BELAWAN-Kawasan pesisir Belawan diprediksi akan terus diterpa banjir. Pasalnya, sistem pengelolaan dan sarana drainase di sebagian besar wilayah tersebut buruk.
“Kalau drainase seperti ini terus, Belawan akan sulit keluar dari ancaman banjir,” kata tokoh masyarakat Belawan, Azhar Ong.
Menurutnya, kondisi sebagian besar saluran air limbah atau drainase di Belawan dan sekitarnya tidak terawat dengan baik dan diperkirakan belum memenuhi standar teknis, sehingga setiap turun hujan dan air pasang naik sebagian wilayah Belawan kerap dilanda banjir.
Banjir hampir setiap bulan melanda sebagian permukiman penduduk dan sarana umum di kawasan Belawan tersebut bukan akibat air pasang yang relatif tinggi, tetapi lebih disebabkan kondisi drainase yang buruk. “Sejak beberapa tahun terakhir ini hampir setiap turun hujan sebagian wilayah Belawan pasti dilanda banjir,”jelasnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, selain drainase yang buruk, sebagian wilayah Belawan yang relatif dekat dengan garis pantai juga sudah berubah fungsi menjadi depo penumpukan peti kemas dan dibangun tembok untuk lokasi tambak udang. Lokasi tersebut sebelumnya merupakan paluh atau anak sungai dan rawa-rawa yang di sekitarnya banyak terdapat pohon mangrove.
Padahal, paluh dan rawa-rawa tersebut sebelumnya cukup potensial menyangga air pasang dan air hujan. Namun, hingga saat ini masih belum ada upaya nyata dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah banjir yang sering merendam wilayah tersebut.
Camat Medan Belawan, Panangaran Nasution mengatakan masalah saluran drainase di Belawan hingga saat ini masih menjadi masalah dari sekian banyak permasalahan di Medan Utara.
“Banjir di saat turun hujan dan air pasang menjadi masalah turun temurun. Pemerintah Kota Medan harus bisa mencermati masalah ini. Kerusakan infrastruktur seperti jalan, saluran drainase di Belawan sangat perlu perhatian agar banjir yang melanda Belawan segera teratasi,”ujarnya. (mag-11)