26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Narkoba Susupi Jajanan

Permen dan Kopi Mengandung Zat Amphetamine

MEDAN-Direktorat Reserse Narkoba Mabes Polri menemukan modus baru dalam mengedarkan narkoba. Temuan terbaru dengan menyusupi zat narkoba ke dalam makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat.”Modus seperti ini ditemukan pertama kali di Jakarta,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Pol Andjar Dewanto kepada Sumut Pos di ruang kerjanya, Selasa (3/1)

Menurut Anjar, dari hasil tangkapan Mabes Polri di Jakarta ditemukan, kopi saset merek King White yang bercampur narkoba yang bisa membuat orang fly. Begitu juga dengan permen merek Magic Pops, mengandung narkoba, seperti yang ada pada pil ekstasi.

Kata Anjar dengan modus baru seperti ini biasanya mengambil korban anak-anak di bawah umur.

Menurut Anjar ada dua dugaan sementara mengapa para bandar tersebut, memasarkan dengan cara mencampur dengan kopi dan mencampur dengan bahan permen. Dugaan pertama, lanjutnya, para pelaku  sengaja mencokoki dulu agar  yang mengkonsumsi menjadi kecanduan, dan kedua agar memperkenalkan adanya peremen narkoba tersebut.
Menurut Anjar, campuran dari hasil temuan di dalam kopi merek King White yang dibuat di Malaysia itu  mengandung zat amphetamin, yaitu narkoba golongan II, seperti yang terdapat di dalam pil ekstasi.

“Kopi tersebut berasal dari Malaysia. Dilihat dari cara mencampurkannya, pelaku sengaja mengoyak kopi saset tersebut  terus memasukan narkoba tersebut. Rata-rata yang digunakan kopi saset, ada juga kopi susu saset,” terang Anjar.
Namun, Anjar mengatakan sampai saat ini di Sumatera Utara belum ada ditemukan kopi saset narkoba tersebut. Begitu juga dengan permen Magic Pop.
Selain permen Magic Pops, kata Anjar masih ada lagi permen mengandung zat Amphetamin narkoba golongan II disebut-sebut merek Strawberry Quick dan Straw-berry Meth.
Adapun ciri-ciri orang yang  kena atau mengkonsumsi Amphetamin, pikirian berhalusinasi, bersemangat, gairah mendadak muncul.
“Kalau habis minum kopi kita merasakan pikiran berhalusinasi, tiba-tiba semangat menggebu-gebu seakan tenaga bertambah berarti kopinya mengandung narkoba,” urainya.
Saat ini, Anjar juga mengaku kepolisian Polda Sumut telah menyebarkan anggotanya menyisir keberadaan kopi dan permen tersebut. “Kalau nantinya di Sumatera Utara ada ditemukan,  kita bisa menindaklanjuti, dengan mengejar produsen serta dari mana izin edarnya,”  ujar Anjar.

Kasat Narkoba Polresta Medan Kompol Juli Agung mengatakan pihaknya akan melakukan sosialisasi ke pihak-pihak sekolah mulai dari SD hingga perguruan tinggi yang ada di wilayah hukum Mapolresta Medan tentang adanya narkoba menyusupi makan. Namun, sosialisasi ini belum ditetapkan kapan akan dimulai, karena hingga kini SD hingga perguruan tinggi masih libur.

Sumut Pos melakukan penyisiran terhadap penjual makan anak-anak di Kota Medan. Di Jalan Mucthar Basri untuk melihat peredaran premen Magic Pops. “Baru tahu aku dek, bon-bon (permen) itu, gak ada aku jual.” ucap Ria (35) pedagang jajanan anak di Jalan Muchtar Basri

Hal senada pada kedai R.Boru Butar-butar (40) kedainya tidak menjual permen yang dimaksud dan dirinya baru mendengarnya.”Gak ada, bon-bonnya, yang lain ada, kalau yang itu gak ada,” katanya di Jalan Karakatau.
Terkait adanya temuan kopi saset yang mengandung bahan psikotropika berjenis amphetamine, konsultan kesehatan DR.Dr.Umar Zein, DTM&H., Sp.PD, KPTI, menganggap bahan tersebut merupakan berbahaya jika digunakan dengan dosis yang tinggi dan digunakan secara berkesinambungan ataupun jangka panjang.

Amphetamine sendiri bilang Umar Zein merupakan zat psikotropika yang biasa ditemui pada obat-obatan terlarang seperti ekstasi, dan sabu-sabu.

Zat atau obat psikotropika ini menurut Umar Zein dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya, jika dikonsumsi dengan dosis tinggi dan jangka panjang. “Tergantung kepada  pemakai dan dosis yang digunakannnya.

