Jelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tinggal hitungan hari. Segala sesuatunya harus dipersiapkan oleh Disdik Sumut selaku panitia penyelenggara UN. Termasuk masalah listrik, agar para siswa dapat belajar pada malam hari sebagai persiapan menghadapi UN. Lantas, apa langkah yang diambil Disdik Sumut untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya pemadaman listrik selama UN berlangsung? Berikut bincang-bincang Kepala Dinas Pendidikan Sumut Syaiful Safri dengan wartawan Sumut Pos, Rahmat Sazaly, Rabu (2/3).
Adakah kekhawatiran Anda terhadap pemadaman listrik bergilir saat pelaksanaan UN mendatang?
Tentu saja ada. Apalagi, beberapa pekan terakhir pemadaman listrik terulang lagi hampir setiap hari. Pemadaman bergilir ini ditakutkan dapat mengganggu pelaksanaan UN. Terutama di lokasi pemeriksaan Lembar Jawaban UN (LJUN) di kawasan Jalan Bilal Medan, diharapkan pemadaman diminimalisir pada waktu UN.
Apa yang dilakukan Disdik Sumut untuk meminimalisir gangguan ini?
Kita sudah menyiapkan surat untuk disampaikan kepada PT PLN agar tak memadamkan listrik saat UN. Karena pemadaman listrik berpotensi mengganggu proses pemeriksaan LJUN. Sementara, hasil ujian harus segera dikirim ke Puspendik untuk dilakukan proses skoring. Kita memang punya mesin genset, tapi untuk menghidupkannya butuh waktu dan biaya.
Adakah pengaruh negatif lain terkait pemadaman listrik jelang UN mendatang?
Tentu saja, peserta UN atau anak-anak kita akan memiliki semakin sedikit waktu untuk belajar di rumah. Sementara tak semua keluarga memiliki mesin genset. Dan dikhawatirkan, mereka tak lulus karena kurangnya persiapan. Alhasil, kondisi ini sedikit banyak akan mempengaruhi mutu pendidikan di Sumut.
Apa yang diharapkan Disdik Sumut untuk mensukseskan UN 2011 ini?
Disdik Sumut selaku panitia penyelenggara UN memiliki kewajiban dan tanggungjawab untuk melaksanakan UN dengan lancar dan aman. Kami berharap, pemadaman listrik tak terjadi menjelang dan saat pelaksanaan UN agar anak-anak bisa belajar untuk memersiapkan diri.
Saya yakin PLN akan peduli dengan peningkatan pendidikan di daerah ini dan peka dengan permasalahan yang dihadapi siswa jika tak melakukan persiapan menjelang UN.
Persiapan dalam hal apa lagi yang sedang dilakukan Disdik Sumut jelang UN?
Kami telah melakukan berbagai persiapan, seperti penggandaan soal UN dan LJUN yang sedang dalam proses tender. Demikian juga persiapan sekolah, Kepala Disdik Kabupaten/Kota telah bekerja secara maksimal, jadi tak ada masalah lagi.
Mengenai pengawasan, kita juga sudah berkoordinasi dengan panitia pengawas UN dari perguruan tinggi, dalam hal ini Universitas Negeri Medan (Unimed). Termasuk pemeriksaan/pemindaian LJUN siswa SMA/MA/SMK.
Apa imbauan Anda terhadap peserta UN 2011 ini?
Para siswa harus bersungguh-sungguh belajar dan kepada orangtua agar melakukan pengawasan proses pembelajaran anaknya menjelang UN ini.
Pelaksanaan UN merupakan tolok ukur dan pemetaan terhadap mutu pendidikan di setiap daerah. Namun, hasilnya bukan menjadi syarat mutlak kelulusan, sebab masih ditentukan dari pihak sekolah melalui ujian akhir sekolah. (*)