23.3 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Gatot Jamin Pasokan Aman di Januari 2015

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS GAS ELPIJI: Dua pekerja sedang memuat tabung gas elpiji 3 Kg ke dalam truk untuk disalurkan ke agen. Hingga saat ini gas elpiji ukuran 3 Kg masih langka ditemui.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
GAS ELPIJI:
Dua pekerja sedang memuat tabung gas elpiji 3 Kg ke dalam truk untuk disalurkan ke agen. Hingga saat ini gas elpiji ukuran 3 Kg masih langka ditemui.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Masyarakat Sumatera Utara khususnya Kota Medan resah akibat kelangkaan elpiji 3 kilogram di pasaran. Selain langka, harga eceran tertinggi (HET) produk asli PT Pertamina itu mencapai Rp25 ribu per tabung. Padahal, Pertamina selaku distributor resmi mengaku masih menjual sesuai harga yang berlaku.

Menyikapi hal itu, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengatakan, menurut laporan PT Pertamina, pada Januari 2015 pasokan gas elpiji 3 kilogram dijamin aman. “Saya mendapat laporan dari Pertamina, Insya Allah Januari 2015 selesai,” kata Gubsu Gatot kepada wartawan disela-sela acara Pekan Pasar Petani Sumut 2014 di Kantor Dinas Pertanian Provsu Jl. AH Nasution No.6 Gedung Johor Medan, Senin (1/12) sore.

Dia mengatakan, dari hasil rapat pihaknya dengan PT Pertamina, perusahaan plat merah tersebut sudah menjamin bahwa Januari 2015, persoalan ketersediaan gas di Sumut akan teratasi. “Kita imbau kabupaten/kota turut ikut mengawasi harga jual di pasaran. Karena masyarakat juga mengeluhkan kondisi ini. Apalagi masyarakat kita baru merasakan dampak kenaikan harga BBM,” harapnya.

Asisten Ahli Gubsu Bidang Ekonomi dan Administrasi Pembangunan (Ekbang), Dr Sabrina mengungkapkan, pihaknya sampai saat ini masih menganalisis penyebab kelangkaan tersebut. “Pada saat kami melakukan pertemuan dengan Pertamina dan distributor, mereka menyatakan sudah menjual sesuai harga yang ditetapkan. Kita juga heran kenapa kondisi di lapangan harga elpiji melonjak tinggi,” akunya.

Sebelumnya, Kepala Biro Ekonomi Setdaprovsu, Bondaharo mengatakan, pihaknya sudah melakukan inspeksi mendadak dalam meninjau kelangkaan elpiji ini. Polisi juga bergerak cepat dengan turun ke lapangan mencari tahu penyebab kelangkaan terjadi.

“Kita sudah koordinasikan ke Pertamina, wali kota Medan, juga Kabag Ekonomi Deliserdang terkait kelangkaan ini. Kemudian mencoba cari tahu supaya tidak ada penimbunan yang terjadi,” ungkap kepada Sumut Pos, Minggu (30/11) kemarin.

Jika memang dugaan kelangkaan akibat adanya penimbunan dan oplosan, Bondaharo meminta supaya pihak kepolisian menindak tegas oknum dimaksud. Dia pun mengakui bahwa sejauh ini polisi juga sudah bergerak mencari tahu penyebab kelangkaan.

“Polisikan sudah bergerak dengan adanya pemberitaan di sejumlah media massa. Jika memang benar harapan kita oknum dapat ditindak,” katanya.

Pemko Medan Salahkan Pengecer
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemko) Medan tidak mau disalahkan atas permasalahan kelangkaan gas LPG ukuran 3 Kg.

Asisten Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah Kota Medan, Qamarul Fatah mengatakan, bahwa banyak agen yang bermain dengan pengecer untuk menghilangkan keberadaan gas LPG 3 Kg dari pasaran.

Qamarul mengaku akan berkordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengenai operasi pasar yang akan dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan gas LPG.

Sementara itu, Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin membantah bahwa saat ini terjadi kelangkaan gas LPG 3 kg. “Bukan tidak ada, tapi sudah terbeli oleh masyarakat,” ujarnya.

Dijelaskannya, pasokan pertamina beberapa hari terakhir juga mengalami penurunan yakni hanya satu truk perhari. “Pemberian jatah juga dilakukan berdasarkan zona wilayah,” sebutnya.

