26.7 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Atasi Kelangkaan Minyak Goreng di Medan, Pemko Gelar Pasar Murah di 5 Titik

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengakui adanya kelangkaan Minyak Goreng (Migor) di pasaran, terkhusus setelah Pemerintah Pusat menetapkan harga Rp14.000 perliter dan kini turun menjadi Rp11.500 perliter. Untuk menghadapi kelangkaan itu, Pemko Medan dalam hal ini Dinas Perdagangan mengadakan pasar murah di lima titik pasar-pasar tradisional yang dikelola PUD Pasar Kota Medan.

Kamis (3/2) kemarin, Dinas Perdagangan dan PUD Pasar Kota Medan bekerjasama dengan Distributor minyak goreng kembali menggelar operasi pasar Minyak Goreng, di Pasar Petisah dan 4 pasar lainnya di Kota Medan.

Berbeda dari operasi pasar sebelumnya, harga minyak goreng yang dijual ini merupakan Harga Eceran Tertinggi (HET) berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 06 tahun 2022 yakni Rp13.500.

Selain di Pasar Petisah, operasi pasar minyak goreng ini juga akan dilakukan di empat pasar tradisional lainnya, yakni Pasar Halat, Pusat Pasar, Pasar Sei Sikambing, dan Pasar Sukaramai selama lima hari kedepan. Diharapkan, operasi pasar minyak goreng ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok khususnya minyak goreng dengan harga yang relatif murah.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan Damikrot mengungkapkan, sudah beberapa pekan ini Pemko Medan menggelar operasi pasar minyak goreng. Sesuai arahan Wali Kota Medan Bobby Nasution, pasar murah yang dilakukan bersama PUD Pasar dan bekerjasama dengan distributor minyak goreng ini dilakukan untuk mengatasi harga yang masih cenderung naik dan mengurangi kelangkaan minyak goreng yang terjadi di beberapa tempat.

“Operasi pasar minyak goreng ini kembali kita lakukan untuk mengatasi harga yang masih relatif naik dan mengurangi kelangkaan minyak goreng. Berbeda dari sebelumnya, minyak goreng yang dijual dalam operasi minyak goreng ini turun Rp500, sehingga per liternya dijual Rp13.500,” kata Damikrot.

Dijelaskannya, operasi pasar minyak goreng ini akan dilakukan selama lima hari kerja, mulai dari tanggal 3 Februari sampai dengan 8 Februari 2022 di lima pasar tradisional di Kota Medan. “Kita berharap operasi pasar minyak goreng ini dapat bermanfaat dan membantu masyarakat yang memerlukan minyak goreng dengan harga yang terjangkau,” ucapnya.

Pantauan Sumut Pos, Kamis (3/2) kemarin, Dirut PUD Pasar Kota Medan, Suwarno tampak meninjau langsung penyelenggaraan pasar murah di Pasar Petisah Kota Medan. Suwarno tampak didampingi oleh Dirops Ismail Pardede, Dirkeu/Adm Fernando Napitupulu, Dirbang/SDM Imam Abdul Hadi, dan Kepala Pasar Petisah Tahap I Maludin Sidebang.

Suwarno menuturkan, berdasarkan hasil peninjauan di beberapa pasar tradisional di Kota Medan, stok minyak goreng memang cenderung kosong.

“Terlebih minyak curah, banyak yang kosong di beberapa pasar tradisional saat ini,” ujar Suwarno.

Ia pun mengaku, di pasar-pasar tradisional saat ini harga minyak goreng masih beragam. Hingga kini, masih ada pedagang pasar tradisional yang mematok harga hingga Rp20 ribu per liter. “Saat ini harga minyak goreng masih beragam, bahkan ada yang Rp 20 ribu, kita tidak bisa paksakan karena mereka beli dari supplier dengan harga yang sudah tinggi,” katanya.

