25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Distribusi Air ke Martubung Relatif Lancar

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pendistribusian air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara yang mengalir ke rumah warga di Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, akhir-akhir ini sudah relatif lancar. Meskipun dibeberapa tempat kondisi airnya ada yang kecil.

Kepala Sekretaris Perusahaan PDAM Tirtanadi Jumirin mengatakan, lancarnya pendistribusian air di wilayah Martubung sekitarnya tersebut, merupakan dampak selesainya pembangunan IPA Martubung.

“Sejak selesainya pembangunan IPA Martubung, pendistribusian air di wilayah Martubung sekitarnya relatif lancar dibanding dengan tahun tahun sebelumnya,” kata Jumirin, kepada Sumut Pos, Minggu (13/8).

Jumirin menerangkan, pembangunan IPA Martubung dengan kapasitas produksi sebesar 200 liter/detik, dan dioperasikan sejak bulan Oktober 2016 memang diperuntukkan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan di Kelurahan Martubung. Namun Jumirin mengakui bahwa pembangunan IPA Martubung belum menjawab semua keluhan pelanggan.

“Pembangunan IPA Martubung memang belum mengatasi semua keluhan pelanggan. Sebab dibeberapa lokasi masih ada yang airnya kecil, dan tidak bisa kami layani 24 jam. Tapi paling tidak dapat diminimalisir,” kata Jumirin.

Sebelumnya, beberapa warga Martubung mengaku, kondisi air bersih di rumah mereka akhir-akhir ini jauh lebih lancar daripada sebelum. Seperti yang dikatakan Rosniawati, salah seorang Pedagang di Jl. Pancing.

“Kalau di toko saya ini, airnya cukup deras tidak perlu memakai mesin. Mungkin karena dekat dengan pipa besar dan IPA yang ada di Martubung ini. Kalau di rumah saya yang ada di gang Manggis, airnya kurang deras,” katanya kepada wartawan, Sabtu (12/8).

Hal yang sama diungkapkan Sari, salah seorang warga yang tinggal di komplek ruko Griya Martubung 1 Jalan Rawe Raya. “Di ruko saya ini aliran air Tirtanadi cukup deras. Tidak perlu pakai mesin pompa air. Tapi kalau Perumahan Griya 1 yang dibelakang tidak seperti di ruko ini. Apakah karena ruko ini didepan dan dekat dengan pipa besar ya,” ujar pedagang perabotan rumah tangga tersebut.

Selain Sari dan Rosniawati, salah seorang pedagang di Pajak UK Martubung yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa air bersih di pajak UK ini lancar namun tidak begitu deras. Dan terkadang di jam-jam tertentu airnya berhenti.

Menurut keterangan yang diperoleh dari petugas Tirtanadi, terhentinya distribusi air tersbut karena tengah proses pengisian bak penampung (reservoir).

“Air di tempat saya ini tepatnya di pajak UK ini lancar namun mengalirnya tidak begitu deras. Bahkan di waktu-waktu tertentu airnya berhenti, katanya lagi ngisi bak penampung,” ujarnya.

Sementara Reni, warga Jalan Rawe 7, tepatnya di Perumahan Griya 3 Martubung Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan menjelaskan, rumah yang dia tempati baru masuk air Tirtanadi akhir Bulan Maret 2017 lalu. Sejak saat itu mengalir cukup deras dan tidak memakai mesin penyedot air. Padahal perumahan yang dihuninya itu jaraknya cukup jauh dari IPA Martubung.

“Sampai detik ini air yang mengalir di rumah saya ini sangat deras. Bahkan saya harus mengecilkannya dari meteran, takut pembayarannya mahal,” kata Reni. (rel/yaa)

 

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pendistribusian air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara yang mengalir ke rumah warga di Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, akhir-akhir ini sudah relatif lancar. Meskipun dibeberapa tempat kondisi airnya ada yang kecil.

Kepala Sekretaris Perusahaan PDAM Tirtanadi Jumirin mengatakan, lancarnya pendistribusian air di wilayah Martubung sekitarnya tersebut, merupakan dampak selesainya pembangunan IPA Martubung.

“Sejak selesainya pembangunan IPA Martubung, pendistribusian air di wilayah Martubung sekitarnya relatif lancar dibanding dengan tahun tahun sebelumnya,” kata Jumirin, kepada Sumut Pos, Minggu (13/8).

Jumirin menerangkan, pembangunan IPA Martubung dengan kapasitas produksi sebesar 200 liter/detik, dan dioperasikan sejak bulan Oktober 2016 memang diperuntukkan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan di Kelurahan Martubung. Namun Jumirin mengakui bahwa pembangunan IPA Martubung belum menjawab semua keluhan pelanggan.

“Pembangunan IPA Martubung memang belum mengatasi semua keluhan pelanggan. Sebab dibeberapa lokasi masih ada yang airnya kecil, dan tidak bisa kami layani 24 jam. Tapi paling tidak dapat diminimalisir,” kata Jumirin.

Sebelumnya, beberapa warga Martubung mengaku, kondisi air bersih di rumah mereka akhir-akhir ini jauh lebih lancar daripada sebelum. Seperti yang dikatakan Rosniawati, salah seorang Pedagang di Jl. Pancing.

“Kalau di toko saya ini, airnya cukup deras tidak perlu memakai mesin. Mungkin karena dekat dengan pipa besar dan IPA yang ada di Martubung ini. Kalau di rumah saya yang ada di gang Manggis, airnya kurang deras,” katanya kepada wartawan, Sabtu (12/8).

Hal yang sama diungkapkan Sari, salah seorang warga yang tinggal di komplek ruko Griya Martubung 1 Jalan Rawe Raya. “Di ruko saya ini aliran air Tirtanadi cukup deras. Tidak perlu pakai mesin pompa air. Tapi kalau Perumahan Griya 1 yang dibelakang tidak seperti di ruko ini. Apakah karena ruko ini didepan dan dekat dengan pipa besar ya,” ujar pedagang perabotan rumah tangga tersebut.

Selain Sari dan Rosniawati, salah seorang pedagang di Pajak UK Martubung yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa air bersih di pajak UK ini lancar namun tidak begitu deras. Dan terkadang di jam-jam tertentu airnya berhenti.

Menurut keterangan yang diperoleh dari petugas Tirtanadi, terhentinya distribusi air tersbut karena tengah proses pengisian bak penampung (reservoir).

“Air di tempat saya ini tepatnya di pajak UK ini lancar namun mengalirnya tidak begitu deras. Bahkan di waktu-waktu tertentu airnya berhenti, katanya lagi ngisi bak penampung,” ujarnya.

Sementara Reni, warga Jalan Rawe 7, tepatnya di Perumahan Griya 3 Martubung Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan menjelaskan, rumah yang dia tempati baru masuk air Tirtanadi akhir Bulan Maret 2017 lalu. Sejak saat itu mengalir cukup deras dan tidak memakai mesin penyedot air. Padahal perumahan yang dihuninya itu jaraknya cukup jauh dari IPA Martubung.

“Sampai detik ini air yang mengalir di rumah saya ini sangat deras. Bahkan saya harus mengecilkannya dari meteran, takut pembayarannya mahal,” kata Reni. (rel/yaa)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/