31 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Fitriyus: Semua Kehendak Allah…

fitriusMEDAN, SUMUTPOS.CO– Penunjukan Penjabat (Pj) Wali Kota Medan menjadi pusat perhatian dibanding kepala daerah lainnya di Sumut. Pasalnya, Medan merupakan barometer dari 32 kabupaten kota lain dalam hal tata kelola pemerintahan. Ditambah lagi mutlietnis yang ada di ibukota Provinsi Sumut ini, jelas menjadi tantangan tersendiri bagi figur yang bakal menggantikan Dzulmi Eldin dalam rentang waktu 6 sampai 7 bulan ke depan.

Hal ini seiring akan berakhirnya masa jabatan Wali Kota Medan pada bulan ini. Beberapa nama sudah mencuat yang berasal dari pejabat eselon II di jajaran Pemprov Sumut
Diantaranya Asisten IV Bidang Administrasi Umum dan Aset HM Fitriyus, Sekretaris Dewan DPRD Sumut Randiman Tarigan, dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Baharuddin Siagian.

Ketiga figur tersebut lantas digadang-gadang cocok mengisi posisi sementara Dzulmi Eldin, yang siap maju kembali menduduki kursi Medan 1. Fitriyus dinilai paling berpeluang diantara kedua nama lainnya.

Kendati begitu, mantan Sekretaris Daerah Kota Medan itu belum mau banyak komentar soal kans dirinya sebagai Pj Wali Kota Medan. Beberapa kali Sumut Pos coba menyinggung terkait kans tersebut, ia tampak masih irit bicara. Menurutnya hal itu menjadi hak prerogatif pimpinan.

“Semua itu kehendak Allah. Dan menjadi hak kepala daerah (gubernur, Red),” katanya, kemarin.

Fitriyus mengungkapkan, penunjukan Pj wali kota/bupati tidak sekadar mengantarkan pada suksesi pilkada semata, melainkan harus dapat memberi perubahan lebih baik pada daerah yang dipimpinnya. Seperti halnya pelayanan, tata kelola pemerintahan dan keuangan.

“Meski hanya dua sampai tiga bulan saja dipercaya, tetap tunjukkan dan berikan yang terbaik. Seperti peningkatan pelayanan kepada masyarakat harus lebih baik,” katanya.

Pun begitu, mantan lurah dan camat di Kota Medan ini mengakui masih belum memikirkan hal tersebut. Dia berprinsip, semua atas kehendak Tuhan dan pimpinan tertinggi yang memberi kepercayaan padanya. Ia juga masih kelihatan malu-malu beberapa kali disinggung mengenai Pj wali kota Medan ini.

“Artinya, saat ini apa yang dipercayakan kepada saya, sebaik-baiknya akan saya kerjakan. Meski jadi staf ahli Gubsu, toh saya tetap enjoy dan masih bisa menonjol,” ungkapnya.

Setali tiga uang. Randiman Tarigan yang coba ditanya soal ini tampak masih enggan membicarakan peluang tersebut. Namun mantan Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan itu menekankan, andai kata dipercaya dan diberi amanah maka siap menjalankan tugas tersebut. “Kalau ditugaskan saya siap,” kata Randiman singkat di DPRD Sumut, Kamis (2/7).

Diketahui, sebanyak 23 kab/kota di Sumut akan menghelat pilkada serentak pada 9 Desember 2015. Kota Medan menjadi daerah pertama yang AMJ kepala daerahnya berakhir 26 Juli 2015. Pemprovsu sendiri akan menyiapkan 14 Pj wali kota/bupati untuk AMJ kepala daerah hingga 2015. Sementara itu, sejauh ini Gubsu Gatot Pujo Nugroho belum menunjuk 14 pejabat eselon II Pemprovsu sebagai Pj kepala daerah, termasuk untuk wali kota Medan.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri mengaku tak mempersoalkan siapa pun yang akan ditunjuk Gubsu menjadi Pj Wali Kota Medan. Meski nama Fitryus sudah santer bakal dipilih Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nurgoroho menjadi Pj Wali Kota Medan. Syiful mengatakan dirinya  belum ada mendengarkan kabar tersebut.

