31 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

20 Rumah di Komplek PTPN II, Jalan Gaharu Ludes Terbakar

DANIL SIREGAR/SUMUT POS  TINJAU KEBAKARAN: Wali Kota Medan Dzulmi Eldin meninjau lokasi kebakaran di Jalan Gaharu Medan, Selasa (2/6).
DANIL SIREGAR/SUMUT POS
TINJAU KEBAKARAN: Wali Kota Medan Dzulmi Eldin meninjau lokasi kebakaran di Jalan Gaharu Medan, Selasa (2/6).

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Sebanyak 20 rumah di Komplek PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II Blok C dan D, Jalan Gaharu, Lingkungan IX, Medan Timur, ludes terbakar Selasa (2/6) dinihari pukul 01.00 WIB. Diduga api berasal dari kompor yang meledak dari salah satu rumah Blok C. Beruntung tidak ada korban jiwa, namun kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Menurut keterangan yang diperoleh Sumut Pos di lapangan, asal api diduga dari rumah Ucok (45), di Blok C nomor 7, yang disebut-sebut telah mengontrak sejak beberapa tahun lalu. Saat itu, anak Ucok bernama Fery, memasak mie instan.

“Memang penyebab sebenarnya belum pasti, tapi informasinya api diduga berasal dari rumah Ucok. Anaknya si Fery masak mie, habis itu ditinggalnya keluar,” kata Adi, warga sekitar saat diwawancarai di lokasi kebakaran.

“Itulah, pas ditinggalnya keluar, ternyata kompor gasnya meledak dan membakar bagian dapur. Lalu merembet ke atap rumah dan juga rumah warga lain yang berada di Blok C dan D. Kejadiannya cepat, kira-kira 20 menit saja sudah terbakar 20 rumah,” ungkap Adi.

Ia menuturkan, sebelum api membesar, Fery sempat dipukuli warga karena tidak memberitahu rumahnya terbakar. “Sempat dipukuli juga dia, karena dia tahu ada kebakaran tapi enggak dikabarinya. Untungnya warga ada yang lihat dan cepat-cepat memberitahu yang sedang tidur, kalau enggak mungkin sudah terbakar,” sebutnya.

Lurah Gaharu, Ahmad Juliansyah mengatakan, asal api belum bisa dipastikan karena ada dua versi. Pertama, polisi menyebut akibat arus pendek, sedangkan yang kedua karena kompor meledak lantaran sedang memasak ditinggal penghuninya.

“20 rumah itu terdiri dari 27 KK (kepala keluarga), dengan jumlah 98 orang,” katanya.

Ahmad menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. “Untuk korban jiwa tidak ada, hanya kerugian materiil saja. Saat ini telah dibangun dua posko, di Masjid Baiturahman dan di belakang Blok B,” tuturnya.

Dikatakannya, Pemko Medan telah memberikan bantuan berupa sembako, pakaian, perlengkapan tidur, mandi dan memasak. “Bantuan terus mengalir di posko yang tersedia. Ada juga dari masyarakat yang memberikan pakaian bekas, makanan dan sebagainya,” ujar Ahmad.

Namun begitu, lanjutnya, para korban sangat mengharapkan bantuan berupa bahan bangunan agar bisa kembali menempati rumah tersebut.

Lebih jauh Ahmad mengatakan, komplek tersebut dibangun sejak 1958. Dua bulan yang lalu, pihak PTPN II mewacanakan akan menjual rumah tersebut kepada warga, bukan digusur. Tetapi, harganya belum ditentukan sampai sekarang.

“Tidak ada penggusuran, hanya pengalihan atas kepemilikan rumah kepada penghuninya. Sebab, sampai saat ini komplek tersebut masih milik PTPN II,” jelasnya.

Ahmad menambahkan, sekira pukul 10.00 Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin sempat meninjau langsung ke lokasi kebakaran, sekaligus memberikan bantuan. Saat itu, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin didampingi Asisiten Kesmasy Erwin Lubis, Camat Medan Timur Parulian Pasaribu S Sos, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Dra Hanna Lore Simanjuntak.

Bantuan yang diberikan kepada para korban kebakaran tersebut berupa beras, minyak goreng, susu untuk balita, peralatan mandi, peralatan dapur dan peralatan tidur, selain itu juga diberikan makan pagi, siang dan malam selama tiga hari.

Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin mengungkapkan rasa prihatinnya dan dukanya terhadap para korban yang terimpa musibah kebakaran ini. Dia mengatakan, semua orang tidak akan mau menerima musibah seperti ini, namun ini semua adalah kehendak Allah yang tidak dapat kita elakkan, dan meminta kepada para korban untuk bersabar dan tabah menghadapi cobaan ini.

“Kita semua tidak ingin menerima musibah seperti ini, tetapi Allah telah berkehendak, untuk itulah hadapilah cobaan ini dan  selalu sabar serta tawakal kepada Allah dalam menghadapi musibah ini,” harap Eldin.

Dikatakannya, bentuan yang diberikan Pemko Medan ini adalah bentuk kepedulian terhadap para korban, dan Pemko juga siap untuk upaya-upaya membantu lainnya bila diperlukan, seperti memberikan voucer matrial untuk pembangunan rumah kembali, namun ini akan dikoordinasikan kepada pihak menajemen PTPN II terlebih dahulu.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, AKP Alexander Piliang mengatakan, pihaknya masih mendalami peristiwa kebakaran tersebut. Ia mengaku belum berani menyimpulkan asal api yang menghanguskan 20 rumah di komplek padat penduduk tersebut.

“Masih dalam penyelidikan, belum tahu asal apinya, apakah akibat hubungan arus pendek atau kompor meledak gara-gara masak indomie. Kita masih menunggu tim labfor untuk menyelidiki penyebab pastinya,” ujar Alex.

Ia menambahkan, terkait kebakaran ini tiga orang telah diamankan dan dimintai keterangannya sebagai saksi, dua di antaranya adalah Fery dan Ucok.

“Tiga orang masih dimintai keterangannya dan status mereka masih sebatas saksi,” kata Alex singkat. (ris/ain/dik/adz)

Korban Kebakaran di Gaharu
Blok C
1. Resep Munthe (pensiunan)
2. T Lariansyah
3. Mukinem
4. Ibu Iqbal
5. Irman Budianto
6. Ucok
7. Moden Nainggolan
8. Bude Yos
9. Deyiani MS
10. Abdul Rahim
11. Isna Yuyanto

Blok D
1. Nurma
2. Listen Hutajulu
3. Rumiati Samosir
4. Lasmi
5. Wagiati
6. Sarwono
7. Misnap
8. Demon Tarigan
9. Senen

DANIL SIREGAR/SUMUT POS  TINJAU KEBAKARAN: Wali Kota Medan Dzulmi Eldin meninjau lokasi kebakaran di Jalan Gaharu Medan, Selasa (2/6).
DANIL SIREGAR/SUMUT POS
TINJAU KEBAKARAN: Wali Kota Medan Dzulmi Eldin meninjau lokasi kebakaran di Jalan Gaharu Medan, Selasa (2/6).

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Sebanyak 20 rumah di Komplek PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II Blok C dan D, Jalan Gaharu, Lingkungan IX, Medan Timur, ludes terbakar Selasa (2/6) dinihari pukul 01.00 WIB. Diduga api berasal dari kompor yang meledak dari salah satu rumah Blok C. Beruntung tidak ada korban jiwa, namun kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Menurut keterangan yang diperoleh Sumut Pos di lapangan, asal api diduga dari rumah Ucok (45), di Blok C nomor 7, yang disebut-sebut telah mengontrak sejak beberapa tahun lalu. Saat itu, anak Ucok bernama Fery, memasak mie instan.

“Memang penyebab sebenarnya belum pasti, tapi informasinya api diduga berasal dari rumah Ucok. Anaknya si Fery masak mie, habis itu ditinggalnya keluar,” kata Adi, warga sekitar saat diwawancarai di lokasi kebakaran.

“Itulah, pas ditinggalnya keluar, ternyata kompor gasnya meledak dan membakar bagian dapur. Lalu merembet ke atap rumah dan juga rumah warga lain yang berada di Blok C dan D. Kejadiannya cepat, kira-kira 20 menit saja sudah terbakar 20 rumah,” ungkap Adi.

Ia menuturkan, sebelum api membesar, Fery sempat dipukuli warga karena tidak memberitahu rumahnya terbakar. “Sempat dipukuli juga dia, karena dia tahu ada kebakaran tapi enggak dikabarinya. Untungnya warga ada yang lihat dan cepat-cepat memberitahu yang sedang tidur, kalau enggak mungkin sudah terbakar,” sebutnya.

