26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Lurah Asam Kumbang ‘Tutup Mata‘

IDRIS/sumut pos DITUTUP: Truk pengangkut tanah berjejer di jalan masuk menuju pekuburan Muslim Asoka.
IDRIS/sumut pos
DITUTUP: Truk pengangkut tanah berjejer di jalan masuk menuju pekuburan Muslim Asoka.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Akses menuju pekuburan warga Jalan Bunga Asoka Asam Kumbang yang berada di Jalan Bunga Palem 1/ Bunga Raya, Medan Selayang, kembali ditutup para pekerja proyek pengembang yang disebut-sebut PT Citra Perdana Lestari (CPL). Akibatnya, warga yang hendak menuju pemakaman keluarganya tak bisa melintas. Warga pun mengecam keras pihak pengembang. Anehnya, Lurah Asam Kumbang Yurian Fahmy Lubis malah tutup mata.

Sekretaris pengurus pekuburan Asoka Asam Kumbang, Budi menyatakan, warga akan melakukan pembongkaran paksa. Pasalnya, penutupan akses jalan menuju pekuburan ini bukan kali pertamanya.

“Warga nantinya akan membongkar timbunan tanah proyek tersebut yang menutup akses jalan. Kemungkinan minggu ini pembongkaran dilakukan,” kata Budi, Rabu (2/7).

Diutarakan Budi, sebelum melakukan pengorekan tersebut pihaknya akan menyurati Kelurahan Asam Kumbang. “Kami jadi kesulitan, soalnya lebaran nanti warga pada mau ziarah. Kalau jalan ditutup bagaimana warga ziarah? Jadi, kami harap akses jalan jangan ditutup,” ungkap Budi.

Sebelumnya dikatakan Budi, lantaran akses jalan ditutup warga yang kesal sempat ingin membakar sejumlah alat berat yang berada di lokasi pada sebelum puasa lalu. “Warga yang sudah kesal dan emosi sempat ingin membakar sejumlah alat berat. Tetapi, untungnya bisa diredam sehingga tidak jadi,” sebut Budi.

Ia menuturkan, tidak ada jalan lain menuju pemakaman selain jalan tersebut. Untuk itu, diharapkan akses jalan dapat dibuka kembali sebelum kemarahan warga memuncak.

“Aksi penolakan yang dilakukan warga pada Selasa (9/6) lalu, sudah dijelaskan ada empat tuntutan. Pertama, jangan ada lagi pembongkaran makam atau kuburan. Karena, kalau mau dibongkar setelah ada izin tertulis Menteri Agama dan Badan Wakaf Indonesia. Kedua, tidak ada tukar guling atau jual beli terhadap tanah wakaf, sesuai UU Nomor 42/2014 tentang tanah wakaf. Ketiga, jangan tutup akses jalan masuk ke tanah wakaf. Tapi, kenyataannya akses jalan dikorek dan ditutup. Sehingga, warga tidak bisa masuk ke makam. Keempat, diminta oknum yang bermain dalam tanah wakaf diproses hukum,” terangnya.

Jadi, lanjut Budi, artinya poin ketiga telah dilanggar oleh pengembang. Jadi, diminta pertanggung jawaban dari lurah mengenai hal ini.

Sementara itu, Lurah Asam Kumbang, Yurian Fahmy Lubis yang dikonfirmasi malah ‘menutup mata’. Yurian berdalih tidak tahu.

“Oh itu kita enggak tahu, coba konfirmasi dengan pengembang melalui Pak Irbapin (mantan pengurus pekuburan yang menjadi pengawas lapangan, red). Kalau memang ditutup mereka ya saya enggak ngerti juga,” dalihnya.

Yurian pun mengaku tak bisa berbuat apa-apa. “Mau gimana lagi, coba konfirmasi aja ke pengembang dan saya enggak ada nomor kontaknya,” tutup Yurian dengan nada sedikit tinggi.

Amatan Sumut Pos Rabu (2/7) siang sekira pukul 12.30 WIB guna mengecek kebenaran akses jalan yang ditutup, ternyata benar. Jalan setapak yang seharusnya bisa dilalui pejalan kaki dan sepeda motor, telah dikorek dan ditimbun para pekerja proyek dengan tanah.

