25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

47 Sekolah Belum Efektif Beraktvitas

Warga Bertahan di Pengungsian

Meski banjir telah surut, warga Kampung Mandailing Kelurahan Darat Kecamatan Medan Baru masih tetap bertahan di tempat pengungsian. Pasalnya, tempat tinggalnya tidak bisa ditempati lagi. Mereka hanya datang ke rumah untuk melihat barang yang bisa diselamatkan.

Rumah warga yang mayoritas bangunan semi permanen memang terlihat rusak parah setelah terendam air selama dua hari. Sementara disisi lain, warga ini tidak memiliki anggaran untuk memperbaikinya.
Hingga Minggu sore (3/4), didepan rumah warga korban banjir, masih terlihat berbagai perlengkapan rumah tangga yang dijemur. Seperti meja, tempat tidur, pakaian, tikar dan lainnya. Selain itu, alat-alat elektronik milik warga juga habis, setelah terendam seperti televisi, kulkas dan lainnya.

“Dapur hancur, dinding habis. Kita mengharapkan bantuan yang bekas pun tak apa-apa, yang penting bisa pergunakan,”kata salah seorang warga, Saunah Siregar (60) di depan rumahnya.
Saunah menuturkan, banjir sejak Jumat (1/4) dini hari tersebut, mengingatkannya pada banjir di awal 2011 lalu. Waktu itu, dirinya juga mengungsi karena banjir kiriman itu merendam tempat tinggalnya. Karena tak punya uang memperbaiki rumahnya yang rusak, Saunah masih bingung dimana dia tinggal selanjutnya. Nasib serupa dialami Sartini Lubis yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan suaminya Ramsyah yang kini lumpuh.
Kepala Lingkungan III Kelurahan Darat Kecamatan Medan Baru, Nurdin Lubis menyebut di lingkungan tersebut tercatat 30 rumah tergenang air. Dari jumlah tersebut, 16 diantaranya mengalami rusak parah dan penhuninya lebih memilih bertahan dipengungsian.

Sementara itu, 47 sekolah di Medan yang terendam banjir akibat meluapnya Sungai Deli dan Sungai Babura pada Jumat (1/4) lalu, belum menjalankan kegiatan belajar mengajar. Kepala Disdik Medan Hasan Basri mengatakan, ke-47 sekolah tersebut yakni 28 unit SD, 4 unit SMP, 9 unit SMA dan 6 unit SMK. “Rata-rata terletak bantaran Sungai Deli dan Sungai Babura di beberapa kecamatan. Yakni Kecamatan Tuntungan, Maimon, Polonia, Helvetia, Labuhan dan Belawan,” paparnya, Sabtu (2/4).

Tidak ada kerugian berarti di sekolah-sekolah yang terendam banjir tersebut. “Karena sebagian besar pihak sekolah berhasi menyelamatkan berbagai inventaris dan aset dari banjir. Hanya satu sekolah yakni SMP Negeri 10 Padang Bulan kerugiannya cukup besar karena pagar sekolah itu ambruk diterjang banjir. Sekolah itu memang sangat dekat dengan Sungai Babura,” ujar Hasan.

Hasan juga menjelaskan, pihaknya memaklumi jika proses belajar mengajar pada 47 sekolah tersebut belum efektif karena tentunya saat ini pihak sekolah sedang sibuk membersihkan sampah maupun lumpur pasca banjir. “Saya memang telah mengintruksikan pihak sekolah bersama siswa bergotong-royong membersihkan lingkungan sekolah pasca banjir. Kemungkinan hari Senin (hari ini, red) proses belajar mengajar sudah kembali efektif,” harapnya.
Sehari sebelumnya, Jumat (1/4) tercatat 11 kecamatan dari 21 kecamatan yang ada di Kota Medan terendam banjir akibat meluapnya Sungai Deli dan Sungai Babura.(mag-7/saz)

Warga Bertahan di Pengungsian

Meski banjir telah surut, warga Kampung Mandailing Kelurahan Darat Kecamatan Medan Baru masih tetap bertahan di tempat pengungsian. Pasalnya, tempat tinggalnya tidak bisa ditempati lagi. Mereka hanya datang ke rumah untuk melihat barang yang bisa diselamatkan.

Rumah warga yang mayoritas bangunan semi permanen memang terlihat rusak parah setelah terendam air selama dua hari. Sementara disisi lain, warga ini tidak memiliki anggaran untuk memperbaikinya.
Hingga Minggu sore (3/4), didepan rumah warga korban banjir, masih terlihat berbagai perlengkapan rumah tangga yang dijemur. Seperti meja, tempat tidur, pakaian, tikar dan lainnya. Selain itu, alat-alat elektronik milik warga juga habis, setelah terendam seperti televisi, kulkas dan lainnya.

“Dapur hancur, dinding habis. Kita mengharapkan bantuan yang bekas pun tak apa-apa, yang penting bisa pergunakan,”kata salah seorang warga, Saunah Siregar (60) di depan rumahnya.
Saunah menuturkan, banjir sejak Jumat (1/4) dini hari tersebut, mengingatkannya pada banjir di awal 2011 lalu. Waktu itu, dirinya juga mengungsi karena banjir kiriman itu merendam tempat tinggalnya. Karena tak punya uang memperbaiki rumahnya yang rusak, Saunah masih bingung dimana dia tinggal selanjutnya. Nasib serupa dialami Sartini Lubis yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan suaminya Ramsyah yang kini lumpuh.
Kepala Lingkungan III Kelurahan Darat Kecamatan Medan Baru, Nurdin Lubis menyebut di lingkungan tersebut tercatat 30 rumah tergenang air. Dari jumlah tersebut, 16 diantaranya mengalami rusak parah dan penhuninya lebih memilih bertahan dipengungsian.

Sementara itu, 47 sekolah di Medan yang terendam banjir akibat meluapnya Sungai Deli dan Sungai Babura pada Jumat (1/4) lalu, belum menjalankan kegiatan belajar mengajar. Kepala Disdik Medan Hasan Basri mengatakan, ke-47 sekolah tersebut yakni 28 unit SD, 4 unit SMP, 9 unit SMA dan 6 unit SMK. “Rata-rata terletak bantaran Sungai Deli dan Sungai Babura di beberapa kecamatan. Yakni Kecamatan Tuntungan, Maimon, Polonia, Helvetia, Labuhan dan Belawan,” paparnya, Sabtu (2/4).

Tidak ada kerugian berarti di sekolah-sekolah yang terendam banjir tersebut. “Karena sebagian besar pihak sekolah berhasi menyelamatkan berbagai inventaris dan aset dari banjir. Hanya satu sekolah yakni SMP Negeri 10 Padang Bulan kerugiannya cukup besar karena pagar sekolah itu ambruk diterjang banjir. Sekolah itu memang sangat dekat dengan Sungai Babura,” ujar Hasan.

Hasan juga menjelaskan, pihaknya memaklumi jika proses belajar mengajar pada 47 sekolah tersebut belum efektif karena tentunya saat ini pihak sekolah sedang sibuk membersihkan sampah maupun lumpur pasca banjir. “Saya memang telah mengintruksikan pihak sekolah bersama siswa bergotong-royong membersihkan lingkungan sekolah pasca banjir. Kemungkinan hari Senin (hari ini, red) proses belajar mengajar sudah kembali efektif,” harapnya.
Sehari sebelumnya, Jumat (1/4) tercatat 11 kecamatan dari 21 kecamatan yang ada di Kota Medan terendam banjir akibat meluapnya Sungai Deli dan Sungai Babura.(mag-7/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/