26.7 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Diberitakan Anaknya Alami Gangguan Jiwa

Keluarga Praja IPDN Asal Sumut Terkejut

MEDAN- Kabar tentang tiga praja IPDN yang mengalami gangguan jiwa cukup mengejutkan beberapa warga di Medan. Khususnya, pihak keluarga tiga praja yang bersangkutan. Merekapun membantah kabar itu hingga ingin mengklarifikasi hal tersebut pada Rektor IPDN “Membaca berita dari Sumut Pos saya langsung terkejut Soalnya begitu saya cek ke Bandung ternyata anak saya sehat-sehat saja,” ungkap Rahmat P Hasibuan, Minggu (3/6).

Rahmat adalah orangtua Sultan Wahyu Hasibuan yang dikatakan mengalami gangguan jiwa akibat ulah mahluk halus. “Jelas-jelas bohong dan itu sangat merugikan kami. Saya pun akan membuat klarifikasi kepada Rektor IPDN terkait kabar ini,” ungkap Rahmat.

Sejak anaknya kuliah di IPDN hingga sekarang,  riwayat kesehatan Sultan Wahyu Hasibuan tidak pernah terganggu, apalagi sampai mengalami gangguan jiwa. “Anak saya sehat-sehat kok, makanya saya terkejut atas kabar itu. Katanya mengalami gangguan mahluk halus dan lain sebagainya. Saya kesal dengan pemberitaan itu,” kata Rahmat.

Sejak muncul berita itu Rahmat mengaku sudah berulang kali menelepon anaknya baik itu malam dan siang. Tidak terkecuali juga dengan Sultan yang berulang kali menyanyakan prihal pemberitaan tersebut. “Makanya saya stres dibuat berita bohong itu,” tegasnya.

Sebelumnya, Rektor IPDN Kampus Jatinangor Prof Dr I Nyoman Sumaryadi memberikan keterangan soal penyakit yang diderita tiga praja asal Sumut di depan orang banyak. Seperti diberitakan Radar Bandung (grup Sumut Pos) Prof Dr I Nyoman Sumaryadi berbicara di depan perwakilan media cetak dan elektronika saat acara silaturahmi di gedung utama kampus IPDN, Jatinangor, Kamis (31/5) lalu.

Dikatakan sang profesor, dua praja asal Sumut yang mengalami gangguan jiwa nonmedis itu adalah Nisa Pratiwi Sidabalok dan Sultan Wahyu Hasibuan, sedangkan yang mengalami depresi adalah Simon F Malau. Gangguan jiwa nonmedis adalah gangguan jiwa yang disebabkan hal-hal yang berbau mistis, yang berkaitan dengan makhluk halus.

“Untuk yang mengalami gangguan jiwa, prilakunya ya tidak wajar, seperti ada ilusi-ilusi berupa bisikan-bisikan mistis hingga  prilaku mengasingkan diri,” terang Nyoman Sumaryadi, saat itu.

Pernyataan ini diperkuat dengan pengalaman awak koran ini yang sudah beberapa kali mendatangi dan keliling di kampus IPDN Jatinangor, sempat mendengar sejumlah cerita klenik. Penampakan-penampakan mahkluk halus di sejumlah titik di kampus yang cukup luas itu, dikabarkan kerap terjadi.

Kawasan kampus, konon dulunya merupakan bekas area perkebunan karet, yang oleh masyarakat sekitar disebut sebagai tempat pembuangan jin. Ada juga yang menyebut, di sana dulunya tempat pembantaian para pemberontak DI/TII. Cerita mengenai praja yang kesurupan, sudah kerap terjadi. (dra/sam)

Keluarga Praja IPDN Asal Sumut Terkejut

MEDAN- Kabar tentang tiga praja IPDN yang mengalami gangguan jiwa cukup mengejutkan beberapa warga di Medan. Khususnya, pihak keluarga tiga praja yang bersangkutan. Merekapun membantah kabar itu hingga ingin mengklarifikasi hal tersebut pada Rektor IPDN “Membaca berita dari Sumut Pos saya langsung terkejut Soalnya begitu saya cek ke Bandung ternyata anak saya sehat-sehat saja,” ungkap Rahmat P Hasibuan, Minggu (3/6).

Rahmat adalah orangtua Sultan Wahyu Hasibuan yang dikatakan mengalami gangguan jiwa akibat ulah mahluk halus. “Jelas-jelas bohong dan itu sangat merugikan kami. Saya pun akan membuat klarifikasi kepada Rektor IPDN terkait kabar ini,” ungkap Rahmat.

Sejak anaknya kuliah di IPDN hingga sekarang,  riwayat kesehatan Sultan Wahyu Hasibuan tidak pernah terganggu, apalagi sampai mengalami gangguan jiwa. “Anak saya sehat-sehat kok, makanya saya terkejut atas kabar itu. Katanya mengalami gangguan mahluk halus dan lain sebagainya. Saya kesal dengan pemberitaan itu,” kata Rahmat.

Sejak muncul berita itu Rahmat mengaku sudah berulang kali menelepon anaknya baik itu malam dan siang. Tidak terkecuali juga dengan Sultan yang berulang kali menyanyakan prihal pemberitaan tersebut. “Makanya saya stres dibuat berita bohong itu,” tegasnya.

Sebelumnya, Rektor IPDN Kampus Jatinangor Prof Dr I Nyoman Sumaryadi memberikan keterangan soal penyakit yang diderita tiga praja asal Sumut di depan orang banyak. Seperti diberitakan Radar Bandung (grup Sumut Pos) Prof Dr I Nyoman Sumaryadi berbicara di depan perwakilan media cetak dan elektronika saat acara silaturahmi di gedung utama kampus IPDN, Jatinangor, Kamis (31/5) lalu.

Dikatakan sang profesor, dua praja asal Sumut yang mengalami gangguan jiwa nonmedis itu adalah Nisa Pratiwi Sidabalok dan Sultan Wahyu Hasibuan, sedangkan yang mengalami depresi adalah Simon F Malau. Gangguan jiwa nonmedis adalah gangguan jiwa yang disebabkan hal-hal yang berbau mistis, yang berkaitan dengan makhluk halus.

“Untuk yang mengalami gangguan jiwa, prilakunya ya tidak wajar, seperti ada ilusi-ilusi berupa bisikan-bisikan mistis hingga  prilaku mengasingkan diri,” terang Nyoman Sumaryadi, saat itu.

Pernyataan ini diperkuat dengan pengalaman awak koran ini yang sudah beberapa kali mendatangi dan keliling di kampus IPDN Jatinangor, sempat mendengar sejumlah cerita klenik. Penampakan-penampakan mahkluk halus di sejumlah titik di kampus yang cukup luas itu, dikabarkan kerap terjadi.

Kawasan kampus, konon dulunya merupakan bekas area perkebunan karet, yang oleh masyarakat sekitar disebut sebagai tempat pembuangan jin. Ada juga yang menyebut, di sana dulunya tempat pembantaian para pemberontak DI/TII. Cerita mengenai praja yang kesurupan, sudah kerap terjadi. (dra/sam)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/