Ditutupnya akses jalan tersebut diperkirakan sudah berlangsung seminggu terakhir. Pasalnya, sebelumnya Sumut Pos telah mengecek pada Senin (30/6) lalu. (ris/adz)

IDRIS/sumut pos DITUTUP: Truk pengangkut tanah berjejer di jalan masuk menuju pekuburan Muslim Asoka.
IDRIS/sumut pos
DITUTUP: Truk pengangkut tanah berjejer di jalan masuk menuju pekuburan Muslim Asoka.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Akses menuju pekuburan warga Jalan Bunga Asoka Asam Kumbang yang berada di Jalan Bunga Palem 1/ Bunga Raya, Medan Selayang, kembali ditutup para pekerja proyek pengembang yang disebut-sebut PT Citra Perdana Lestari (CPL). Akibatnya, warga yang hendak menuju pemakaman keluarganya tak bisa melintas. Warga pun mengecam keras pihak pengembang. Anehnya, Lurah Asam Kumbang Yurian Fahmy Lubis malah tutup mata.

Sekretaris pengurus pekuburan Asoka Asam Kumbang, Budi menyatakan, warga akan melakukan pembongkaran paksa. Pasalnya, penutupan akses jalan menuju pekuburan ini bukan kali pertamanya.

“Warga nantinya akan membongkar timbunan tanah proyek tersebut yang menutup akses jalan. Kemungkinan minggu ini pembongkaran dilakukan,” kata Budi, Rabu (2/7).

Diutarakan Budi, sebelum melakukan pengorekan tersebut pihaknya akan menyurati Kelurahan Asam Kumbang. “Kami jadi kesulitan, soalnya lebaran nanti warga pada mau ziarah. Kalau jalan ditutup bagaimana warga ziarah? Jadi, kami harap akses jalan jangan ditutup,” ungkap Budi.

Sebelumnya dikatakan Budi, lantaran akses jalan ditutup warga yang kesal sempat ingin membakar sejumlah alat berat yang berada di lokasi pada sebelum puasa lalu. “Warga yang sudah kesal dan emosi sempat ingin membakar sejumlah alat berat. Tetapi, untungnya bisa diredam sehingga tidak jadi,” sebut Budi.

Ia menuturkan, tidak ada jalan lain menuju pemakaman selain jalan tersebut. Untuk itu, diharapkan akses jalan dapat dibuka kembali sebelum kemarahan warga memuncak.

“Aksi penolakan yang dilakukan warga pada Selasa (9/6) lalu, sudah dijelaskan ada empat tuntutan. Pertama, jangan ada lagi pembongkaran makam atau kuburan. Karena, kalau mau dibongkar setelah ada izin tertulis Menteri Agama dan Badan Wakaf Indonesia. Kedua, tidak ada tukar guling atau jual beli terhadap tanah wakaf, sesuai UU Nomor 42/2014 tentang tanah wakaf. Ketiga, jangan tutup akses jalan masuk ke tanah wakaf. Tapi, kenyataannya akses jalan dikorek dan ditutup. Sehingga, warga tidak bisa masuk ke makam. Keempat, diminta oknum yang bermain dalam tanah wakaf diproses hukum,” terangnya.

Jadi, lanjut Budi, artinya poin ketiga telah dilanggar oleh pengembang. Jadi, diminta pertanggung jawaban dari lurah mengenai hal ini.

Sementara itu, Lurah Asam Kumbang, Yurian Fahmy Lubis yang dikonfirmasi malah ‘menutup mata’. Yurian berdalih tidak tahu.

“Oh itu kita enggak tahu, coba konfirmasi dengan pengembang melalui Pak Irbapin (mantan pengurus pekuburan yang menjadi pengawas lapangan, red). Kalau memang ditutup mereka ya saya enggak ngerti juga,” dalihnya.

Yurian pun mengaku tak bisa berbuat apa-apa. “Mau gimana lagi, coba konfirmasi aja ke pengembang dan saya enggak ada nomor kontaknya,” tutup Yurian dengan nada sedikit tinggi.

Amatan Sumut Pos Rabu (2/7) siang sekira pukul 12.30 WIB guna mengecek kebenaran akses jalan yang ditutup, ternyata benar. Jalan setapak yang seharusnya bisa dilalui pejalan kaki dan sepeda motor, telah dikorek dan ditimbun para pekerja proyek dengan tanah.

Ditutupnya akses jalan tersebut diperkirakan sudah berlangsung seminggu terakhir. Pasalnya, sebelumnya Sumut Pos telah mengecek pada Senin (30/6) lalu. (ris/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/