Dengan dosis rendah pengguna amphetamine merasa badannya akan lebih segar, baik fisik maupun mental.(mag-5/gus/uma)

Permen dan Kopi Mengandung Zat Amphetamine

MEDAN-Direktorat Reserse Narkoba Mabes Polri menemukan modus baru dalam mengedarkan narkoba. Temuan terbaru dengan menyusupi zat narkoba ke dalam makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat.”Modus seperti ini ditemukan pertama kali di Jakarta,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Pol Andjar Dewanto kepada Sumut Pos di ruang kerjanya, Selasa (3/1)

Menurut Anjar, dari hasil tangkapan Mabes Polri di Jakarta ditemukan, kopi saset merek King White yang bercampur narkoba yang bisa membuat orang fly. Begitu juga dengan permen merek Magic Pops, mengandung narkoba, seperti yang ada pada pil ekstasi.

Kata Anjar dengan modus baru seperti ini biasanya mengambil korban anak-anak di bawah umur.

Menurut Anjar ada dua dugaan sementara mengapa para bandar tersebut, memasarkan dengan cara mencampur dengan kopi dan mencampur dengan bahan permen. Dugaan pertama, lanjutnya, para pelaku  sengaja mencokoki dulu agar  yang mengkonsumsi menjadi kecanduan, dan kedua agar memperkenalkan adanya peremen narkoba tersebut.
Menurut Anjar, campuran dari hasil temuan di dalam kopi merek King White yang dibuat di Malaysia itu  mengandung zat amphetamin, yaitu narkoba golongan II, seperti yang terdapat di dalam pil ekstasi.

“Kopi tersebut berasal dari Malaysia. Dilihat dari cara mencampurkannya, pelaku sengaja mengoyak kopi saset tersebut  terus memasukan narkoba tersebut. Rata-rata yang digunakan kopi saset, ada juga kopi susu saset,” terang Anjar.
Namun, Anjar mengatakan sampai saat ini di Sumatera Utara belum ada ditemukan kopi saset narkoba tersebut. Begitu juga dengan permen Magic Pop.
Selain permen Magic Pops, kata Anjar masih ada lagi permen mengandung zat Amphetamin narkoba golongan II disebut-sebut merek Strawberry Quick dan Straw-berry Meth.
Adapun ciri-ciri orang yang  kena atau mengkonsumsi Amphetamin, pikirian berhalusinasi, bersemangat, gairah mendadak muncul.
“Kalau habis minum kopi kita merasakan pikiran berhalusinasi, tiba-tiba semangat menggebu-gebu seakan tenaga bertambah berarti kopinya mengandung narkoba,” urainya.
Saat ini, Anjar juga mengaku kepolisian Polda Sumut telah menyebarkan anggotanya menyisir keberadaan kopi dan permen tersebut. “Kalau nantinya di Sumatera Utara ada ditemukan,  kita bisa menindaklanjuti, dengan mengejar produsen serta dari mana izin edarnya,”  ujar Anjar.

Kasat Narkoba Polresta Medan Kompol Juli Agung mengatakan pihaknya akan melakukan sosialisasi ke pihak-pihak sekolah mulai dari SD hingga perguruan tinggi yang ada di wilayah hukum Mapolresta Medan tentang adanya narkoba menyusupi makan. Namun, sosialisasi ini belum ditetapkan kapan akan dimulai, karena hingga kini SD hingga perguruan tinggi masih libur.

Sumut Pos melakukan penyisiran terhadap penjual makan anak-anak di Kota Medan. Di Jalan Mucthar Basri untuk melihat peredaran premen Magic Pops. “Baru tahu aku dek, bon-bon (permen) itu, gak ada aku jual.” ucap Ria (35) pedagang jajanan anak di Jalan Muchtar Basri

Hal senada pada kedai R.Boru Butar-butar (40) kedainya tidak menjual permen yang dimaksud dan dirinya baru mendengarnya.”Gak ada, bon-bonnya, yang lain ada, kalau yang itu gak ada,” katanya di Jalan Karakatau.
Terkait adanya temuan kopi saset yang mengandung bahan psikotropika berjenis amphetamine, konsultan kesehatan DR.Dr.Umar Zein, DTM&H., Sp.PD, KPTI, menganggap bahan tersebut merupakan berbahaya jika digunakan dengan dosis yang tinggi dan digunakan secara berkesinambungan ataupun jangka panjang.

Amphetamine sendiri bilang Umar Zein merupakan zat psikotropika yang biasa ditemui pada obat-obatan terlarang seperti ekstasi, dan sabu-sabu.

Zat atau obat psikotropika ini menurut Umar Zein dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya, jika dikonsumsi dengan dosis tinggi dan jangka panjang. “Tergantung kepada  pemakai dan dosis yang digunakannnya.

Dengan dosis rendah pengguna amphetamine merasa badannya akan lebih segar, baik fisik maupun mental.(mag-5/gus/uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/