32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Akses Jalan Medan Belawan Buruk

.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Insfrastruktur meliputi jalan, drainase, penerangan, trotoar dan rambu lalu lintas di sepanjang Jalan KL Yos Sudarso yang menghubungkan Kecamatan Medan Labuhan, Medan Deli dan Medan Belawan buruk.

Kerusakan akses jalan utama Medan Belawan sudah terjadi sejak 2 tahun belakangan, selain itu fasilitas umum sebagai penunjang kenyamanan masyarakat juga sudah sangat memprihatinkan.

Pantauan di lapangan, Kamis (3/1), beberapa ruas jalan protokol yang rusak dan bergelombang di kawasan Kelurahan Tanjung Mulian

Mabar, Kota Bangun, Titipapan Kecamatan Medan Deli dan Kelurahan Besar, Martubung, Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan serta Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan.

Kerusakan jalan itu bersamaan dengan buruknya drainase, lampu jalan, trotoar dan rambu lalu lintas yang belum dibenahi secara umum oleh pemerintah kota dan provinsi. Sehingga, akses Medan Belawan itu mengundang kecelakaan yang kerap terjadi setiap waktu, selain itu mengancam tindakan kejahatan pada malam hari.

Anggota DPRD Medan, M Nasir sangat menyayangkan sikap pemerintah yang bertanggung jawab untuk menangani insfrastruktur akses Medan Belawan. Karena, jalan itu adalah akses utama jalur perekonomian Kota Medan menuju ke Pelabuhan Belawan.

Untuk itu, kata Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Medan ini, pihaknya akan mendorong satuan kerja balai wilayah jalan, agar memprioritaskan perbaikan jalan dan drainase. Agar, pembenahan arus lalu lintas dapat kembali normal demi kelancaran transportasi masyarakat.”Kita minta kepada wali kota, untuk memikirkan masalah insfrastruktur yang kini masih banyak terbengkalai di Medan Utara, agar visi dan misi wali kota untuk percepatan pembangunan di Medan Utara dapat terlaksana,” ujar Nasir.

Di lain pihak, Anggota DPRD Kota Medan Muhammad Nasir mengaku kecewa dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan. Pasalnya, sejumlah proyek yang sudah dianggarkan di tahun 2018 tidak dikerjakan tanpa alasan yang jelas. Temuan ini didapatkan saat sejumlah masyarakat melaporkan, jalan setapak di lingkungan mereka tak kunjung dicor Pemko Medan.

“Salah satu yang kita temukan adalah anggaran pengecoran di Jalan Rawe IX Lingkungan XI Gang Muhammad Yunan dan Gang Ikhlas (Medan Labuhan). Anggarannya ada sebesar Rp350 juta namun tidak dikerjakan,” jelas Nasir, Kamis (3/1).

Terkait persoalan ini, kata Nasir, dia melakukan konfirmasi ke Kepala UPT di Medan Utara, Nusirawan. Namun, tidak mendapatkan jawaban yang pas. “Saya pernah menanyakan persoalan ini, UPT di Belawan mengatakan kalau proyek tersebut belum dikerjakan karena alat berat masih dikonsentrasikan di tempat lain,” sebutnya.

Menurut Politisi Medan Utara ini, jawaban Nusirwan sangat tidak beralasan. Tidak dikerjakannya pembangunan jalan setapak dengan beralasan alat berat dipakai di tempat lain adalah mengada-ngada. “Logika saja, masa mengerjakan jalan setapak pakai alat berat,” ucap Nasir dengan nada heran.

Terkait persoalan ini, sambung Nasir, dia tengah mentabulasi adanya laporan lain dari warga terkait banyaknya proyek yang tidak dikerjakan Dinas PU, khusunya di Medan Utara. “Kita sedang mencocokan data yang ada dengan kondisi riil di lapangan. Kita menemukan dari sejumlah laporan warga banyak proyek infrastruktur tidak dikerjakan,” tegasnya. (fac/ris/ila)

Teks foto: Jalan Rawe IX Lingkungan XI, Medan Labuhan tak kunjung dicor, padahal sudah dianggarkan tahun 2018. (Istimewa)

.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Insfrastruktur meliputi jalan, drainase, penerangan, trotoar dan rambu lalu lintas di sepanjang Jalan KL Yos Sudarso yang menghubungkan Kecamatan Medan Labuhan, Medan Deli dan Medan Belawan buruk.

