32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

9 Anak Terjangkit DBD, Satu Meninggal

istimewa/sumutpos
USAI FOGGING: Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan Burhanuddin Sitepu bersama pengurus DPAC Partai Demokrat Medan Polonia usai fogging di Kelurahan Sari Rejo, Jumat (30/11) lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sedikitnya sembilan anak di Lingkungan I dan III, Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia, diduga terjangkit Demam berdarah Dengue (DBD). Dari sembilan anak itu, seorang diantaranya meninggal dunia setelah mendapat perawatan di rumah sakit, beberapa hari lalu.

Hal ini terungkap ketika DPAC Partai Demokrat Medan Polonia melakukan pemoggingan di Lingkungan I, III, dan V, Kelurahan Sari Rejo, Jumat (30/11) lalu.

Menurut warga, di lingkungan I ada sekitar 8 anak yang mengalami demam tinggi, seorang diantaranya meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit. Sedangkan di Lingkungan III ada satu anak, tapi sudah sembuh sekira seminggu lalu.

Namun mereka belum dapat memastikan, apakah ketujuh anak yang mengalami demam tinggi itu terjangkit DBD atau tidak, karena belum dilakukan cek darah ke rumah sakit. “Sudah seminggu anak saya demam tinggi. Sudah berobat ke klinik dan diinfus di rumah, tapi belum sembuh. Malah ini makin tinggi panasnya,” kata Herman, warga Jalan Cinta Karya, Gang Family, Lingkungan I, ketika ditemui di rumahnya.

Menurut dia, tidak hanya anaknya yang mengalami demam tinggi. Tapi ada enam anak lainnya yang demam tinggi. “Menurut klinik tempat kami berobat, anak saya gejala tipes, tapi kenapa bisa serentak dengan anak-anak lain yang mengalaminya,” kata Herman yang khawatir anaknya terjangkit DBD.

Sudarwati, tetangga Herman juga mengungkapkan hal yang sama. Dia juga khawatir, anak-anak di lingkungan tersebut terjangkit DBD. Karenanya, dia menyambut gembira pemoggingan yang dilakukan Partai Demokrat Kota Medan ini. “Kan tidak apa-apa difogging, walaupun belum tentu anak-anak di sini kena DBD. Lebih baik dilakukan pencegahan dari pada nanti ada yang terjangkit,” ungkap Sudarwati.

Menurutnya, apa yang dilakukan Partai Demokrat Kota Medan ini sangat bermanfaat dan membantu masyarakat, khususnya dalam pencegahan wabah DBD. “Kalau bisa ini rutin dilakukan,” pintanya.

Ketua DPAC Partai Demokrat Medan Polonia, M Yunus Batubara mengungkapkan, pemoggingan ini dilakukan atas permintaan masyarakat karena sudah lama Dinas Kesehatan Kota Medan tidak melakukan pemogingan di lingkungan mereka. Apalagi, sudah ada anak yang sampai meninggal dunia diduga karena penyakit mematikan ini.

“Anak yang meninggal ini anak yatim piatu. Selama ini dia tinggal bersama bibinya,” ungkap Yunus yang ketika itu disampingi Sekretaris DPAC Medan Polonia Noto, Ketua OKK DPAC Medan Polonia Kusnadi Cahyadi, Ketua Ranting Kelurahan Sari Rejo Tumiardi alias Adi Gendon, Ketua Anak Ranting I M Yusuf, dan pengurus lainnya.

Menurut Yunus, keresahan warga Lingkungan I akan mewabahnya DBD langsung direspon jajarannya. Tanpa menunggu lama, mereka langsung melakukan pemogingan. “Kebetulan DPC Partai Demokrat Kota Medan sudah memiliki alat fogging sendiri, jadi atas izin Ketua DPC Pak Burhanuddin Sitepu, langsung kita lakukan pemoggingan,” ungkap Yunus.

