32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Hadirkan Artis dan Pemimpin Parpol

Hari terakhir pelaksanaan kampanye calon gubernur dan wakil gubernur, Minggu (3/2), memasuki masa klimaks. Masing-masing pasangan mendatangkan juru kampanye andalannya dari Jakarta. Tercatat, dua ketua parpol, dua gubernur baru serta sejumlah artis ibukota mengisingi penyampaian visi misi calon.

Calon nomor urut 1, pasangan Gus Irawan Pasaribu- Soekirman yang berkampanye di kampung halaman cagubsu tersebut di stadion HM Nurdin Padangsidimpuan. Pasangan ini didampingi anggota DPR RI dari PAN.

Yahdil Abdi Harahap, Ketua DPW PAN Sumut Syah Affandin alias Ondim, ketua DPD PAN, Gerindra, dan partai pengusung se-Tabagsel.
Di depan puluhan ribu massa dari warga Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), orasi dilakukan menggunakan bahasa daerah, dari awal hingga akhir. Untuk mengambil hati massa, pasangan ini mengusung isu pembentukan Provinsi Sumatera Tenggara (Sumteng).

“Selama ini pemekaran Sumteng hanya dijadikan komoditas politik. Sudah sekian lama kita menunggu, tak pernah terealisasi.  Maka sudah saatnya kita putera Tabagsel memimpin Sumut, sehingga niat dan cita-cita itu segera terealisasi. Anggo inda halak hita paturena, ise dope (kalau bukan kita yang menggerakkan, siapa lagi ?),” kata Gus Irawan dan mendapat sambutan histeris ribuan massa.

Kampanye dimeriahkan parade musik tor-tor Batak Angkola, kuda lumping, tari Nias, tari Reog dan lainnya. Massa juga dihibur penyanyi Batak nasional, Eddy Silitonga, dan Gus Irawan yang membawakan lagu-lagu daerah dan Wali Band.

Pasangan Effendi Simbolon-Jumiran Abdi (ESJA) tidak mau kalah. Di depan massanya di lapangan Merdeka Medan, pasangan nomor urut 2 ini menghadirkan tokoh politik yangs edang naik daun, Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Para artis ibukota pun dihadirkan untuk memeriahkan kampanye itu.

“Effendi milik siapa, Jumiran kebanggaanku, ku yakin nomor dua pasti menang”, ujar artis Melany Ricardo dan Tyson yang diikuti sorakan pendukung ESJA.

Penampilan kocak pasangan suami istri itu, membuat kampaye ESJA semakin meriah dan penuh tawa.

Jokowi yang menjadi juru kampanye menceritakan perjalanannya menjadi Gubernur DKI Jakarta. “Saya di utus Ibu Mega. Padahal saya tidak punya duit. Mas Ahok juga nggak punya duit, sama seperti saya. Lalu kami mulai dari pasar dan terminal dengan modal semangat. Dulunya pak Effendi sering menemani saya saat mendaftar ke KPU. Tapi semua saya jalani dengan semangat. Kuncinya hanya jujur dan bersih. Saat itu banyak yang mengejek saya, Jokowi itu siapa? Hanya dari kampung, badannya kerempeng,” ucapnya.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati dalam sambutan mengingatkan pemilih jangan tergoda uang sebesar Rp200 ribu dan Rp 300 ribu, namun ke depannya rakyatnya sengsara. “Jangan salah pilih, kalau tidak sengsaranya bisa selama 5 tahun. Apakah kalian semua sudah mendapatkan kartu pemilih? Kalau belum segera melaporkannya,” ujar Mega disambut sorak-sorak massa.

Effendi Simbolon berjanji  memperjuangkan masyarakat Sumatera Utara jika nantinya terpilih menjadi Gubernur Sumut. Effendi juga menyinggung perkara korupsi daging sapi yang melibatkan oknum pejabat salah satu partai politik. “Kalian tau kenapa daging sapi mahal? Karena di korupsi. Siapa yang mengorupsi? Siapa ya? Makanya jangan buru-buru di import ya. Sudah diimport jangan dikorupsi. Siapa yang mengorupsi? Ada saja?” teriak Effendi. Selain di Medan, tim ESJA juga berkampanye di Langkat.

