MEDAN- Feri Sumardi, bocah berusia 7 tahun yang terperosok ke parit di depan SPBU Jalan Krakatau simpang Jalan Cemara Medan pada Jumat (1/7) sore, ditemukan tewas di parit depan Swalayan Maju Bersama, Jalan Krakatau, Sabtu (2/7) dini hari pukul 03.00 WIB. Jasad Feri ditemukan Hendrik (33), ayahnya sendiri yang sejak Jumat (1/7) sore terus melakukan pencarian.
Jenazah bocah malang ini langsung dibawa pulang untuk dibersihkan. Setelah itu, jenazahnya dibawa ke rumah neneknya di Jalan Tangguk Bongkar 10, Tegal Sari Mandala II, Medan Denai.
Marni (31), ibu kandung korban yang sedang menjalani masa tahanan karena terlibat kasus trafficking juga hadir saat jenazah disemayamkan. Bahkan, Marni juga ikut mengantarkan jenazah putranya ke pemakaman.
Komel (40), paman korban menjelaskan, jasad keponakannya itu ditemukan Hendrik ketika mereka melakukan pencarian di depan Swalayan Maju Bersama. Kaki Hendrik seperti menyenggol sesuatu. Setelah dilihat, ternyata kaki Feri.
Diketahui, Feri terperosok ke parit di SPBU Krakatau Simpang Cemara saat dia hendak membeli jajan, Jumat (1/7) sore. Menurut Angel, tetangga korban, dia sempat melihat Feri berjalan di atas trotoar dan tiba-tiba bocah malang ini terperosok ke dalam selokan dan hilang dalam genangan air yang saat itu setinggi lutut karena hujan lebat.
“Aku terkejut, dia terjatuh, tiba-tiba hilang. Aku menjerit minta tolong kepada orang lain dan pengguna jalan dan aku kejar ke dekat lobang itu. Tapi aku nggak bisa apa-apa, aku bawa bayi. Nggak lama, orang-orang berdatangan,” ungkapnya.(mag-7)