Terpisah, Humas UMSU Ribut Priadi menyatakan keluarga besar UMSU berkabung dan menetapkan libur khusus selama dua hari dengan memasang bendera setengah tiang di tiga kampus, yakni di kampus Jalan Mukhtar Basri, kampus Pascasarjana Jalan Denai, dan kampus Fakultas Kedokteran Jalan Gedung Arca.
“Pimpinan dan seluruh civitas akademika UMSU menyatakan rasa duka mendalam atas musibah ini. Sebagai bentuk rasa duka, segala aktivitas perkuliahan dan administrasi di tigas kampus ditiadakan selama dua hari. Ini sebagai bentuk penghargaan bagi keluarga besar UMSU atas jasa dan pengabdian almarhumah di UMSU,” kata Ribut seusai rapat rektorat bersama pimpinan fakultas se-UMSU di Kampus Jalan Mukhtar Basri
Dikatakan Ribut, sivitas akademika UMSU akan melakukan takziah ke rumah duka di Jalan Lama, Pancur Batu, Deli Serdang, serta mengantar jenazah ke pemakaman di dekat rumah duka pada Selasa (3/5). Upacara pemberangkatan akan langsung dipimpin oleh rektor UMSU. “Dua hari libur dan berkabung ini ditetapkan selain dari dua hari libur nasional. UMSU akan memulai proses belajar mengajar pada Senin minggu depan,” tuturnya.
Soal tindak kriminal yang dialami almarhumah, Ribut mengatakan, pihak UMSU menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian.
“UMSU terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dan menggali motif pelaku sehingga ke depan tak lagi terjadi peristiwa serupa,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ribut Priadi juga mengklarifikasi soal adanya kegaduhan antara mahasiswa dengan polisi. Katanya, mahasiswa hanya terbawa emosi sesaat karena marah atas kejadian tragis yang dialami dosennya.
“Namun tindakan itu dihalangi pihak keamanan kampus dan petugas polisi. Kami tak ingin pelaku menjadi korban dari mahasiswa yang marah,” tukasnya. (ris/ain/val)