Di sisi lain, hari terakhir kampanye pasangan Chairuman Harahap-Fadly Nurzal diwarnai upaya Pimpinan Provinsi Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) untuk memantapkan konsolidasi di internal parpol menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumut yang digelar pada 7 Maret 2013.
“Seluruh pengurus partai mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga pengurus kecamatan saat ini telah melakukan konsolidasi untuk menghadapi Pilkada Sumut,” kata Wakil Ketua DPP Partai Golkar Sumut, H Wagirin Arman SSos di Lubuk Pakam, Minggu (3/3).

Ia menyatakan hal itu dalam acara Pembekalan/Orientasi Fungsionaris Partai Golkar yang dilaksanakan DPP Partai Golkar Sumut di Lubuk Pakam. Menurut dia, kegiatan konsolidasi mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota di Sumut merupakan salah satu dari Catur Sukses Partai Golkar. Konsolidasi dilakukan pada hubungan vertikal maupun horisontal.

Menurut Wagirin, Pilkada Sumut 2013 memiliki arti penting bagi segenap pengurus dan kader Partai Golkar agar kedepan dapat lebih maksimal lagi berkarya untuk kemajuan pembangunan dan perbaikan kesejahteraan rakyat di daerah ini. Selama ini, kata dia, Partai Golkar melalui sejumlah fungsionaris dan kadernya di lembaga eksekutif dan legislatif di Sumut secara konsisten memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat.

“Melalui momentum Pilkada Sumut 2013, Partai Golkar melalui kader terbaiknya Chairuman Harahap bertekad untuk memberi kontribusi lebih besar lagi bagi kemajuan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan,” tambahnya.

Presiden PKS Anis Matta, Ketua Umum DPP Hanura Wiranto, Hidayat Nur Wahid maupun Ketua DPW PP Sumut Anuar Shah serta segenap pengurus partai-partai pendukung lainnya menjadi orator kunci kampanye pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi (GANTENG) di Kabupaten Langkat.

“Kepemimpinan Gatot harus dilanjutkan,” ujar Wiranto, saat mengisi orasi di Lapangan Alun Alun Stabat, Langkat, Minggu (3/3). Puluhan ribu masyarakat pendukung Gatot dan Tengku Erry memadati lokasi.

Gatot, dimata Wiranto layaknya seorang co-pilot yang menyelamatkan penumpang setelah pilot bermasalah. Karena dianggap layak mengendarai pesawat bernama Sumatera Utara, maka Wiranto menegaskan mengapa harus pusing mencari pilot lainnya.

“Pilot lain katakan No, pilot yang tak jelas asal usulnya katakan No, dan pilot tidak berpengalaman katakan No,” serunya disambut uluran tangan peserta yang mengembangkan kelima jari-jarinya.

Sedangkan Hidayat Nur Wahid menyinggung pembatalan pelantikan Gatot sebagai gubernur definitif. “Pembatalan pelantikan kemarin merupakan kehendak Allah agar Gatot dilantik untuk lima tahun, bukan tiga bulan,” kata Hidayat yang adalah Mantan Ketua MPR ini , di Lapangan Alun Alun Stabat, Langkat.

Hidayat juga kembali mengingatkan agar para pendukung pasangan nomor urut lima yang akan bersaing pada Pilgub Kamis 7 Maret mendatang tidak mempedulikan fitnah yang bertaburan pada Gatot. Ia menjamin bahwa baik Gatot dan Erry adalah sosok yang jauh dari tuduhan fitnah tersebut. Tindakan memfitnah adalah bukti bahwa si penyebar fitnah merasa sudah kalah dari pasangan Gatot dan Erry.
“Fitnah akan kembali kepada orang yang membuat fitnah. Jadi biarkan saja,” imbuh Hidayat.

Selanjutnya dengan singkat, Anis Matta mengajak massa bulatkan tekat memberikan suaranya ke nomor 5 pada pencoblosan pada 7 Maret mendatang. Pasalnya, pasangan dimaksud sangat memahami kebutuhan rakyat.

