27.8 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

69 Mesin Simulator SIM di Sumut Belum Boleh Digunakan

Kasus dugaan korupsi pengadaan mesin simulator Surat Izin Mengemudi (SIM) Mabes Polri belum berhenti dan terus memasuki babak baru. Di jajaran Poldasu, setidaknya ada 69 mesin yang diterima dari Korp Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri. Dan, ternyata semuanya belum boleh digunakan.

Dari informasi yang didapat Sumut Pos, dari 69 unit simulator pembuatan SIM yang ada di Sumatera Utara terdiri dari 34 roda empat dan 35 simulator roda dua. Ke-69 unit simulator tersebut, tersebar di 25 Polres Jajaran Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu), kecuali Polres Pelabuhan Belawan.

Menariknya, dari data Poldasu, di Polresta Medan sejatinya ada tujuh mesin simulator (4 mobil, 3 sepeda motor) bukan 4. Padahal, pantauan Sumut Pos, memang hanya 4 mesin simulator (dua mobil, dua sepeda motor) di Polresta Medan.  “Ada tujuh, bukan empat,” terang Kasat Lantas Polresta Medan, Kompol M Risya, Jumat (3/8).

Kasubdit Registrasi dan Identifikasi Dit Lantas Poldasu, AKBP Arie Wishnu Gautama mengatakan mesin itu memang didistribusikan langsung oleh Korlantas ke Polres-polres. “Dari 26 Polres itu, hanya Polres Pelabuhan Belawan yang tidak ada simulator pembuatan SIM. Karena di sana tidak ada Satuan Pelaksana Adminsitrasi SIM (Satpas),” ujar Arie, Jumat (3/8) petang. “Sampai sekarang simulator tersebut belum digunakan, karena belum ada materilnya,” tambahnya.

Disebutkannya, sebelumnya pada 2006, Dit Lantas Poldasu juga sudah menerima lima mesin simulator SIM. Kelima simulator itu untuk pembuatan SIM roda empat. “Lima simulator itu sekarang berada di Polres Binjai, Polres Simalungun, Polres Asahan, Polres Tapsel, dan Polresta Medan,” sebut Arie.
Dikatakannya, Simulator SIM yang baru ini masih masuk pada tahap operasional semua. “Kalau simulator SIM yang lama itu masuk ke Sumatera Utara sekitar 2006. Simulator yang baru saat ini masih memasuki tahap operasional,” sebutnya.

Dikatakannya, untuk memanfaatkan lima simulator yang ada itu, Dit Lantas Polda Sumut meletakkan mesin-mesin simulator itu di sejumlah Polres yang akan diikuti oleh satuan wilayahnya. “Misalnya simulator di Binjai itu diperuntukan wilayah sekitarnya seperti Langkat. Jadi orang-orang Langkat yang ingin mengurus SIM melalu Polres Binjai,” ungkapnya.

Kalau simulator yang baru tersebut, masuk ke Sumatera Utara sekitar bulan Maret lalu. “Sampai sekarang alat itu belum digunakan. Teknisi sempat datang dan mengerjakan segala sesuatunya, seperti menyingkronkan mesin simulator dengan komputer,” bebernya.

Keterangan ini bertentangan dengan pernyataan Kompol M Risya beberapa hari lalu. Risya mengatakan kalau simulator roda dua saja yang belum digunakan. Bahkan, petugas di kantor Polresta Medan yang enggan disebut namanya, mengatakan rata-rata ada 30 pemohon SIM baru maupun perpanjangan yang menggunakan mesin tersebut. “Biaya menggunakan simulator ini Rp50 ribu per orang. Maksimal tiga kali tes. Bila gagal, sepekan berikutnya boleh mengulang,” katanya.

Terkait dengan itu, dikatakan Arie, Dit Lantas Polda Sumut sempat menerima TR dari Korlantas Mabes Polri, yang diketahui oleh Kapolri. Dalam TR itu memerintahkan agar simulator tersebut jangan digunakan dulu. “Jadi sekarang sebenarnya masih masuk masa sosialisasi. Kalau simulator yang lama itu buatan Korea, kalau simulator yang baru adalah buatan asli Indonesia,” sebutnya.

Dikatakannya, dari mesin simulator yang baru dengan simulator yang lama memiliki perbedaan cara mengoperasionalkannya. “Memang tidak mencolok, tapi dari simulator yang lama dengan yang baru ada perbedaan cara menggunakannya,” ungkapnya. “Intinya simulator yang baru ini belum boleh digunakan,” tambahnya.