Dikatakan Suwarno, sebanyak 3.000 liter minyak goreng dijual untuk masyarakat dengan harga Rp13.500. Operasi pasar murah minyak goreng akan digelar di lima titik selama satu minggu ke depan. “Hari ini (kemarin) kita gelar pasar murah di Pasar Petisah, ini sudah yang ketiga kalinya kita gelar di Pasar Petisah. Dan untuk satu minggu ke depan akan digelar di lima titik,” ujar Suwarno.

Adapun lima titik pasar tradisional yang akan digelar pasar murah minyak goreng yakni di Pasar Petisah, Pasar Sei Sikambing, Pasar Halat, Pusat Pasar, dan Pasar Sukaramai. “Targetnya masing-masing pasar itu yang kita sediakan sebanyak 3000 liter, masing-masing maksimal tiga kali digelar pasar murah minyak goreng,” tuturnya.

Sementara untuk batasan pembelian minyak goreng di pasar murah sendiri, Suwarno mengatakan, setiap warga bisa membeli hingga lima liter per orang.

“Kita tidak batasi, tetapi supaya tidak terjadi panic buying, maksimal lima liter lah per orang, tidak lebih. Supaya semua warga juga bisa merasakan pasar murah ini,” ucapnya. Sejauh ini, lanjut Suwarno, pihaknya bersama Pemko Medan dan bekerjasama dengan PT Musim Mas sudah menggelar beberapa kali operasi pasar murah minyak goreng.

Ia berharap dengan digelarnya Pasar Murah minyak goreng secara berkala, dapat meringankan beban masyarakat untuk membeli minyak goreng dengan harga terjangkau. “Ini sudah lebih murah dari kemarin Rp14.000, kita berharap dengan cara estafet seperti ini warga dari masing-masing wilayah pasar bisa merasakan harga minyak goreng yang terjangkau,” pungkasnya.

Sebelumnya, DPRD Medan meminta Pemko Medan untuk melakukan operasi pasar secara rutin. Pasalnya sejak pemerintah menetapkan turunnya harga minyak goreng menjadi Rp11.500 perliter, stok minyak goreng di pasaran justru menjadi langka. (map/ila)

 

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengakui adanya kelangkaan Minyak Goreng (Migor) di pasaran, terkhusus setelah Pemerintah Pusat menetapkan harga Rp14.000 perliter dan kini turun menjadi Rp11.500 perliter. Untuk menghadapi kelangkaan itu, Pemko Medan dalam hal ini Dinas Perdagangan mengadakan pasar murah di lima titik pasar-pasar tradisional yang dikelola PUD Pasar Kota Medan.

Kamis (3/2) kemarin, Dinas Perdagangan dan PUD Pasar Kota Medan bekerjasama dengan Distributor minyak goreng kembali menggelar operasi pasar Minyak Goreng, di Pasar Petisah dan 4 pasar lainnya di Kota Medan.

Berbeda dari operasi pasar sebelumnya, harga minyak goreng yang dijual ini merupakan Harga Eceran Tertinggi (HET) berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 06 tahun 2022 yakni Rp13.500.

Selain di Pasar Petisah, operasi pasar minyak goreng ini juga akan dilakukan di empat pasar tradisional lainnya, yakni Pasar Halat, Pusat Pasar, Pasar Sei Sikambing, dan Pasar Sukaramai selama lima hari kedepan. Diharapkan, operasi pasar minyak goreng ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok khususnya minyak goreng dengan harga yang relatif murah.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan Damikrot mengungkapkan, sudah beberapa pekan ini Pemko Medan menggelar operasi pasar minyak goreng. Sesuai arahan Wali Kota Medan Bobby Nasution, pasar murah yang dilakukan bersama PUD Pasar dan bekerjasama dengan distributor minyak goreng ini dilakukan untuk mengatasi harga yang masih cenderung naik dan mengurangi kelangkaan minyak goreng yang terjadi di beberapa tempat.