Agar pemoggingan ini tidak sia-sia, dia mengimbau masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan sekitar. Termasuk menelungkupkan wadah yang dapat menampung air. Dengan begitu, nyamuk-nyamuk penyebab DBD tidak berkembang biak.

Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan Burhanuddin Sitepu yang ikut menyaksikan pemoggingan mengatakan, apa yang dilakukan DPAC Partai Demokrat Medan Polonia itu, merupakan upaya agar masyarakat merasakan manfaat dari keberadaan Partai Demokrat di wilayah mereka. “Saya selalu tekankan kepada seluruh pengurus DPAC, ranting dan anak ranting agar selalu berbuat untuk masuarakat. Artinya apa? Agar masyarakat merasakan manfaat atas keberadaan Partai Demokrat di lingkungannya,” ungkap Burhanuddin.

Dia mengimbau agar kepala lingkungan ikut proaktif terhadap persoalan yang terjadi di lingkungannya. Pasalnya, dia khawatir kalau Kepling I Kelurahan Sari Rejo tidak mengetahui ada warganya yang terindikasi terjangkit DBD. “Jika birokrasi melakukan fogging dari Dinkes terlalu ribet dan lama, jangan segan-segan sampaikan ke pengurus Partai Demokrat setempat, kami siap membantu,” ujar pria yang juga duduk sebagai pimpinan DPRD Kota Medan itu.

Dia juga menegaskan, Partai Demokrat siap memperjuangkan, memfasilitasi, dan membantu segala aspirasi yang disampaikan masyarakat. “Karena moto kita; masyarakat beraspirasi, Partai Demokrat memberi solusi,” sebutnya.

Untuk itu pada Pemilu 2019 nanti, dia mengimbau masyarakat untuk memilih wakil rakyat dari Partai Demokrat yang benar-benar peduli kepada konstituennya. “Setiap wakil rakyat Partai Demokrat yang terpilih nanti, wajib memberikan manfaat bagi konstituennya. Jika tidak, saya akan tegur. Bila perlu, saya beri SP (surat peringatan, Red),” pungkasnya.(adz)

istimewa/sumutpos
USAI FOGGING: Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan Burhanuddin Sitepu bersama pengurus DPAC Partai Demokrat Medan Polonia usai fogging di Kelurahan Sari Rejo, Jumat (30/11) lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sedikitnya sembilan anak di Lingkungan I dan III, Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia, diduga terjangkit Demam berdarah Dengue (DBD). Dari sembilan anak itu, seorang diantaranya meninggal dunia setelah mendapat perawatan di rumah sakit, beberapa hari lalu.

Hal ini terungkap ketika DPAC Partai Demokrat Medan Polonia melakukan pemoggingan di Lingkungan I, III, dan V, Kelurahan Sari Rejo, Jumat (30/11) lalu.

Menurut warga, di lingkungan I ada sekitar 8 anak yang mengalami demam tinggi, seorang diantaranya meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit. Sedangkan di Lingkungan III ada satu anak, tapi sudah sembuh sekira seminggu lalu.

Namun mereka belum dapat memastikan, apakah ketujuh anak yang mengalami demam tinggi itu terjangkit DBD atau tidak, karena belum dilakukan cek darah ke rumah sakit. “Sudah seminggu anak saya demam tinggi. Sudah berobat ke klinik dan diinfus di rumah, tapi belum sembuh. Malah ini makin tinggi panasnya,” kata Herman, warga Jalan Cinta Karya, Gang Family, Lingkungan I, ketika ditemui di rumahnya.

Menurut dia, tidak hanya anaknya yang mengalami demam tinggi. Tapi ada enam anak lainnya yang demam tinggi. “Menurut klinik tempat kami berobat, anak saya gejala tipes, tapi kenapa bisa serentak dengan anak-anak lain yang mengalaminya,” kata Herman yang khawatir anaknya terjangkit DBD.