Penyebab kelangkaan, Eldin mengaku ada oknum pengecer yang sengaja mencoba menghilangkan keberadaan LPG 3 Kg sehingga harga akan menjadi naik karena barang menjadi langka. “Nanti akan saya minta SKPD terkait untuk ikut mengawasinya,” terangnya. (prn/dik/ila)

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS GAS ELPIJI: Dua pekerja sedang memuat tabung gas elpiji 3 Kg ke dalam truk untuk disalurkan ke agen. Hingga saat ini gas elpiji ukuran 3 Kg masih langka ditemui.
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
GAS ELPIJI:
Dua pekerja sedang memuat tabung gas elpiji 3 Kg ke dalam truk untuk disalurkan ke agen. Hingga saat ini gas elpiji ukuran 3 Kg masih langka ditemui.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Masyarakat Sumatera Utara khususnya Kota Medan resah akibat kelangkaan elpiji 3 kilogram di pasaran. Selain langka, harga eceran tertinggi (HET) produk asli PT Pertamina itu mencapai Rp25 ribu per tabung. Padahal, Pertamina selaku distributor resmi mengaku masih menjual sesuai harga yang berlaku.

Menyikapi hal itu, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengatakan, menurut laporan PT Pertamina, pada Januari 2015 pasokan gas elpiji 3 kilogram dijamin aman. “Saya mendapat laporan dari Pertamina, Insya Allah Januari 2015 selesai,” kata Gubsu Gatot kepada wartawan disela-sela acara Pekan Pasar Petani Sumut 2014 di Kantor Dinas Pertanian Provsu Jl. AH Nasution No.6 Gedung Johor Medan, Senin (1/12) sore.

Dia mengatakan, dari hasil rapat pihaknya dengan PT Pertamina, perusahaan plat merah tersebut sudah menjamin bahwa Januari 2015, persoalan ketersediaan gas di Sumut akan teratasi. “Kita imbau kabupaten/kota turut ikut mengawasi harga jual di pasaran. Karena masyarakat juga mengeluhkan kondisi ini. Apalagi masyarakat kita baru merasakan dampak kenaikan harga BBM,” harapnya.

Asisten Ahli Gubsu Bidang Ekonomi dan Administrasi Pembangunan (Ekbang), Dr Sabrina mengungkapkan, pihaknya sampai saat ini masih menganalisis penyebab kelangkaan tersebut. “Pada saat kami melakukan pertemuan dengan Pertamina dan distributor, mereka menyatakan sudah menjual sesuai harga yang ditetapkan. Kita juga heran kenapa kondisi di lapangan harga elpiji melonjak tinggi,” akunya.

Sebelumnya, Kepala Biro Ekonomi Setdaprovsu, Bondaharo mengatakan, pihaknya sudah melakukan inspeksi mendadak dalam meninjau kelangkaan elpiji ini. Polisi juga bergerak cepat dengan turun ke lapangan mencari tahu penyebab kelangkaan terjadi.

“Kita sudah koordinasikan ke Pertamina, wali kota Medan, juga Kabag Ekonomi Deliserdang terkait kelangkaan ini. Kemudian mencoba cari tahu supaya tidak ada penimbunan yang terjadi,” ungkap kepada Sumut Pos, Minggu (30/11) kemarin.

Jika memang dugaan kelangkaan akibat adanya penimbunan dan oplosan, Bondaharo meminta supaya pihak kepolisian menindak tegas oknum dimaksud. Dia pun mengakui bahwa sejauh ini polisi juga sudah bergerak mencari tahu penyebab kelangkaan.

“Polisikan sudah bergerak dengan adanya pemberitaan di sejumlah media massa. Jika memang benar harapan kita oknum dapat ditindak,” katanya.

Pemko Medan Salahkan Pengecer
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemko) Medan tidak mau disalahkan atas permasalahan kelangkaan gas LPG ukuran 3 Kg.

Asisten Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah Kota Medan, Qamarul Fatah mengatakan, bahwa banyak agen yang bermain dengan pengecer untuk menghilangkan keberadaan gas LPG 3 Kg dari pasaran.

Qamarul mengaku akan berkordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengenai operasi pasar yang akan dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan gas LPG.

Sementara itu, Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin membantah bahwa saat ini terjadi kelangkaan gas LPG 3 kg. “Bukan tidak ada, tapi sudah terbeli oleh masyarakat,” ujarnya.

Dijelaskannya, pasokan pertamina beberapa hari terakhir juga mengalami penurunan yakni hanya satu truk perhari. “Pemberian jatah juga dilakukan berdasarkan zona wilayah,” sebutnya.

Penyebab kelangkaan, Eldin mengaku ada oknum pengecer yang sengaja mencoba menghilangkan keberadaan LPG 3 Kg sehingga harga akan menjadi naik karena barang menjadi langka. “Nanti akan saya minta SKPD terkait untuk ikut mengawasinya,” terangnya. (prn/dik/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/