30 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

3.000 Lebih Guru Belum Juga Terima Tunjangan Sertifikasi

MEDAN-Meskipun dana tunjangan sertifikasi telah disalurkan ke Bank Sumut sejak Jumat lalu (24/8). Akan tetapi masih banyak guru yang belum menerimanya. Hal ini diakui Ketua Forum Komunitas Guru Sumatera Utara (FKGS) Marudut Siringoringo, saat dikonfirmasi, Minggu (2/9).

“Anggaran tersebut memang telah berada di Bank Sumut. Namun baru guru yang memiliki rekening Bankn Sumut saja yang sudah menerimanya, sementara yang menggunakan rekening seperti BRI dan rekening lainnya belum ada menerima sampai saat ini,”ujar Marudut.
Menurut Marudut, setidaknya saat ini lebih dari 3.000 guru yang belum menerima tunjangan sertifikasi.

Mengingat untuk guru yang menggunakan rekening BRI saja sambung Marudut berkisar 3.500 guru. “Itu masih BRI, sementara yang menggunakan rekening lain masih banyak lagi. Kemana uang ini? Kita menduga ada konspirasi antara pihak bank dan Dinas Pendidikan Kota Medan, mereka sengaja memperlambat menyalurkannya, karena bunganya akan terus berjalan,”ujarnya.

Kasubbag Kepegawaian Disdik Medan, Alfiansyah Purba menyatakan jika dana tunjangan sertifikasi masih dalam proses penyaluran.

“Mereka (Bank Sumut) sudah minta waktu kepada kita untuk seminggu proses penyaluran bagi guru yang menggunakan rekening Bank Sumut, dan seminggu ke depan untuk penyaluran ke bank lainnya atau transfer antar bank. Untuk itu kita minta kepada guru agar bisa bersabar,”ujar Alfian.
Karena, bilang Alfian, hal ini sudah disampaikan sebelumnya kepada forum perwakilan dalam sebuah pertemuan beberapa waktu lalu.

Sebelumnya Alfian menjelaskan jika total anggaran dana sertifikasi, senilai Rp62 miliar yang akan dibagikan kepada sekitar 7.000 guru pendidikan dasar (Dikdas) dan guru pendidikan menengah (Dikmen) di Kota Medan.

“Seluruh anggaran ini untuk mengisi sisa pembayaran bulan Maret pada triwulan pertama, serta April dan Mei pada triwulan kedua. Sementara untuk pembayaran Juni belum bisa dibagikan karena anggaran yang diberikan pusat nilainya tidak mencukupi untuk membayar seluruh tunjangan seluruh guru,”ujarnya.

Dalam kesempatan itu Alfiansah juga mengakui jika kebutuhan anggaran tunjangan sertifikasi 7.000 guru di Medan mencapai kisarang Rp70 miliar, sementara yang diterima hanya sekitar Rp62  miliar.

Untuk menyikapinya maka pembayaran dilakukan secara bertahap yakni mengedepankan pembayaran dua bulan terlebih dahulu.
“Sebenarnya bisa kita bayarkan untuk guru dikdas yakni guru SD terlebih dahulu untuk seluruh triwulan II, namun kita takut ada kecemburuan dari guru dikmen dalam hal ini guru SMP dan SMA. Karena saat ini kita kekurangan sekitar Rp8 miliar, sehingga kita tunda dulu pembayarannya sebulan agar semua pembagiannya merata,”terang Alfiansah.

Disinggung mengenai total guru di Medan, Alfiansyah mengaku ada sekitar 30 ribu guru PNS dan Non PNS. Yang mana 10.391 diantaranya merupakan guru yang sudah disertifikasi baik PNS dan non PNS.(uma)

MEDAN-Meskipun dana tunjangan sertifikasi telah disalurkan ke Bank Sumut sejak Jumat lalu (24/8). Akan tetapi masih banyak guru yang belum menerimanya. Hal ini diakui Ketua Forum Komunitas Guru Sumatera Utara (FKGS) Marudut Siringoringo, saat dikonfirmasi, Minggu (2/9).

“Anggaran tersebut memang telah berada di Bank Sumut. Namun baru guru yang memiliki rekening Bankn Sumut saja yang sudah menerimanya, sementara yang menggunakan rekening seperti BRI dan rekening lainnya belum ada menerima sampai saat ini,”ujar Marudut.
Menurut Marudut, setidaknya saat ini lebih dari 3.000 guru yang belum menerima tunjangan sertifikasi.

Mengingat untuk guru yang menggunakan rekening BRI saja sambung Marudut berkisar 3.500 guru. “Itu masih BRI, sementara yang menggunakan rekening lain masih banyak lagi. Kemana uang ini? Kita menduga ada konspirasi antara pihak bank dan Dinas Pendidikan Kota Medan, mereka sengaja memperlambat menyalurkannya, karena bunganya akan terus berjalan,”ujarnya.

Kasubbag Kepegawaian Disdik Medan, Alfiansyah Purba menyatakan jika dana tunjangan sertifikasi masih dalam proses penyaluran.

“Mereka (Bank Sumut) sudah minta waktu kepada kita untuk seminggu proses penyaluran bagi guru yang menggunakan rekening Bank Sumut, dan seminggu ke depan untuk penyaluran ke bank lainnya atau transfer antar bank. Untuk itu kita minta kepada guru agar bisa bersabar,”ujar Alfian.
Karena, bilang Alfian, hal ini sudah disampaikan sebelumnya kepada forum perwakilan dalam sebuah pertemuan beberapa waktu lalu.

Sebelumnya Alfian menjelaskan jika total anggaran dana sertifikasi, senilai Rp62 miliar yang akan dibagikan kepada sekitar 7.000 guru pendidikan dasar (Dikdas) dan guru pendidikan menengah (Dikmen) di Kota Medan.

“Seluruh anggaran ini untuk mengisi sisa pembayaran bulan Maret pada triwulan pertama, serta April dan Mei pada triwulan kedua. Sementara untuk pembayaran Juni belum bisa dibagikan karena anggaran yang diberikan pusat nilainya tidak mencukupi untuk membayar seluruh tunjangan seluruh guru,”ujarnya.

Dalam kesempatan itu Alfiansah juga mengakui jika kebutuhan anggaran tunjangan sertifikasi 7.000 guru di Medan mencapai kisarang Rp70 miliar, sementara yang diterima hanya sekitar Rp62  miliar.

Untuk menyikapinya maka pembayaran dilakukan secara bertahap yakni mengedepankan pembayaran dua bulan terlebih dahulu.
“Sebenarnya bisa kita bayarkan untuk guru dikdas yakni guru SD terlebih dahulu untuk seluruh triwulan II, namun kita takut ada kecemburuan dari guru dikmen dalam hal ini guru SMP dan SMA. Karena saat ini kita kekurangan sekitar Rp8 miliar, sehingga kita tunda dulu pembayarannya sebulan agar semua pembagiannya merata,”terang Alfiansah.

Disinggung mengenai total guru di Medan, Alfiansyah mengaku ada sekitar 30 ribu guru PNS dan Non PNS. Yang mana 10.391 diantaranya merupakan guru yang sudah disertifikasi baik PNS dan non PNS.(uma)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru