MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebagian besar rakyat Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami keprihatinan yang sangat mendalam. Keprihatinan yang menimpa rakyat Indonesia tidaklah datang begitu saja tanpa ada sebab dan tidak dibuat-buat, melainkan suatu kenyataan yang dialami dalam sehari-sehari.
Hal tersebut disampaikan Guru Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Tanjung Morawa, Syekh H Ghazali An Naqsyabandi, saat menyampaikan pesan dan fatwanya dalam acara Haul ke-16 Guru Besar Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Tanjung Morawa, Saidi Syeikh H Amir Damsar Syarif Alam selaku pendiri Thareqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Tanjung Morawa Silsilah ke 35, di Komplek Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis, Jalan Medan-Lubuk Pakam Km 18,5 Gangg Wakaf, Tanjungmorawa, Minggu (2/12).
Menurut Syekh H Ghazali An Naqsyabandi, beragam sebab yang dialami oleh rakyat mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas. Ada karena usahanya bangkrut, ada yang sulit mendapat pekerjaan, ada yang was-was karena keamanan dirinya selalu terancam, ada yang merasa putus asa karena hasil pertaniannya gagal panen, ada yang dilanda kebingungan karena musibah gempa, banjir dan sebagainya.
“Bahkan banyak juga rakyat merasa prihatin karena berkembang dengan suburnya paham-paham agama yang tidak sesuai dengan Alquran dan hadist, semakin banyak dan terang-terangan penghinaan kepada agama Islam, kepada ulama bahkan persekusi kepada ulama. Kondisi seperti ini merupakan musibah bagi rakyat Indonesia,” ungkap Syekh Ghazali.
Akumulasi keprihatinan rakyat ini, jika dibiarkan pasti akan menjadi ‘gunung es’, yang sewaktu-waktu bisa mencair dan berakibat tumpah menjadi air bah. Sapuan air bah ini sudah tentu akan membinasakan apa saja yang menghalangi lajunya.
Kondisi bangsa dan negara yang mengusik kita adalah masalah tatanan sosial berbangsa dan bernegara. Di sana terdapat seperangkat norma dan nilai yang mengatur suatu lingkungan sosial dimana tidak saja individu dengan individu, akan tetapi juga individu dengan kelompok yang saling berinteraksi atas dasar status dan peranan sosialnya masing-masing.
“Sehingga jika terjadi carut marut tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara menurut saya juga merupakan musibah. Musibah bagi saya bukan saja terjadinya di bidang fisik, akan tetapi juga di bidang kehidupan sosial masyarakat, yang sangat penting untuk mendapat perhatian,” kata Syekh Ghazali.
Terkait dengan pelaksanaan Pilpres 2019 mendatang, Syekh Ghazali menekankan agar memilih presiden mendatang yang benar-benar dapat berlaku adil terhadap kaum muslimin. Bangsa Indonesia tentunya berharap presiden mendatang beserta jajarannya adalah pemimpin yang amanah. Pemimpin yang dapat menyeimbangkan kepentingan semua umat beragama di Indonesia secara proporsional.
Secara tegas, Syekh Ghazali berpesan dan menyampaikan fatwa, bekerja keraslah untuk mencari rezeki yang diridhoi Allah SWT, tingkatkan ilmu dan raih pendidikan setinggi-tingginya sesuai ajaran Islam demi kemajuan umat Islam dan negara Republik Indonesia.
“Bersatupadulah wahai kaum muslimin dalam menghadapi serangan-serangan golongan yang anti Islam di Indonesia, golongan-golongan yang ingin merusak aqidah umat Islam, dan golongan-golongan orang yang ingin merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegasnya.
Bagi para anggota DPR di pusat maupun di daerah, Syekh Ghazali mengimbau agar melaksanakan amanah rakyat dengan benar dan jujur, berpegang teguh kepada undang-undang dan norma-norma yang berlaku.
Bagi Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada 2019 mendatang, pesan Syekh Ghazaki, pegang teguhlah amanah rakyat dan bertindak adil serta menjalankan UUD 45 dengan konsekuen. Angkatlah derajat dan martabat bangsa dan negara Indonesia di mata dunia.
“Budidayakankah dzikir dalam hati kamu wahai umat Islam, siapapun kamu, apapun jabatan kamu, agar hati kamu tenteram. Hati yang tenteram akan membawa kamu kebenaran Al Hagg, kebenaran abadi yang datang dari Allah SWT,” katanya.
“Akhirnya sambutan dan fatwa ini saya akhiri dengan pesan, jangan menemaniku hanya karena dunia dan temanilah aku demi akhirat semata. Jika memang pertemanan kalian dengan aku benar-benar karena akhirat, maka dunia akan datang dengan sendirinya, mengikuti dan mengiringnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia, Gus Irawan Pasaribu, dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa acara puncak Haul ke-16 ini diikuti ribuan jamaah yang berasal dari 23 provinsi di Indonesia, dan juga dari negara Brunai Darussalam, Turki, Inggris, Malaysia dan lainnya.
Turut memberikan sambutan Staf Ahli Gubsu, Novual Mahyar, Wakabimtal Dam I/BB Lekol Inf. Syawal Fahmi, Kombes Hery S mewakili Kapolda Sumut, Ketua DPP JATMI KH Tauhid, dan mewakili Bupati Deliserdang. (adz)