26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Firda ke Olimpiade Berkat Rekomendasi Pelatih

JAKARTA- Indonesia punya wakil tunggal putri di Olimpiade London 2012. Meski, duta tersebut lolos bukan berdasarkan peringkat yang dimiliki tapi berdasarkan fasilitas wildcard.

Adriyanti Firdasari pun dipilih PB PBSI untuk bisa membela Merah Putih berlaga dalam even olahraga empat tahunan yang dilaksanakan Juli hingga Agustus mendatang tersebut.
“Berdasarkan rekomendasi pelatih, kami memutuskan mengirimkan Firda  sebagai wakil tunggal putri ke Olimpiade,” kata Yacob Rusdianto, Sekretaris Jendral PB PBSI.

Pada peraturan kualifikasi Olimpiade London 2012, seorang pebulu tangkis tunggal berhak untuk berlaga di Olimpiade jika peringkatnya berada di 16 besar pada ranking BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 3 Mei 2012. Namun dalam waktu yang telah ditentukan tersebut, Indonesia tak berhasil menempatkan tunggal putrinya di 16 besar.

Meskipun demikian, berdasarkan sistem undian dan penghitungan jumlah peserta yang akan berlaga, Indonesia diberikan kesempatan untuk mengirimkan satu wakil tunggal putri. Terpilihnya Firda ini tentu masih menyisakan pertanyaan.
Sebab, secara peringkat, dia masih ada di bawah Maria Febe Kusumastuti yang saat ini menempati ranking 33 dunia. Sedangkan Firdasari berada di posisi ke-38 dunia.

Menanggapi hal itu, Firda berterima kasih karena dirinya diberikan kepercayaan PBSI dalam mengemban tugas di event olahraga terakbar dunia itu. Dia akan berusaha tampil maksimal.

Firda akan bergabung dengan delapan wakil lainnya yaitu Simon Santoso dan Taufik Hidayat di tunggal putra, Mohammad Ahsan/Bona Septano di ganda putra, Greysia Polii/Meiliana Jauhari di ganda putri, serta Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di nomor ganda campuran.
Sementara itu, mengenai polemik keberadaan koordinator pelatih tunggal Li Mao (Tongkok) dan Wong Tat Meng (Malaysia), Firda mencoba menyikapinya dengan hati-hati. Dia mengaku cocok dilatih mereka.

“Saya kan sering gonta-ganti pelatih sejak bergabung di pelatnas pada 2002. Di bawah Wong Tat Meng, saya merasa ada banyak kemajuan. Permainan saya jauh lebih baik dibandingkan dulu. Ini bisa dilihat dari video-video pertandingan saya,” bebernya.
Karena itu Firda mengaku tidak akan ambil pusing komentar-komentar miring yang beredar seputar pelatih asing ini. “Saya tidak peduli omongan orang. Saya ambil positifnya saja,” paparnya.

Kemajuan ini, khususnya dalam strategi bermain, dirasakan Firda belakangan ini selama dua tahun dilatih Tat Meng. Dulu, terang dia, tiap kali tampil, dia banyak membuang tenaga yang tidak menghasilkan poin.(ali/diq/jpnn)

JAKARTA- Indonesia punya wakil tunggal putri di Olimpiade London 2012. Meski, duta tersebut lolos bukan berdasarkan peringkat yang dimiliki tapi berdasarkan fasilitas wildcard.

Adriyanti Firdasari pun dipilih PB PBSI untuk bisa membela Merah Putih berlaga dalam even olahraga empat tahunan yang dilaksanakan Juli hingga Agustus mendatang tersebut.
“Berdasarkan rekomendasi pelatih, kami memutuskan mengirimkan Firda  sebagai wakil tunggal putri ke Olimpiade,” kata Yacob Rusdianto, Sekretaris Jendral PB PBSI.

Pada peraturan kualifikasi Olimpiade London 2012, seorang pebulu tangkis tunggal berhak untuk berlaga di Olimpiade jika peringkatnya berada di 16 besar pada ranking BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 3 Mei 2012. Namun dalam waktu yang telah ditentukan tersebut, Indonesia tak berhasil menempatkan tunggal putrinya di 16 besar.

Meskipun demikian, berdasarkan sistem undian dan penghitungan jumlah peserta yang akan berlaga, Indonesia diberikan kesempatan untuk mengirimkan satu wakil tunggal putri. Terpilihnya Firda ini tentu masih menyisakan pertanyaan.
Sebab, secara peringkat, dia masih ada di bawah Maria Febe Kusumastuti yang saat ini menempati ranking 33 dunia. Sedangkan Firdasari berada di posisi ke-38 dunia.

Menanggapi hal itu, Firda berterima kasih karena dirinya diberikan kepercayaan PBSI dalam mengemban tugas di event olahraga terakbar dunia itu. Dia akan berusaha tampil maksimal.

Firda akan bergabung dengan delapan wakil lainnya yaitu Simon Santoso dan Taufik Hidayat di tunggal putra, Mohammad Ahsan/Bona Septano di ganda putra, Greysia Polii/Meiliana Jauhari di ganda putri, serta Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di nomor ganda campuran.
Sementara itu, mengenai polemik keberadaan koordinator pelatih tunggal Li Mao (Tongkok) dan Wong Tat Meng (Malaysia), Firda mencoba menyikapinya dengan hati-hati. Dia mengaku cocok dilatih mereka.

“Saya kan sering gonta-ganti pelatih sejak bergabung di pelatnas pada 2002. Di bawah Wong Tat Meng, saya merasa ada banyak kemajuan. Permainan saya jauh lebih baik dibandingkan dulu. Ini bisa dilihat dari video-video pertandingan saya,” bebernya.
Karena itu Firda mengaku tidak akan ambil pusing komentar-komentar miring yang beredar seputar pelatih asing ini. “Saya tidak peduli omongan orang. Saya ambil positifnya saja,” paparnya.

Kemajuan ini, khususnya dalam strategi bermain, dirasakan Firda belakangan ini selama dua tahun dilatih Tat Meng. Dulu, terang dia, tiap kali tampil, dia banyak membuang tenaga yang tidak menghasilkan poin.(ali/diq/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/