BELAWAN- TNI AL terus melakukan langkah diplomatik dengan Malaysia, terkait maraknya kasus penangkapan nelayan tradisional Indonesia oleh tentara laut negara tetangga tersebut.
Menurut Danlantamal-I Laksamana Pertama TNI Bambang Soesilo, masalah penangkapan nelayan tradisional, tidak layak dilakukan Malaysia. Sebenarnya cukup diusir saja, mengingat masalahnya sangat sederhana karena para nelayan tersebut terbatas dalam peralatan navigasi.
Hal itu disampaikan Danlantamal-I seusai upacara Serahterima jabatan (sertijab) Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Tanjung Balai Asahan dari Letkol Laut (P) R Firman Nugraha W kepada Letkol Laut (P) Retiono Kunto H SE, di Mako Lantamal-I Belawan, Rabu (2/11).
Tentunya, sambung Bambang, dalam mengatasi permasalahan nelayan tradisional ini, pihaknya senantiasa berkoordinasi dengan unsur terkait lainnya seperti Guskamla dan Guspurla.
Danlantamal-I juga memaparkan, TNI telah siap melakukan pengamanan di periaran dari berbagai ancaman baik dari dalam dan luar negeri termasuk para nelayan. Namun saat ini kendalanya masih keterbatasan alutsista.(ril/smg)