Lurah Gaharu, Ahmad Juliansyah mengatakan, asal api belum bisa dipastikan karena ada dua versi. Pertama, polisi menyebut akibat arus pendek, sedangkan yang kedua karena kompor meledak lantaran sedang memasak ditinggal penghuninya.

“20 rumah itu terdiri dari 27 KK (kepala keluarga), dengan jumlah 98 orang,” katanya.

Ahmad menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. “Untuk korban jiwa tidak ada, hanya kerugian materiil saja. Saat ini telah dibangun dua posko, di Masjid Baiturahman dan di belakang Blok B,” tuturnya.

Dikatakannya, Pemko Medan telah memberikan bantuan berupa sembako, pakaian, perlengkapan tidur, mandi dan memasak. “Bantuan terus mengalir di posko yang tersedia. Ada juga dari masyarakat yang memberikan pakaian bekas, makanan dan sebagainya,” ujar Ahmad.

Namun begitu, lanjutnya, para korban sangat mengharapkan bantuan berupa bahan bangunan agar bisa kembali menempati rumah tersebut.

Lebih jauh Ahmad mengatakan, komplek tersebut dibangun sejak 1958. Dua bulan yang lalu, pihak PTPN II mewacanakan akan menjual rumah tersebut kepada warga, bukan digusur. Tetapi, harganya belum ditentukan sampai sekarang.

“Tidak ada penggusuran, hanya pengalihan atas kepemilikan rumah kepada penghuninya. Sebab, sampai saat ini komplek tersebut masih milik PTPN II,” jelasnya.

Ahmad menambahkan, sekira pukul 10.00 Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin sempat meninjau langsung ke lokasi kebakaran, sekaligus memberikan bantuan. Saat itu, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin didampingi Asisiten Kesmasy Erwin Lubis, Camat Medan Timur Parulian Pasaribu S Sos, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Dra Hanna Lore Simanjuntak.

Bantuan yang diberikan kepada para korban kebakaran tersebut berupa beras, minyak goreng, susu untuk balita, peralatan mandi, peralatan dapur dan peralatan tidur, selain itu juga diberikan makan pagi, siang dan malam selama tiga hari.

Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin mengungkapkan rasa prihatinnya dan dukanya terhadap para korban yang terimpa musibah kebakaran ini. Dia mengatakan, semua orang tidak akan mau menerima musibah seperti ini, namun ini semua adalah kehendak Allah yang tidak dapat kita elakkan, dan meminta kepada para korban untuk bersabar dan tabah menghadapi cobaan ini.

“Kita semua tidak ingin menerima musibah seperti ini, tetapi Allah telah berkehendak, untuk itulah hadapilah cobaan ini dan  selalu sabar serta tawakal kepada Allah dalam menghadapi musibah ini,” harap Eldin.

Dikatakannya, bentuan yang diberikan Pemko Medan ini adalah bentuk kepedulian terhadap para korban, dan Pemko juga siap untuk upaya-upaya membantu lainnya bila diperlukan, seperti memberikan voucer matrial untuk pembangunan rumah kembali, namun ini akan dikoordinasikan kepada pihak menajemen PTPN II terlebih dahulu.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, AKP Alexander Piliang mengatakan, pihaknya masih mendalami peristiwa kebakaran tersebut. Ia mengaku belum berani menyimpulkan asal api yang menghanguskan 20 rumah di komplek padat penduduk tersebut.

“Masih dalam penyelidikan, belum tahu asal apinya, apakah akibat hubungan arus pendek atau kompor meledak gara-gara masak indomie. Kita masih menunggu tim labfor untuk menyelidiki penyebab pastinya,” ujar Alex.

Ia menambahkan, terkait kebakaran ini tiga orang telah diamankan dan dimintai keterangannya sebagai saksi, dua di antaranya adalah Fery dan Ucok.

“Tiga orang masih dimintai keterangannya dan status mereka masih sebatas saksi,” kata Alex singkat. (ris/ain/dik/adz)

Korban Kebakaran di Gaharu
Blok C
1. Resep Munthe (pensiunan)
2. T Lariansyah
3. Mukinem
4. Ibu Iqbal
5. Irman Budianto
6. Ucok
7. Moden Nainggolan
8. Bude Yos
9. Deyiani MS
10. Abdul Rahim
11. Isna Yuyanto

Blok D
1. Nurma
2. Listen Hutajulu
3. Rumiati Samosir
4. Lasmi
5. Wagiati
6. Sarwono
7. Misnap
8. Demon Tarigan
9. Senen

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/