Kerusakan akses jalan utama Medan Belawan sudah terjadi sejak 2 tahun belakangan, selain itu fasilitas umum sebagai penunjang kenyamanan masyarakat juga sudah sangat memprihatinkan.

Pantauan di lapangan, Kamis (3/1), beberapa ruas jalan protokol yang rusak dan bergelombang di kawasan Kelurahan Tanjung Mulian

Mabar, Kota Bangun, Titipapan Kecamatan Medan Deli dan Kelurahan Besar, Martubung, Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan serta Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan.

Kerusakan jalan itu bersamaan dengan buruknya drainase, lampu jalan, trotoar dan rambu lalu lintas yang belum dibenahi secara umum oleh pemerintah kota dan provinsi. Sehingga, akses Medan Belawan itu mengundang kecelakaan yang kerap terjadi setiap waktu, selain itu mengancam tindakan kejahatan pada malam hari.

Anggota DPRD Medan, M Nasir sangat menyayangkan sikap pemerintah yang bertanggung jawab untuk menangani insfrastruktur akses Medan Belawan. Karena, jalan itu adalah akses utama jalur perekonomian Kota Medan menuju ke Pelabuhan Belawan.

Untuk itu, kata Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Medan ini, pihaknya akan mendorong satuan kerja balai wilayah jalan, agar memprioritaskan perbaikan jalan dan drainase. Agar, pembenahan arus lalu lintas dapat kembali normal demi kelancaran transportasi masyarakat.”Kita minta kepada wali kota, untuk memikirkan masalah insfrastruktur yang kini masih banyak terbengkalai di Medan Utara, agar visi dan misi wali kota untuk percepatan pembangunan di Medan Utara dapat terlaksana,” ujar Nasir.

Di lain pihak, Anggota DPRD Kota Medan Muhammad Nasir mengaku kecewa dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan. Pasalnya, sejumlah proyek yang sudah dianggarkan di tahun 2018 tidak dikerjakan tanpa alasan yang jelas. Temuan ini didapatkan saat sejumlah masyarakat melaporkan, jalan setapak di lingkungan mereka tak kunjung dicor Pemko Medan.

“Salah satu yang kita temukan adalah anggaran pengecoran di Jalan Rawe IX Lingkungan XI Gang Muhammad Yunan dan Gang Ikhlas (Medan Labuhan). Anggarannya ada sebesar Rp350 juta namun tidak dikerjakan,” jelas Nasir, Kamis (3/1).

Terkait persoalan ini, kata Nasir, dia melakukan konfirmasi ke Kepala UPT di Medan Utara, Nusirawan. Namun, tidak mendapatkan jawaban yang pas. “Saya pernah menanyakan persoalan ini, UPT di Belawan mengatakan kalau proyek tersebut belum dikerjakan karena alat berat masih dikonsentrasikan di tempat lain,” sebutnya.

Menurut Politisi Medan Utara ini, jawaban Nusirwan sangat tidak beralasan. Tidak dikerjakannya pembangunan jalan setapak dengan beralasan alat berat dipakai di tempat lain adalah mengada-ngada. “Logika saja, masa mengerjakan jalan setapak pakai alat berat,” ucap Nasir dengan nada heran.

Terkait persoalan ini, sambung Nasir, dia tengah mentabulasi adanya laporan lain dari warga terkait banyaknya proyek yang tidak dikerjakan Dinas PU, khusunya di Medan Utara. “Kita sedang mencocokan data yang ada dengan kondisi riil di lapangan. Kita menemukan dari sejumlah laporan warga banyak proyek infrastruktur tidak dikerjakan,” tegasnya. (fac/ris/ila)

Teks foto: Jalan Rawe IX Lingkungan XI, Medan Labuhan tak kunjung dicor, padahal sudah dianggarkan tahun 2018. (Istimewa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/