) ia menerima telepon rumah dari seorang pria yang menanyakan namanya, sambil menyebutkan bahwa nomor telepon rumah korban terpilih menjadi pemenang undian terbaik dalam pembayaran rekening telepon.

Si penelepon mengatakan, akan memberikan hadiah uang tunai Rp17 juta dan 1 unit TV 21 inci dan menanyakan ATM korban serta menyuruh untuk datang ke ATM terdekat. Tidak hanya itu, si penelepon meminta nomor HP korban dengan alasan agar jangan susah dihubungi.
Bagai terhipnotis, korban menuruti seluruh intruksi sang penelepon. Sesampainya di ATM, si penelepon menghubungi korban dan menyuruh memasukan kartu ATM ke mesin ATM serta menekan nomor-nomor yang disebutkan pelaku.

Tanpa sadar korban mengikuti yang diperintahkan si penipu itu. Namun, setelah semua yang diperintahkan penipu dilakukannya, Lukman baru sadar dan segera mencek saldo di rekeningnya, ternyata uangnya sebanyak Rp20,7 juta lebih sudah ludes.

Merasa tertipu, korban melaporkan peristiwa itu ke Mapolresta Medan dan berharap polisi mengungkap kasus tersebut dan menangkap pelakunya. “Tak tahulah aku. Saat itu aku bagai terhipnotis, menuruti semua kata yang menelpon itu. Aku tersadar setelah mentranfer. Rugi aku Rp20 juta lebih,” tukasnya.

Kasat Reskrim Polresta Medan, AKP M Yoris Marzuki SIK SH ketika dikonfirmasi wartawan di Mapolresta Medan, membenarkan pengaduan tersebut dan kasusnya masih dalam penyelidikan. “Laporannya telah diterima dan masih dipelajari anggota kita. Kasus serupa memang kerap terjadi. Kita harap bila ada masyarakat yang mengalami hal serupa supaya tak melayaninya,” ujar Yoris. (min/smg)

Diimingi-imingi Undian Berhadiah

MEDAN- Saban hari di kantor polisi dan telah melihat para pelapor yang melapor dengan berbagai macam modus kejahatan, namun masih bisa ditipu orang.

Ini dialami petugas operator Polresta Medan, Lukman Hakim (55), warga Jalan Ampera VIII, Kelurahan Glugur Darat 2, Medan Timur. Akibat peristiwa itu, Lukman mengalami kerugian Rp20,7 juta lebih.

Dalam laporannya di Polresta Medan, Jumat (30/9), diceritakannya seminggu lalu atau Sabtu (22/9) ia menerima telepon rumah dari seorang pria yang menanyakan namanya, sambil menyebutkan bahwa nomor telepon rumah korban terpilih menjadi pemenang undian terbaik dalam pembayaran rekening telepon.

Si penelepon mengatakan, akan memberikan hadiah uang tunai Rp17 juta dan 1 unit TV 21 inci dan menanyakan ATM korban serta menyuruh untuk datang ke ATM terdekat. Tidak hanya itu, si penelepon meminta nomor HP korban dengan alasan agar jangan susah dihubungi.
Bagai terhipnotis, korban menuruti seluruh intruksi sang penelepon. Sesampainya di ATM, si penelepon menghubungi korban dan menyuruh memasukan kartu ATM ke mesin ATM serta menekan nomor-nomor yang disebutkan pelaku.

Tanpa sadar korban mengikuti yang diperintahkan si penipu itu. Namun, setelah semua yang diperintahkan penipu dilakukannya, Lukman baru sadar dan segera mencek saldo di rekeningnya, ternyata uangnya sebanyak Rp20,7 juta lebih sudah ludes.

Merasa tertipu, korban melaporkan peristiwa itu ke Mapolresta Medan dan berharap polisi mengungkap kasus tersebut dan menangkap pelakunya. “Tak tahulah aku. Saat itu aku bagai terhipnotis, menuruti semua kata yang menelpon itu. Aku tersadar setelah mentranfer. Rugi aku Rp20 juta lebih,” tukasnya.

Kasat Reskrim Polresta Medan, AKP M Yoris Marzuki SIK SH ketika dikonfirmasi wartawan di Mapolresta Medan, membenarkan pengaduan tersebut dan kasusnya masih dalam penyelidikan. “Laporannya telah diterima dan masih dipelajari anggota kita. Kasus serupa memang kerap terjadi. Kita harap bila ada masyarakat yang mengalami hal serupa supaya tak melayaninya,” ujar Yoris. (min/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/