“Operasi pasar minyak goreng ini kembali kita lakukan untuk mengatasi harga yang masih relatif naik dan mengurangi kelangkaan minyak goreng. Berbeda dari sebelumnya, minyak goreng yang dijual dalam operasi minyak goreng ini turun Rp500, sehingga per liternya dijual Rp13.500,” kata Damikrot.

Dijelaskannya, operasi pasar minyak goreng ini akan dilakukan selama lima hari kerja, mulai dari tanggal 3 Februari sampai dengan 8 Februari 2022 di lima pasar tradisional di Kota Medan. “Kita berharap operasi pasar minyak goreng ini dapat bermanfaat dan membantu masyarakat yang memerlukan minyak goreng dengan harga yang terjangkau,” ucapnya.

Pantauan Sumut Pos, Kamis (3/2) kemarin, Dirut PUD Pasar Kota Medan, Suwarno tampak meninjau langsung penyelenggaraan pasar murah di Pasar Petisah Kota Medan. Suwarno tampak didampingi oleh Dirops Ismail Pardede, Dirkeu/Adm Fernando Napitupulu, Dirbang/SDM Imam Abdul Hadi, dan Kepala Pasar Petisah Tahap I Maludin Sidebang.

Suwarno menuturkan, berdasarkan hasil peninjauan di beberapa pasar tradisional di Kota Medan, stok minyak goreng memang cenderung kosong.

“Terlebih minyak curah, banyak yang kosong di beberapa pasar tradisional saat ini,” ujar Suwarno.

Ia pun mengaku, di pasar-pasar tradisional saat ini harga minyak goreng masih beragam. Hingga kini, masih ada pedagang pasar tradisional yang mematok harga hingga Rp20 ribu per liter. “Saat ini harga minyak goreng masih beragam, bahkan ada yang Rp 20 ribu, kita tidak bisa paksakan karena mereka beli dari supplier dengan harga yang sudah tinggi,” katanya.

Dikatakan Suwarno, sebanyak 3.000 liter minyak goreng dijual untuk masyarakat dengan harga Rp13.500. Operasi pasar murah minyak goreng akan digelar di lima titik selama satu minggu ke depan. “Hari ini (kemarin) kita gelar pasar murah di Pasar Petisah, ini sudah yang ketiga kalinya kita gelar di Pasar Petisah. Dan untuk satu minggu ke depan akan digelar di lima titik,” ujar Suwarno.

Adapun lima titik pasar tradisional yang akan digelar pasar murah minyak goreng yakni di Pasar Petisah, Pasar Sei Sikambing, Pasar Halat, Pusat Pasar, dan Pasar Sukaramai. “Targetnya masing-masing pasar itu yang kita sediakan sebanyak 3000 liter, masing-masing maksimal tiga kali digelar pasar murah minyak goreng,” tuturnya.

Sementara untuk batasan pembelian minyak goreng di pasar murah sendiri, Suwarno mengatakan, setiap warga bisa membeli hingga lima liter per orang.

“Kita tidak batasi, tetapi supaya tidak terjadi panic buying, maksimal lima liter lah per orang, tidak lebih. Supaya semua warga juga bisa merasakan pasar murah ini,” ucapnya. Sejauh ini, lanjut Suwarno, pihaknya bersama Pemko Medan dan bekerjasama dengan PT Musim Mas sudah menggelar beberapa kali operasi pasar murah minyak goreng.

Ia berharap dengan digelarnya Pasar Murah minyak goreng secara berkala, dapat meringankan beban masyarakat untuk membeli minyak goreng dengan harga terjangkau. “Ini sudah lebih murah dari kemarin Rp14.000, kita berharap dengan cara estafet seperti ini warga dari masing-masing wilayah pasar bisa merasakan harga minyak goreng yang terjangkau,” pungkasnya.

Sebelumnya, DPRD Medan meminta Pemko Medan untuk melakukan operasi pasar secara rutin. Pasalnya sejak pemerintah menetapkan turunnya harga minyak goreng menjadi Rp11.500 perliter, stok minyak goreng di pasaran justru menjadi langka. (map/ila)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/