Gatot Pujo Nugroho yang menjadi orator penutup berupaya memancing emosionil warga Langkat dengan menyampaikan pembangunan di Indonesia tidak terlepas dari peran serta kabupaten tersebut, dengan adanya sumur minyak di Pangkalan Brandan. (far/jie/dmp)

Hari terakhir pelaksanaan kampanye calon gubernur dan wakil gubernur, Minggu (3/2), memasuki masa klimaks. Masing-masing pasangan mendatangkan juru kampanye andalannya dari Jakarta. Tercatat, dua ketua parpol, dua gubernur baru serta sejumlah artis ibukota mengisingi penyampaian visi misi calon.

Calon nomor urut 1, pasangan Gus Irawan Pasaribu- Soekirman yang berkampanye di kampung halaman cagubsu tersebut di stadion HM Nurdin Padangsidimpuan. Pasangan ini didampingi anggota DPR RI dari PAN.

Yahdil Abdi Harahap, Ketua DPW PAN Sumut Syah Affandin alias Ondim, ketua DPD PAN, Gerindra, dan partai pengusung se-Tabagsel.
Di depan puluhan ribu massa dari warga Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), orasi dilakukan menggunakan bahasa daerah, dari awal hingga akhir. Untuk mengambil hati massa, pasangan ini mengusung isu pembentukan Provinsi Sumatera Tenggara (Sumteng).

“Selama ini pemekaran Sumteng hanya dijadikan komoditas politik. Sudah sekian lama kita menunggu, tak pernah terealisasi.  Maka sudah saatnya kita putera Tabagsel memimpin Sumut, sehingga niat dan cita-cita itu segera terealisasi. Anggo inda halak hita paturena, ise dope (kalau bukan kita yang menggerakkan, siapa lagi ?),” kata Gus Irawan dan mendapat sambutan histeris ribuan massa.

Kampanye dimeriahkan parade musik tor-tor Batak Angkola, kuda lumping, tari Nias, tari Reog dan lainnya. Massa juga dihibur penyanyi Batak nasional, Eddy Silitonga, dan Gus Irawan yang membawakan lagu-lagu daerah dan Wali Band.

Pasangan Effendi Simbolon-Jumiran Abdi (ESJA) tidak mau kalah. Di depan massanya di lapangan Merdeka Medan, pasangan nomor urut 2 ini menghadirkan tokoh politik yangs edang naik daun, Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Para artis ibukota pun dihadirkan untuk memeriahkan kampanye itu.

“Effendi milik siapa, Jumiran kebanggaanku, ku yakin nomor dua pasti menang”, ujar artis Melany Ricardo dan Tyson yang diikuti sorakan pendukung ESJA.

Penampilan kocak pasangan suami istri itu, membuat kampaye ESJA semakin meriah dan penuh tawa.

Jokowi yang menjadi juru kampanye menceritakan perjalanannya menjadi Gubernur DKI Jakarta. “Saya di utus Ibu Mega. Padahal saya tidak punya duit. Mas Ahok juga nggak punya duit, sama seperti saya. Lalu kami mulai dari pasar dan terminal dengan modal semangat. Dulunya pak Effendi sering menemani saya saat mendaftar ke KPU. Tapi semua saya jalani dengan semangat. Kuncinya hanya jujur dan bersih. Saat itu banyak yang mengejek saya, Jokowi itu siapa? Hanya dari kampung, badannya kerempeng,” ucapnya.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati dalam sambutan mengingatkan pemilih jangan tergoda uang sebesar Rp200 ribu dan Rp 300 ribu, namun ke depannya rakyatnya sengsara. “Jangan salah pilih, kalau tidak sengsaranya bisa selama 5 tahun. Apakah kalian semua sudah mendapatkan kartu pemilih? Kalau belum segera melaporkannya,” ujar Mega disambut sorak-sorak massa.

Effendi Simbolon berjanji  memperjuangkan masyarakat Sumatera Utara jika nantinya terpilih menjadi Gubernur Sumut. Effendi juga menyinggung perkara korupsi daging sapi yang melibatkan oknum pejabat salah satu partai politik. “Kalian tau kenapa daging sapi mahal? Karena di korupsi. Siapa yang mengorupsi? Siapa ya? Makanya jangan buru-buru di import ya. Sudah diimport jangan dikorupsi. Siapa yang mengorupsi? Ada saja?” teriak Effendi. Selain di Medan, tim ESJA juga berkampanye di Langkat.

