27 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Salah Perlakuan, Anak Gifted Berpotensi Jadi Teroris

Rikrik menekankan, jika mendapat perlakuan yang benar, potensi anak-anak gifted bisa luar biasa. ”Ini yang dilewatkan pemerintah. Jadi, ya kami yang berkontribusi dengan membangun CGS ini,” ujarnya.

Ayah empat anak itu menambahkan, CGS dibangun pada 2008, tapi baru resmi dibuka pada 2010. Sejak awal dirinya berkomitmen menyediakan sekolah tersebut bagi anak-anak gifted dari kalangan tidak mampu. ”Karena kalau yang mampu, mereka bisa ke Singapura atau Malaysia. Di sana fasilitasnya juga lebih lengkap,” katanya.

Meski tidak secanggih di Singapura maupun Malaysia, Rikrik tetap berupaya menjadikan CGS layak bagi para anak gifted. Secara umum, fasilitas di CGS sudah sangat memadai dan mendukung proses pembelajaran siswa. Namun, akses menuju lokasi CGS, cukup sulit. Tidak ada kendaraan umum yang melintas di sana. Ditambah lagi kondisi jalan yang belum beraspal dan tanpa lampu. Karena itu, sekolah sengaja dibuat dengan sistem asrama: sebulan sekali siswa diperbolehkan libur dan pulang ke rumah.

Rikrik mengungkapkan, sebenarnya banyak pejabat negara yang ingin berkunjung ke satu-satunya sekolah untuk anak gifted di Indonesia tersebut. Namun, akses yang sulit menjadi hambatan. Bahkan, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun sempat membatalkan kunjungannya ke sana karena kondisi jalan yang sangat tidak layak. ”Semoga pemerintah daerah sini setidaknya bisa membantu,” harapnya. (ken/c9/ang/jpg/ril)

Rikrik menekankan, jika mendapat perlakuan yang benar, potensi anak-anak gifted bisa luar biasa. ”Ini yang dilewatkan pemerintah. Jadi, ya kami yang berkontribusi dengan membangun CGS ini,” ujarnya.

Ayah empat anak itu menambahkan, CGS dibangun pada 2008, tapi baru resmi dibuka pada 2010. Sejak awal dirinya berkomitmen menyediakan sekolah tersebut bagi anak-anak gifted dari kalangan tidak mampu. ”Karena kalau yang mampu, mereka bisa ke Singapura atau Malaysia. Di sana fasilitasnya juga lebih lengkap,” katanya.

Meski tidak secanggih di Singapura maupun Malaysia, Rikrik tetap berupaya menjadikan CGS layak bagi para anak gifted. Secara umum, fasilitas di CGS sudah sangat memadai dan mendukung proses pembelajaran siswa. Namun, akses menuju lokasi CGS, cukup sulit. Tidak ada kendaraan umum yang melintas di sana. Ditambah lagi kondisi jalan yang belum beraspal dan tanpa lampu. Karena itu, sekolah sengaja dibuat dengan sistem asrama: sebulan sekali siswa diperbolehkan libur dan pulang ke rumah.

Rikrik mengungkapkan, sebenarnya banyak pejabat negara yang ingin berkunjung ke satu-satunya sekolah untuk anak gifted di Indonesia tersebut. Namun, akses yang sulit menjadi hambatan. Bahkan, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun sempat membatalkan kunjungannya ke sana karena kondisi jalan yang sangat tidak layak. ”Semoga pemerintah daerah sini setidaknya bisa membantu,” harapnya. (ken/c9/ang/jpg/ril)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/