26 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Singgung Pelajar Terjerat Kriminal hingga Minimnya Pembangunan Sekolah

Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2012 di Sumut

BERBAGAI kegiatan dilakukan dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei di Sumatera Utara. Di Asahan, sebagian elemen menjadikan momen peringatan Hardiknas untuk mengingat kasus kriminal yang menjerat pelajar.

Menurut data di Polres Asahan, sedikitnya ada delapan pelajar yang tersandung dalam kasus hukum. Empat diantaranya, pelajar anak- anak dalam kasus cabul, tiga tersangka dalam kasus penganiayaan dan satu orang lagi menjadi tersangka dalam kasus pencurian .

Alek Margolong Ketua Lembaga Perlindungan Anak ( LPA ) Kabuaten Asahan kepada METRO (Group Sumut Pos), Selasa  ( 2/5 ) mengatakan dengan data kriminal yang menjerat kaum pelajar itu diharapkan Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dinas Pendidikan tidak hanya mendahulukan kwantitas, tapi lebih mengutamakan kwalitas khususnya dibidang pendidikan moral.

Seperti yang dialami R Simanjuntak (13 ) pelajar SMP dan M Arif (17 ) pelajar SMA yang saat ini berada dalam tahanan Lembaga Permasyarakatan ( LP ) Labuhanruku. Mereka merupakan pelajar yang haknya terampas oleh hukum yang dijalankan oleh institusi hukum di Kabupaten Asahan. “Oleh karena itu kami meminta peran aktif dari Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan untuk memberikan hak pelajar yang saat ini berada dalam sel tahanan,” pinta Margoloang.

Lain hal yang dilakukan Pengadilan Negeri (PN) Stabat dalam memperingati Hardiknas. PN Stabat mencanangkan program sidang lapangan di sekolah bagi siswa atau pelajar yang tertunda memiliki akta lahir. Itu sebagai wujud pelayanan terpadu sekaligus memperingati Hardiknas. “Spontan saja, kita mencanangkan program sidang lapangan di sekolah bagi pelajar yang tertunda memiliki akta lahir. Ya, idenya muncul seketika saja ketika diperingatinya hardiknas,” kata Ketua PN Stabat, Hj Diah Sulastri Dewi SH, M Hum.

Sementara momen Hardiknas dimanfaatkan Kepala Sekolah MTs Tebingtinggi Syamsuddin Harahap mengkritisi pembangunan gedung sekolah negeri di Tebingtinggi. Menurutnya, di tahun 2012 ini masih ada sekolah negeri di Kota Tebingtinggi yang sangat memprihatinkan yaitu sekolah MTs Negeri di Gang Kutilang Jalan AMD Kota Tebingtinggi.

Secara terpisah Wali kota Tebing Tinggi, Umar Zunaidi Hasibuan, langsung bertindak sebagai pembina upacara pada peringatan Hardiknas di Halaman Sekolah SMK Negeri 2 Jalan Gunung Lauser Kota Tebingtinggi bersama Muspida. Sebelum upacara rombongan Wali Kota Tebingtinggi melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Jalan Taman Bahagia Kota Tebingtinggi

Di Pakpak Bharat peringatan Hardiknas dilakukan upacara dan pembacaan amanat dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh oleh Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu MBA di SMA Negeri 1 Salak. Upacara diwarnai hujan gerimis, namun tidak menyurutkan semangat upacara. .(mag18/mag4/mag3)

Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2012 di Sumut

BERBAGAI kegiatan dilakukan dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei di Sumatera Utara. Di Asahan, sebagian elemen menjadikan momen peringatan Hardiknas untuk mengingat kasus kriminal yang menjerat pelajar.

Menurut data di Polres Asahan, sedikitnya ada delapan pelajar yang tersandung dalam kasus hukum. Empat diantaranya, pelajar anak- anak dalam kasus cabul, tiga tersangka dalam kasus penganiayaan dan satu orang lagi menjadi tersangka dalam kasus pencurian .

Alek Margolong Ketua Lembaga Perlindungan Anak ( LPA ) Kabuaten Asahan kepada METRO (Group Sumut Pos), Selasa  ( 2/5 ) mengatakan dengan data kriminal yang menjerat kaum pelajar itu diharapkan Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dinas Pendidikan tidak hanya mendahulukan kwantitas, tapi lebih mengutamakan kwalitas khususnya dibidang pendidikan moral.

Seperti yang dialami R Simanjuntak (13 ) pelajar SMP dan M Arif (17 ) pelajar SMA yang saat ini berada dalam tahanan Lembaga Permasyarakatan ( LP ) Labuhanruku. Mereka merupakan pelajar yang haknya terampas oleh hukum yang dijalankan oleh institusi hukum di Kabupaten Asahan. “Oleh karena itu kami meminta peran aktif dari Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan untuk memberikan hak pelajar yang saat ini berada dalam sel tahanan,” pinta Margoloang.

Lain hal yang dilakukan Pengadilan Negeri (PN) Stabat dalam memperingati Hardiknas. PN Stabat mencanangkan program sidang lapangan di sekolah bagi siswa atau pelajar yang tertunda memiliki akta lahir. Itu sebagai wujud pelayanan terpadu sekaligus memperingati Hardiknas. “Spontan saja, kita mencanangkan program sidang lapangan di sekolah bagi pelajar yang tertunda memiliki akta lahir. Ya, idenya muncul seketika saja ketika diperingatinya hardiknas,” kata Ketua PN Stabat, Hj Diah Sulastri Dewi SH, M Hum.

Sementara momen Hardiknas dimanfaatkan Kepala Sekolah MTs Tebingtinggi Syamsuddin Harahap mengkritisi pembangunan gedung sekolah negeri di Tebingtinggi. Menurutnya, di tahun 2012 ini masih ada sekolah negeri di Kota Tebingtinggi yang sangat memprihatinkan yaitu sekolah MTs Negeri di Gang Kutilang Jalan AMD Kota Tebingtinggi.

Secara terpisah Wali kota Tebing Tinggi, Umar Zunaidi Hasibuan, langsung bertindak sebagai pembina upacara pada peringatan Hardiknas di Halaman Sekolah SMK Negeri 2 Jalan Gunung Lauser Kota Tebingtinggi bersama Muspida. Sebelum upacara rombongan Wali Kota Tebingtinggi melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Jalan Taman Bahagia Kota Tebingtinggi

Di Pakpak Bharat peringatan Hardiknas dilakukan upacara dan pembacaan amanat dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh oleh Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu MBA di SMA Negeri 1 Salak. Upacara diwarnai hujan gerimis, namun tidak menyurutkan semangat upacara. .(mag18/mag4/mag3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/