Penunjukkan Pj Wali Kota Medan, menurutnya sudah sesuai aturan yang berlaku mengingat masa bakti Dzulmi Eldin sebagai Wali Kota Medan priode 2010-2015 akan berakhir dalam beberapa hari kedepan.

“Siapapun yang dipilih nanti, apakah Fitriyus atau yang lain kita akan terima. Karena penunjukan Pj Wali Kota merupakan kewenangan Gubernur Sumut,” ujar Syaiful di Balai Kota, Kamis (2/7).

Menyikapi bakal ditunjuknya Pj Wali Kota Medan menggantikan Dzulmi Eldin, Ketua Fraksi Golkar DPRD Medan, Ilhamsyah menginginkan agar Gubsu menunjuk orang yang mengerti dan mengetahui situasi, kondisi Kota Medan.

“Paling tidak Pj Wali Kota itu harus pernah bertugas di Kota Medan,” ujarnya.

Pengetahuan akan Kota Medan, diakui Ilham akan membantu proses adaptasi dan percepatan proses pekerjaan yang akan dijalani kurun waktu 7 bulan kedepan atau sampai ditetapkannya Wali Kota Medan priode 2016-2021 mendatang.

Kata Ilham, ada beberapa nama pejabat eslon II di Pemprovsu yang sebelumnya pernah bertugas di Kota Medan seperti Fitriyus, Bahar Siagian serta Randiman Tarigan. Pj Wali Kota Medan, lanjut dia, akan memiliki tugas berat nantinya khususnya perihal anggaran. Sebab, dalam waktu dekat akan masuk pembahasan P-APBD 2015 serta R-APBD 2016.

“Siapapun yang dipilih nanti, kita akan mendukung. Yang terpenting punya pengalaman di Medan, hal itu juga akan mempermudah komunikasi dengan lembaga legislatif,”jelasnya.(prn/dik/adz)

fitriusMEDAN, SUMUTPOS.CO– Penunjukan Penjabat (Pj) Wali Kota Medan menjadi pusat perhatian dibanding kepala daerah lainnya di Sumut. Pasalnya, Medan merupakan barometer dari 32 kabupaten kota lain dalam hal tata kelola pemerintahan. Ditambah lagi mutlietnis yang ada di ibukota Provinsi Sumut ini, jelas menjadi tantangan tersendiri bagi figur yang bakal menggantikan Dzulmi Eldin dalam rentang waktu 6 sampai 7 bulan ke depan.

Hal ini seiring akan berakhirnya masa jabatan Wali Kota Medan pada bulan ini. Beberapa nama sudah mencuat yang berasal dari pejabat eselon II di jajaran Pemprov Sumut
Diantaranya Asisten IV Bidang Administrasi Umum dan Aset HM Fitriyus, Sekretaris Dewan DPRD Sumut Randiman Tarigan, dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Baharuddin Siagian.

Ketiga figur tersebut lantas digadang-gadang cocok mengisi posisi sementara Dzulmi Eldin, yang siap maju kembali menduduki kursi Medan 1. Fitriyus dinilai paling berpeluang diantara kedua nama lainnya.

Kendati begitu, mantan Sekretaris Daerah Kota Medan itu belum mau banyak komentar soal kans dirinya sebagai Pj Wali Kota Medan. Beberapa kali Sumut Pos coba menyinggung terkait kans tersebut, ia tampak masih irit bicara. Menurutnya hal itu menjadi hak prerogatif pimpinan.

“Semua itu kehendak Allah. Dan menjadi hak kepala daerah (gubernur, Red),” katanya, kemarin.

Fitriyus mengungkapkan, penunjukan Pj wali kota/bupati tidak sekadar mengantarkan pada suksesi pilkada semata, melainkan harus dapat memberi perubahan lebih baik pada daerah yang dipimpinnya. Seperti halnya pelayanan, tata kelola pemerintahan dan keuangan.

