30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Tak Diberi Uang, Anak Bunuh Ibu

MEDAN-Hanya gara-gara tidak diberi uang, seorang anak membunuh ibu kandung dengan menggunakan alu (alat tumbukan daun ubi) di dapur rumahnya, di Jalan Pasar IX Gang Buntu Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang. Peristiwa memilukan ini terjadi Selasa (2/8) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB.

Berdasarkan keterangan Rosmiana (60), korban pada saat itu sedang memasak di dapur. Tidak lama kemudian, pelaku Hotdin Sipayung (28) menghampirinya dengan meminta sejumlah uang kepada korban.

Entah alasan apa, korban tidak mau memenuhi permintaan anak keempat dari enam bersaudara untuk meminta sejumlah uang. Mendengar hal itu, pelaku naik pitam, emosi dan memaki ibunya. Pertengkaran pun tak terhindarkan. Karena sudah gelap mata, pelaku mengayunkan alu ke kepala korban.

Akibat pukulan itu, korban jatuh tak berdaya di lantai dapur dengan kepala mengeluarkan darah. Selanjutnya pelaku yang melihat ibu kandungnya tak berdaya bersimbah darah, langsung melarikan diri. Tak lama berselang, Risma (18) anak bungsu korban, berteriak histeris dan meminta tolong kepada warga sekitar.

Warga sekitar yang mendengar teriakan itu langsung mengerumuni rumah korban dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Percut Sei Tuan. Suci (34) tetangga korban menceritakan peristiwa itu terjadi, ia pertama kali mengetahui kejadian ini pada saat mendengar teriakan anak bungsu korban, Risma “Saat itu saya lagi mencuci, tiba-tiba mendengar suara anaknya yang perempuan berteriak meminta tolong” ujarnya.

Dijelaskan, saat ditanyai penyebab tewasnya ibunya, kepada Suci, anak korban menjelaskan kejadian memilukan ini ditengarai oleh ulah Hotdin, yang yang tak lain adalah anak kandungnya. “Udah ada stresnya pelaku itu, kesehariannya pengangguran, maka tak heran kalau ia berbuat seperti itu” ujarnya.

Hal ini membuat perhatian ratusan warga sekitar. Terlihat keluarga korban dan putrinya menangis histeris akibat kejadian ini. Untuk kepentingan visum, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit dr. Pirngadi Medan sekitar pukul 11.30 WIB.

Sementara, jajaran Polsek Percut Sei Tuan sudah mengamankan pelaku Hotdin Sipayung dari tempat persembunyiannya di Jalan Pasar VII Bandar Kalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan Deli Serdang, Selasa (2/8) Petang sekitar Pukul 19.00 WIB.  “Iya, pelaku sudah kita amankan, lagi dalam penyelidikan. Saksi-saki masih dimintai keterangan sampai tetangga korban akan kita mintai keterangannya.” Ujar Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Maringan Simanjuntak.

Rinda, tetangga korban yang pertama kali mengetahui peristiwa itu setelah mendengar terlebih dahulu adanya keributan dari dalam kediaman rumah keluarga Sipayung. “Awalnya kami takutlah soal Hoddin masih memengan kayu. Kemudian kabur dari pintu belakang rumah,” kata Rinda.

Setelah Hoddin yang merupakan anak keempat dari lima bersudara melarikan diri, baru warga berani masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan Rosmiana Br Sidahuruk yang terkapar di dapur (depan pintu kamar mandi) dengan kondisi berlumur darah.

Warga lainnya Erni, yang juga tetangga korban, mengkisahkan bahwa Hoddin kerap membuat kegaduhan di rumahnya. Terutama bila orang tuanya tidak memberikan uang untuk membeli rokok.
“Pelaku sering seperti itu, ibunya jualan di depan rumah. Sedangkan bapaknya supir, jadi ibunya ajalah yang dijadikannya sasaran kalau gilanya kambuh (ngamuk). Tetapi bila ditanyakan ada apa, nangboru itu cuma bilang biasalah. Nggak ada apa-apa,” bilang Erni dengan dialek bataknya yang khas.(mag-7/jon/btr)

MEDAN-Hanya gara-gara tidak diberi uang, seorang anak membunuh ibu kandung dengan menggunakan alu (alat tumbukan daun ubi) di dapur rumahnya, di Jalan Pasar IX Gang Buntu Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang. Peristiwa memilukan ini terjadi Selasa (2/8) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB.