Di sisi lain, hari terakhir kampanye pasangan Chairuman Harahap-Fadly Nurzal diwarnai upaya Pimpinan Provinsi Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) untuk memantapkan konsolidasi di internal parpol menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumut yang digelar pada 7 Maret 2013.
“Seluruh pengurus partai mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga pengurus kecamatan saat ini telah melakukan konsolidasi untuk menghadapi Pilkada Sumut,” kata Wakil Ketua DPP Partai Golkar Sumut, H Wagirin Arman SSos di Lubuk Pakam, Minggu (3/3).

Ia menyatakan hal itu dalam acara Pembekalan/Orientasi Fungsionaris Partai Golkar yang dilaksanakan DPP Partai Golkar Sumut di Lubuk Pakam. Menurut dia, kegiatan konsolidasi mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota di Sumut merupakan salah satu dari Catur Sukses Partai Golkar. Konsolidasi dilakukan pada hubungan vertikal maupun horisontal.

Menurut Wagirin, Pilkada Sumut 2013 memiliki arti penting bagi segenap pengurus dan kader Partai Golkar agar kedepan dapat lebih maksimal lagi berkarya untuk kemajuan pembangunan dan perbaikan kesejahteraan rakyat di daerah ini. Selama ini, kata dia, Partai Golkar melalui sejumlah fungsionaris dan kadernya di lembaga eksekutif dan legislatif di Sumut secara konsisten memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat.

“Melalui momentum Pilkada Sumut 2013, Partai Golkar melalui kader terbaiknya Chairuman Harahap bertekad untuk memberi kontribusi lebih besar lagi bagi kemajuan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan,” tambahnya.

Presiden PKS Anis Matta, Ketua Umum DPP Hanura Wiranto, Hidayat Nur Wahid maupun Ketua DPW PP Sumut Anuar Shah serta segenap pengurus partai-partai pendukung lainnya menjadi orator kunci kampanye pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi (GANTENG) di Kabupaten Langkat.

“Kepemimpinan Gatot harus dilanjutkan,” ujar Wiranto, saat mengisi orasi di Lapangan Alun Alun Stabat, Langkat, Minggu (3/3). Puluhan ribu masyarakat pendukung Gatot dan Tengku Erry memadati lokasi.

Gatot, dimata Wiranto layaknya seorang co-pilot yang menyelamatkan penumpang setelah pilot bermasalah. Karena dianggap layak mengendarai pesawat bernama Sumatera Utara, maka Wiranto menegaskan mengapa harus pusing mencari pilot lainnya.

“Pilot lain katakan No, pilot yang tak jelas asal usulnya katakan No, dan pilot tidak berpengalaman katakan No,” serunya disambut uluran tangan peserta yang mengembangkan kelima jari-jarinya.

Sedangkan Hidayat Nur Wahid menyinggung pembatalan pelantikan Gatot sebagai gubernur definitif. “Pembatalan pelantikan kemarin merupakan kehendak Allah agar Gatot dilantik untuk lima tahun, bukan tiga bulan,” kata Hidayat yang adalah Mantan Ketua MPR ini , di Lapangan Alun Alun Stabat, Langkat.

Hidayat juga kembali mengingatkan agar para pendukung pasangan nomor urut lima yang akan bersaing pada Pilgub Kamis 7 Maret mendatang tidak mempedulikan fitnah yang bertaburan pada Gatot. Ia menjamin bahwa baik Gatot dan Erry adalah sosok yang jauh dari tuduhan fitnah tersebut. Tindakan memfitnah adalah bukti bahwa si penyebar fitnah merasa sudah kalah dari pasangan Gatot dan Erry.
“Fitnah akan kembali kepada orang yang membuat fitnah. Jadi biarkan saja,” imbuh Hidayat.

Selanjutnya dengan singkat, Anis Matta mengajak massa bulatkan tekat memberikan suaranya ke nomor 5 pada pencoblosan pada 7 Maret mendatang. Pasalnya, pasangan dimaksud sangat memahami kebutuhan rakyat.

Gatot Pujo Nugroho yang menjadi orator penutup berupaya memancing emosionil warga Langkat dengan menyampaikan pembangunan di Indonesia tidak terlepas dari peran serta kabupaten tersebut, dengan adanya sumur minyak di Pangkalan Brandan. (far/jie/dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/