30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Warga Medan Helvetia Kesulitan Air PDAM

MEDAN- Warga Kecamatan Medan Helvetia mengelukan pasokan air bersih PDAM Tirtanadi ke rumah-rumah mereka sering macet, bahkan sering mati. Keluhan ini disampikan warga pada pelaksanaan Reses I Tahun 2013 Anggota DPRD Medan daerah pemilihan (dapil) III, Fedinand Lumban Tobing, Rabu (1/5) di Balai Kelurahan Sei Sikambing D, Kecamatan Medan Petisah.
Neno, seorang warga mengatakan, pasokan air bersih dari PDAM Tirtanadi sering macet dan mati. “Kondisinya sangat memprihatinkan. Warga sangat kesulitan menjalankan aktifitas sehari-hari akibat ketiadaan air bersih. Mohon anggota Dewan menyikapinya,” ujar Neno.

Hal senada disampaikan Mangapul Sjabat, warga Jalan Kapten Muslim. “Warga di seputaran Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia, kecewa dengan ketidatersediaan air bersih dari PDAM Tirtanadi karena sering mati,” ujarnya.

Rubiah, warga Jalan Titi Papan yang juga seorang pengajar di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), juga mengeluhkan tidak mengalirnya air PDAM Tirtanadi. Sementara Kepala Lingkungan (Kepling) IV Kelurahan Sei Sikambing DS, Hutajulu berharap agar parit di sepanjang Jalan Wahid Hasyim dikorek kembali karena airnya meluap kalau hujan.

Sedangkan Asmuri, warga Medan Petisah, saat reses itu meminta agar dinding teras Masjid Al Hasanah Jalan Gatot Subrotodekat sungai atau titi, agar dilakukan pengecoran secara permanan. “Agar menghindari hal yang tidak diingin di kemudian hari, jika dinding itu rfoboh,” ujarnya.
Menyikapi keluhan warga soal krisis air leding PDAM Tirtanadi, anggota DPRD Medan Ferdinand Lumban Tobing menegaskan, dirinya sudah berulangkali menyoroti hal itu, baik di media massa, maupun dalam pendapat fraksinya di rapat paripurna. “Namun begitu, persoalan ini akan terus kita tindaklanjuti dan selesaikan,” ujarnya.

Terkait dengan tanah kuburan, Ketua Fraksi Partai Golkar itu berjanji akan memperjuangkannya. Pihaknya akan mempelajari apakah lahan kuburan itu milik Pemko Medan atau bukan. “Kemudian soal PAUD, saat ini kami di Dewan sedang membahas rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang hal itu,” ujarnya.

Di akhir reses yang dihadiri sekitar 200 lebih warga, Ferinand Lumban Tobing, menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti seluruh aspirasi masyarakat, baik secara lisan maupun tertulis. (adz)

MEDAN- Warga Kecamatan Medan Helvetia mengelukan pasokan air bersih PDAM Tirtanadi ke rumah-rumah mereka sering macet, bahkan sering mati. Keluhan ini disampikan warga pada pelaksanaan Reses I Tahun 2013 Anggota DPRD Medan daerah pemilihan (dapil) III, Fedinand Lumban Tobing, Rabu (1/5) di Balai Kelurahan Sei Sikambing D, Kecamatan Medan Petisah.
Neno, seorang warga mengatakan, pasokan air bersih dari PDAM Tirtanadi sering macet dan mati. “Kondisinya sangat memprihatinkan. Warga sangat kesulitan menjalankan aktifitas sehari-hari akibat ketiadaan air bersih. Mohon anggota Dewan menyikapinya,” ujar Neno.

Hal senada disampaikan Mangapul Sjabat, warga Jalan Kapten Muslim. “Warga di seputaran Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia, kecewa dengan ketidatersediaan air bersih dari PDAM Tirtanadi karena sering mati,” ujarnya.

Rubiah, warga Jalan Titi Papan yang juga seorang pengajar di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), juga mengeluhkan tidak mengalirnya air PDAM Tirtanadi. Sementara Kepala Lingkungan (Kepling) IV Kelurahan Sei Sikambing DS, Hutajulu berharap agar parit di sepanjang Jalan Wahid Hasyim dikorek kembali karena airnya meluap kalau hujan.

Sedangkan Asmuri, warga Medan Petisah, saat reses itu meminta agar dinding teras Masjid Al Hasanah Jalan Gatot Subrotodekat sungai atau titi, agar dilakukan pengecoran secara permanan. “Agar menghindari hal yang tidak diingin di kemudian hari, jika dinding itu rfoboh,” ujarnya.
Menyikapi keluhan warga soal krisis air leding PDAM Tirtanadi, anggota DPRD Medan Ferdinand Lumban Tobing menegaskan, dirinya sudah berulangkali menyoroti hal itu, baik di media massa, maupun dalam pendapat fraksinya di rapat paripurna. “Namun begitu, persoalan ini akan terus kita tindaklanjuti dan selesaikan,” ujarnya.

Terkait dengan tanah kuburan, Ketua Fraksi Partai Golkar itu berjanji akan memperjuangkannya. Pihaknya akan mempelajari apakah lahan kuburan itu milik Pemko Medan atau bukan. “Kemudian soal PAUD, saat ini kami di Dewan sedang membahas rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang hal itu,” ujarnya.

Di akhir reses yang dihadiri sekitar 200 lebih warga, Ferinand Lumban Tobing, menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti seluruh aspirasi masyarakat, baik secara lisan maupun tertulis. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/