Berdasarkan keterangan Rosmiana (60), korban pada saat itu sedang memasak di dapur. Tidak lama kemudian, pelaku Hotdin Sipayung (28) menghampirinya dengan meminta sejumlah uang kepada korban.

Entah alasan apa, korban tidak mau memenuhi permintaan anak keempat dari enam bersaudara untuk meminta sejumlah uang. Mendengar hal itu, pelaku naik pitam, emosi dan memaki ibunya. Pertengkaran pun tak terhindarkan. Karena sudah gelap mata, pelaku mengayunkan alu ke kepala korban.

Akibat pukulan itu, korban jatuh tak berdaya di lantai dapur dengan kepala mengeluarkan darah. Selanjutnya pelaku yang melihat ibu kandungnya tak berdaya bersimbah darah, langsung melarikan diri. Tak lama berselang, Risma (18) anak bungsu korban, berteriak histeris dan meminta tolong kepada warga sekitar.

Warga sekitar yang mendengar teriakan itu langsung mengerumuni rumah korban dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Percut Sei Tuan. Suci (34) tetangga korban menceritakan peristiwa itu terjadi, ia pertama kali mengetahui kejadian ini pada saat mendengar teriakan anak bungsu korban, Risma “Saat itu saya lagi mencuci, tiba-tiba mendengar suara anaknya yang perempuan berteriak meminta tolong” ujarnya.

Dijelaskan, saat ditanyai penyebab tewasnya ibunya, kepada Suci, anak korban menjelaskan kejadian memilukan ini ditengarai oleh ulah Hotdin, yang yang tak lain adalah anak kandungnya. “Udah ada stresnya pelaku itu, kesehariannya pengangguran, maka tak heran kalau ia berbuat seperti itu” ujarnya.

Hal ini membuat perhatian ratusan warga sekitar. Terlihat keluarga korban dan putrinya menangis histeris akibat kejadian ini. Untuk kepentingan visum, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit dr. Pirngadi Medan sekitar pukul 11.30 WIB.

Sementara, jajaran Polsek Percut Sei Tuan sudah mengamankan pelaku Hotdin Sipayung dari tempat persembunyiannya di Jalan Pasar VII Bandar Kalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan Deli Serdang, Selasa (2/8) Petang sekitar Pukul 19.00 WIB.  “Iya, pelaku sudah kita amankan, lagi dalam penyelidikan. Saksi-saki masih dimintai keterangan sampai tetangga korban akan kita mintai keterangannya.” Ujar Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Maringan Simanjuntak.

Rinda, tetangga korban yang pertama kali mengetahui peristiwa itu setelah mendengar terlebih dahulu adanya keributan dari dalam kediaman rumah keluarga Sipayung. “Awalnya kami takutlah soal Hoddin masih memengan kayu. Kemudian kabur dari pintu belakang rumah,” kata Rinda.

Setelah Hoddin yang merupakan anak keempat dari lima bersudara melarikan diri, baru warga berani masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan Rosmiana Br Sidahuruk yang terkapar di dapur (depan pintu kamar mandi) dengan kondisi berlumur darah.

Warga lainnya Erni, yang juga tetangga korban, mengkisahkan bahwa Hoddin kerap membuat kegaduhan di rumahnya. Terutama bila orang tuanya tidak memberikan uang untuk membeli rokok.
“Pelaku sering seperti itu, ibunya jualan di depan rumah. Sedangkan bapaknya supir, jadi ibunya ajalah yang dijadikannya sasaran kalau gilanya kambuh (ngamuk). Tetapi bila ditanyakan ada apa, nangboru itu cuma bilang biasalah. Nggak ada apa-apa,” bilang Erni dengan dialek bataknya yang khas.(mag-7/jon/btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/