Sudarwati, tetangga Herman juga mengungkapkan hal yang sama. Dia juga khawatir, anak-anak di lingkungan tersebut terjangkit DBD. Karenanya, dia menyambut gembira pemoggingan yang dilakukan Partai Demokrat Kota Medan ini. “Kan tidak apa-apa difogging, walaupun belum tentu anak-anak di sini kena DBD. Lebih baik dilakukan pencegahan dari pada nanti ada yang terjangkit,” ungkap Sudarwati.

Menurutnya, apa yang dilakukan Partai Demokrat Kota Medan ini sangat bermanfaat dan membantu masyarakat, khususnya dalam pencegahan wabah DBD. “Kalau bisa ini rutin dilakukan,” pintanya.

Ketua DPAC Partai Demokrat Medan Polonia, M Yunus Batubara mengungkapkan, pemoggingan ini dilakukan atas permintaan masyarakat karena sudah lama Dinas Kesehatan Kota Medan tidak melakukan pemogingan di lingkungan mereka. Apalagi, sudah ada anak yang sampai meninggal dunia diduga karena penyakit mematikan ini.

“Anak yang meninggal ini anak yatim piatu. Selama ini dia tinggal bersama bibinya,” ungkap Yunus yang ketika itu disampingi Sekretaris DPAC Medan Polonia Noto, Ketua OKK DPAC Medan Polonia Kusnadi Cahyadi, Ketua Ranting Kelurahan Sari Rejo Tumiardi alias Adi Gendon, Ketua Anak Ranting I M Yusuf, dan pengurus lainnya.

Menurut Yunus, keresahan warga Lingkungan I akan mewabahnya DBD langsung direspon jajarannya. Tanpa menunggu lama, mereka langsung melakukan pemogingan. “Kebetulan DPC Partai Demokrat Kota Medan sudah memiliki alat fogging sendiri, jadi atas izin Ketua DPC Pak Burhanuddin Sitepu, langsung kita lakukan pemoggingan,” ungkap Yunus.

Agar pemoggingan ini tidak sia-sia, dia mengimbau masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan sekitar. Termasuk menelungkupkan wadah yang dapat menampung air. Dengan begitu, nyamuk-nyamuk penyebab DBD tidak berkembang biak.

Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan Burhanuddin Sitepu yang ikut menyaksikan pemoggingan mengatakan, apa yang dilakukan DPAC Partai Demokrat Medan Polonia itu, merupakan upaya agar masyarakat merasakan manfaat dari keberadaan Partai Demokrat di wilayah mereka. “Saya selalu tekankan kepada seluruh pengurus DPAC, ranting dan anak ranting agar selalu berbuat untuk masuarakat. Artinya apa? Agar masyarakat merasakan manfaat atas keberadaan Partai Demokrat di lingkungannya,” ungkap Burhanuddin.

Dia mengimbau agar kepala lingkungan ikut proaktif terhadap persoalan yang terjadi di lingkungannya. Pasalnya, dia khawatir kalau Kepling I Kelurahan Sari Rejo tidak mengetahui ada warganya yang terindikasi terjangkit DBD. “Jika birokrasi melakukan fogging dari Dinkes terlalu ribet dan lama, jangan segan-segan sampaikan ke pengurus Partai Demokrat setempat, kami siap membantu,” ujar pria yang juga duduk sebagai pimpinan DPRD Kota Medan itu.

Dia juga menegaskan, Partai Demokrat siap memperjuangkan, memfasilitasi, dan membantu segala aspirasi yang disampaikan masyarakat. “Karena moto kita; masyarakat beraspirasi, Partai Demokrat memberi solusi,” sebutnya.

Untuk itu pada Pemilu 2019 nanti, dia mengimbau masyarakat untuk memilih wakil rakyat dari Partai Demokrat yang benar-benar peduli kepada konstituennya. “Setiap wakil rakyat Partai Demokrat yang terpilih nanti, wajib memberikan manfaat bagi konstituennya. Jika tidak, saya akan tegur. Bila perlu, saya beri SP (surat peringatan, Red),” pungkasnya.(adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/