“Meski hanya dua sampai tiga bulan saja dipercaya, tetap tunjukkan dan berikan yang terbaik. Seperti peningkatan pelayanan kepada masyarakat harus lebih baik,” katanya.

Pun begitu, mantan lurah dan camat di Kota Medan ini mengakui masih belum memikirkan hal tersebut. Dia berprinsip, semua atas kehendak Tuhan dan pimpinan tertinggi yang memberi kepercayaan padanya. Ia juga masih kelihatan malu-malu beberapa kali disinggung mengenai Pj wali kota Medan ini.

“Artinya, saat ini apa yang dipercayakan kepada saya, sebaik-baiknya akan saya kerjakan. Meski jadi staf ahli Gubsu, toh saya tetap enjoy dan masih bisa menonjol,” ungkapnya.

Setali tiga uang. Randiman Tarigan yang coba ditanya soal ini tampak masih enggan membicarakan peluang tersebut. Namun mantan Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan itu menekankan, andai kata dipercaya dan diberi amanah maka siap menjalankan tugas tersebut. “Kalau ditugaskan saya siap,” kata Randiman singkat di DPRD Sumut, Kamis (2/7).

Diketahui, sebanyak 23 kab/kota di Sumut akan menghelat pilkada serentak pada 9 Desember 2015. Kota Medan menjadi daerah pertama yang AMJ kepala daerahnya berakhir 26 Juli 2015. Pemprovsu sendiri akan menyiapkan 14 Pj wali kota/bupati untuk AMJ kepala daerah hingga 2015. Sementara itu, sejauh ini Gubsu Gatot Pujo Nugroho belum menunjuk 14 pejabat eselon II Pemprovsu sebagai Pj kepala daerah, termasuk untuk wali kota Medan.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri mengaku tak mempersoalkan siapa pun yang akan ditunjuk Gubsu menjadi Pj Wali Kota Medan. Meski nama Fitryus sudah santer bakal dipilih Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nurgoroho menjadi Pj Wali Kota Medan. Syiful mengatakan dirinya  belum ada mendengarkan kabar tersebut.

Penunjukkan Pj Wali Kota Medan, menurutnya sudah sesuai aturan yang berlaku mengingat masa bakti Dzulmi Eldin sebagai Wali Kota Medan priode 2010-2015 akan berakhir dalam beberapa hari kedepan.

“Siapapun yang dipilih nanti, apakah Fitriyus atau yang lain kita akan terima. Karena penunjukan Pj Wali Kota merupakan kewenangan Gubernur Sumut,” ujar Syaiful di Balai Kota, Kamis (2/7).

Menyikapi bakal ditunjuknya Pj Wali Kota Medan menggantikan Dzulmi Eldin, Ketua Fraksi Golkar DPRD Medan, Ilhamsyah menginginkan agar Gubsu menunjuk orang yang mengerti dan mengetahui situasi, kondisi Kota Medan.

“Paling tidak Pj Wali Kota itu harus pernah bertugas di Kota Medan,” ujarnya.

Pengetahuan akan Kota Medan, diakui Ilham akan membantu proses adaptasi dan percepatan proses pekerjaan yang akan dijalani kurun waktu 7 bulan kedepan atau sampai ditetapkannya Wali Kota Medan priode 2016-2021 mendatang.

Kata Ilham, ada beberapa nama pejabat eslon II di Pemprovsu yang sebelumnya pernah bertugas di Kota Medan seperti Fitriyus, Bahar Siagian serta Randiman Tarigan. Pj Wali Kota Medan, lanjut dia, akan memiliki tugas berat nantinya khususnya perihal anggaran. Sebab, dalam waktu dekat akan masuk pembahasan P-APBD 2015 serta R-APBD 2016.

“Siapapun yang dipilih nanti, kita akan mendukung. Yang terpenting punya pengalaman di Medan, hal itu juga akan mempermudah komunikasi dengan lembaga legislatif,”jelasnya.(prn/dik/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/