Dikatakannya, dua bulan yang lalu teknisi masih melakukan pemasangan di mesin Simulator pemberian Korlantas tersebut. “Jadi dua bulan yang lalu, teknisi masih bekerja untuk menyingkronkan, agar simulator tersebut bekerja maksimal. Tapi semenjak KPK mengendus adanya korupsi, sampai sekarang simulator itu ya belum digunakan,” jelasnya. (mag-12/jon)

[table caption=”Jumlah Mesin Simulator SIM di Sumut ” th=”1″]
,Polres               ,                    Roda 4  ,      Roda 2
1. ,Polresta Medan     ,             4          ,       3
2. ,Polres Tebingtinggi     ,    2       ,         2
3. ,Polres Binjai            ,        2     ,           2
4. ,Polres Deliserdang        ,     2     ,           2
5. ,Polres Langkat        ,        2        ,       2
6. ,Polres Simalungun   ,       2      ,           2
7. ,Polres Asahan          ,        2         ,       2
8. ,Polres Labuhanbatu      ,   2      ,         2
9. ,Polres Tapsel           ,        1            ,    1
10., Polres Tapteng       ,         1          ,     1
11., Polres Taput         ,         1    ,           1
12., Polres Dairi        ,            1     ,          1
13. ,Polres Nias       ,             1       ,         1
14. ,Polres Karo       ,           1         ,        1
15. ,Polres Madina           ,      1      ,         1
16. ,Polres Tanjungbalai       ,        1 ,              1
17. ,Polres Sergei       ,           1             ,   1
18. ,Polres Tobasa       ,          1              ,  1
19. ,Polres Pakpak Barat    ,     1           ,    1
20. ,Polres Nias Selatan     ,     1            ,   1
21. ,Polres Padangsidempuan   ,      1  ,         1
22. ,Polres Siantar          ,         1       ,    1
23. ,Polres Sibolga     ,            1         ,  1
24. ,Polres Samosir    ,           1           ,  1
25. ,Polres Humbahas      ,     1           ,  1
26. ,Polres Pelabuhan Belawan     ,0  ,      0
,Jumlah:         ,        35      , 34
[/table]
CATATAN: Data per Maret 2011, sebelumnya pada 2006, sudah ada lima mesin simulator yang diterima.
Sumber: Kasubdit Registrasi dan Identifikasi Dit Lantas Poldasu, AKBP Arie Wishnu Gautama

Kasus dugaan korupsi pengadaan mesin simulator Surat Izin Mengemudi (SIM) Mabes Polri belum berhenti dan terus memasuki babak baru. Di jajaran Poldasu, setidaknya ada 69 mesin yang diterima dari Korp Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri. Dan, ternyata semuanya belum boleh digunakan.

Dari informasi yang didapat Sumut Pos, dari 69 unit simulator pembuatan SIM yang ada di Sumatera Utara terdiri dari 34 roda empat dan 35 simulator roda dua. Ke-69 unit simulator tersebut, tersebar di 25 Polres Jajaran Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu), kecuali Polres Pelabuhan Belawan.

Menariknya, dari data Poldasu, di Polresta Medan sejatinya ada tujuh mesin simulator (4 mobil, 3 sepeda motor) bukan 4. Padahal, pantauan Sumut Pos, memang hanya 4 mesin simulator (dua mobil, dua sepeda motor) di Polresta Medan.  “Ada tujuh, bukan empat,” terang Kasat Lantas Polresta Medan, Kompol M Risya, Jumat (3/8).

Kasubdit Registrasi dan Identifikasi Dit Lantas Poldasu, AKBP Arie Wishnu Gautama mengatakan mesin itu memang didistribusikan langsung oleh Korlantas ke Polres-polres. “Dari 26 Polres itu, hanya Polres Pelabuhan Belawan yang tidak ada simulator pembuatan SIM. Karena di sana tidak ada Satuan Pelaksana Adminsitrasi SIM (Satpas),” ujar Arie, Jumat (3/8) petang. “Sampai sekarang simulator tersebut belum digunakan, karena belum ada materilnya,” tambahnya.

Disebutkannya, sebelumnya pada 2006, Dit Lantas Poldasu juga sudah menerima lima mesin simulator SIM. Kelima simulator itu untuk pembuatan SIM roda empat. “Lima simulator itu sekarang berada di Polres Binjai, Polres Simalungun, Polres Asahan, Polres Tapsel, dan Polresta Medan,” sebut Arie.
Dikatakannya, Simulator SIM yang baru ini masih masuk pada tahap operasional semua. “Kalau simulator SIM yang lama itu masuk ke Sumatera Utara sekitar 2006. Simulator yang baru saat ini masih memasuki tahap operasional,” sebutnya.

