29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Validasi Data Kasus Covid-19 hingga Tingkat Lingkungan, Camat dan Dinkes Diminta Berkolaborasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – WALI Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution meminta setiap kecamatan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan dalam penanganan Covid-19 agar bisa memperoleh data jumlah kasus setiap hari di masing-masing kecamatan hingga tingkat lingkungan.

Sebab, dari data yang diperoleh akan sangat menentukan langkah strategis yang akan diambil Pemko Medan dalam memutus mata rantai pandemi Covid-19 di Kota Medan.

“Terlebih dahulu kita harus punya data yang baik sampai ke tingkat lingkungan. Dengan data itu, kita punya landasan apa yang harus kita lakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini, mulai dari tingkat lingkungan, kelurahan, kecamatan hingga tingkat Kota Medan,” kata Bobby saat memimpin rapat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Medan di Posko Satgas Covid-19 Kota Medan, Jumat (30/4).

Dijelaskan Bobby, data yang telah ada selama ini akan terus diperbaiki dan diperbaharui (update), sehingga pendataan tentang penyebaran Covid-19 di Kota Medan bisa semakin baik. Dengan demikian, penanganan yang tepat bisa lebih cepat dilakukan. “Selama dua minggu ini data yang kita miliki sudah kita perbaiki dan sudah di update,” ujarnya.

Di samping itu, guna menekan penyebaran Covid-19 di Kota Medan, Wali Kota Medan juga menginstruksikan para camat untuk terus melakukan pengawasan yang ketat dengan mengimbau masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat, khususnya di tempat-tempat keramaian. “Selain itu, imbau juga masyarakat untuk tidak melakukan pawai pada saat malam takbiran nanti. Masyarakat tidak dilarang untuk melaksanakan takbiran, hanya saja harus di dalam Masjid,” tegasnya.

Dalam rapat ini, Wali Kota Medan juga berdiskusi dengan para pimpinan OPD dan camat mengenai kendala penanganan Covid-19 yang dihadapi selama ini. Berbagai masukan juga diterima Wali Kota Medan agar penangana Covid-19 di Kota Medan bisa semakin baik.

Terpisah, Anggota Komisi II DPRD Medan, Afif Abdillah mengatakan, jika proses perbaikan pendataan penyebaran Covid-19 di Kota Medan hingga ke tiap-tiap kecamatan, kelurahan dan lingkungan memang menjadi salah kunci utama dalam mengambil langkah strategis untuk menangani atau memutus mata rantai pandemi Covid-19 di Kota Medan.

“Dari dulu sebenarnya kita sudah meminta agar ada data per kecamatan, per kelurahan, hingga per lingkungan. Sebab dengan begitu, kita tahu langkah apa yang akan kita ambil untuk kecamatan, kelurahan dan lingkungan yang masuk dalam zona merah, orange dan lainnya. Beda status, tentu beda fokus penanganannya,” ucap Afif kepada Sumut Pos, Minggu (2/5).

Hanya saja, lanjut Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Medan itu, sejak awal pandemi masuk ke Kota Medan, pihaknya tidak melihat adanya data per kelurahan hingga lingkungan. Akibatnya, fokus penanganannya tidak bisa terperinci dan mengakibatkan penanganan yang tidak maksimal.

“Nah kalau sekarang atau nantinya sudah ada data per kecamatan, kelurahan, bahkan hingga lingkungan, maka tentu fokusnya jadi jelas. Setiap Camat, Lurah hingga Kepling yang di kawasannya merupakan zona merah, mereka harus bekerja ekstra keras untuk menangani penyebarannya. Untuk mereka yang diluar zona merah, harus fokus kepada pencegahan dengan semakin memperketat prokes,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Kota Medan melakukan penerapan PPKM Mikro bersama tujuh Kabupaten/Kota lainya di Sumut, hal itu dilakukan berdasarkan instruksi Gubernur Sumatera Utara No.188.54/10/INST/2021. (map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – WALI Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution meminta setiap kecamatan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan dalam penanganan Covid-19 agar bisa memperoleh data jumlah kasus setiap hari di masing-masing kecamatan hingga tingkat lingkungan.

Sebab, dari data yang diperoleh akan sangat menentukan langkah strategis yang akan diambil Pemko Medan dalam memutus mata rantai pandemi Covid-19 di Kota Medan.

“Terlebih dahulu kita harus punya data yang baik sampai ke tingkat lingkungan. Dengan data itu, kita punya landasan apa yang harus kita lakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini, mulai dari tingkat lingkungan, kelurahan, kecamatan hingga tingkat Kota Medan,” kata Bobby saat memimpin rapat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Medan di Posko Satgas Covid-19 Kota Medan, Jumat (30/4).

Dijelaskan Bobby, data yang telah ada selama ini akan terus diperbaiki dan diperbaharui (update), sehingga pendataan tentang penyebaran Covid-19 di Kota Medan bisa semakin baik. Dengan demikian, penanganan yang tepat bisa lebih cepat dilakukan. “Selama dua minggu ini data yang kita miliki sudah kita perbaiki dan sudah di update,” ujarnya.

Di samping itu, guna menekan penyebaran Covid-19 di Kota Medan, Wali Kota Medan juga menginstruksikan para camat untuk terus melakukan pengawasan yang ketat dengan mengimbau masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat, khususnya di tempat-tempat keramaian. “Selain itu, imbau juga masyarakat untuk tidak melakukan pawai pada saat malam takbiran nanti. Masyarakat tidak dilarang untuk melaksanakan takbiran, hanya saja harus di dalam Masjid,” tegasnya.

Dalam rapat ini, Wali Kota Medan juga berdiskusi dengan para pimpinan OPD dan camat mengenai kendala penanganan Covid-19 yang dihadapi selama ini. Berbagai masukan juga diterima Wali Kota Medan agar penangana Covid-19 di Kota Medan bisa semakin baik.

Terpisah, Anggota Komisi II DPRD Medan, Afif Abdillah mengatakan, jika proses perbaikan pendataan penyebaran Covid-19 di Kota Medan hingga ke tiap-tiap kecamatan, kelurahan dan lingkungan memang menjadi salah kunci utama dalam mengambil langkah strategis untuk menangani atau memutus mata rantai pandemi Covid-19 di Kota Medan.

“Dari dulu sebenarnya kita sudah meminta agar ada data per kecamatan, per kelurahan, hingga per lingkungan. Sebab dengan begitu, kita tahu langkah apa yang akan kita ambil untuk kecamatan, kelurahan dan lingkungan yang masuk dalam zona merah, orange dan lainnya. Beda status, tentu beda fokus penanganannya,” ucap Afif kepada Sumut Pos, Minggu (2/5).

Hanya saja, lanjut Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Medan itu, sejak awal pandemi masuk ke Kota Medan, pihaknya tidak melihat adanya data per kelurahan hingga lingkungan. Akibatnya, fokus penanganannya tidak bisa terperinci dan mengakibatkan penanganan yang tidak maksimal.

“Nah kalau sekarang atau nantinya sudah ada data per kecamatan, kelurahan, bahkan hingga lingkungan, maka tentu fokusnya jadi jelas. Setiap Camat, Lurah hingga Kepling yang di kawasannya merupakan zona merah, mereka harus bekerja ekstra keras untuk menangani penyebarannya. Untuk mereka yang diluar zona merah, harus fokus kepada pencegahan dengan semakin memperketat prokes,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Kota Medan melakukan penerapan PPKM Mikro bersama tujuh Kabupaten/Kota lainya di Sumut, hal itu dilakukan berdasarkan instruksi Gubernur Sumatera Utara No.188.54/10/INST/2021. (map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/