Dikatakannya, untuk memanfaatkan lima simulator yang ada itu, Dit Lantas Polda Sumut meletakkan mesin-mesin simulator itu di sejumlah Polres yang akan diikuti oleh satuan wilayahnya. “Misalnya simulator di Binjai itu diperuntukan wilayah sekitarnya seperti Langkat. Jadi orang-orang Langkat yang ingin mengurus SIM melalu Polres Binjai,” ungkapnya.

Kalau simulator yang baru tersebut, masuk ke Sumatera Utara sekitar bulan Maret lalu. “Sampai sekarang alat itu belum digunakan. Teknisi sempat datang dan mengerjakan segala sesuatunya, seperti menyingkronkan mesin simulator dengan komputer,” bebernya.

Keterangan ini bertentangan dengan pernyataan Kompol M Risya beberapa hari lalu. Risya mengatakan kalau simulator roda dua saja yang belum digunakan. Bahkan, petugas di kantor Polresta Medan yang enggan disebut namanya, mengatakan rata-rata ada 30 pemohon SIM baru maupun perpanjangan yang menggunakan mesin tersebut. “Biaya menggunakan simulator ini Rp50 ribu per orang. Maksimal tiga kali tes. Bila gagal, sepekan berikutnya boleh mengulang,” katanya.

Terkait dengan itu, dikatakan Arie, Dit Lantas Polda Sumut sempat menerima TR dari Korlantas Mabes Polri, yang diketahui oleh Kapolri. Dalam TR itu memerintahkan agar simulator tersebut jangan digunakan dulu. “Jadi sekarang sebenarnya masih masuk masa sosialisasi. Kalau simulator yang lama itu buatan Korea, kalau simulator yang baru adalah buatan asli Indonesia,” sebutnya.

Dikatakannya, dari mesin simulator yang baru dengan simulator yang lama memiliki perbedaan cara mengoperasionalkannya. “Memang tidak mencolok, tapi dari simulator yang lama dengan yang baru ada perbedaan cara menggunakannya,” ungkapnya. “Intinya simulator yang baru ini belum boleh digunakan,” tambahnya.

Dikatakannya, dua bulan yang lalu teknisi masih melakukan pemasangan di mesin Simulator pemberian Korlantas tersebut. “Jadi dua bulan yang lalu, teknisi masih bekerja untuk menyingkronkan, agar simulator tersebut bekerja maksimal. Tapi semenjak KPK mengendus adanya korupsi, sampai sekarang simulator itu ya belum digunakan,” jelasnya. (mag-12/jon)

[table caption=”Jumlah Mesin Simulator SIM di Sumut ” th=”1″]
,Polres               ,                    Roda 4  ,      Roda 2
1. ,Polresta Medan     ,             4          ,       3
2. ,Polres Tebingtinggi     ,    2       ,         2
3. ,Polres Binjai            ,        2     ,           2
4. ,Polres Deliserdang        ,     2     ,           2
5. ,Polres Langkat        ,        2        ,       2
6. ,Polres Simalungun   ,       2      ,           2
7. ,Polres Asahan          ,        2         ,       2
8. ,Polres Labuhanbatu      ,   2      ,         2
9. ,Polres Tapsel           ,        1            ,    1
10., Polres Tapteng       ,         1          ,     1
11., Polres Taput         ,         1    ,           1
12., Polres Dairi        ,            1     ,          1
13. ,Polres Nias       ,             1       ,         1
14. ,Polres Karo       ,           1         ,        1
15. ,Polres Madina           ,      1      ,         1
16. ,Polres Tanjungbalai       ,        1 ,              1
17. ,Polres Sergei       ,           1             ,   1
18. ,Polres Tobasa       ,          1              ,  1
19. ,Polres Pakpak Barat    ,     1           ,    1
20. ,Polres Nias Selatan     ,     1            ,   1
21. ,Polres Padangsidempuan   ,      1  ,         1
22. ,Polres Siantar          ,         1       ,    1
23. ,Polres Sibolga     ,            1         ,  1
24. ,Polres Samosir    ,           1           ,  1
25. ,Polres Humbahas      ,     1           ,  1
26. ,Polres Pelabuhan Belawan     ,0  ,      0
,Jumlah:         ,        35      , 34
[/table]
CATATAN: Data per Maret 2011, sebelumnya pada 2006, sudah ada lima mesin simulator yang diterima.
Sumber: Kasubdit Registrasi dan Identifikasi Dit Lantas Poldasu, AKBP Arie Wishnu Gautama

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/