30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ratusan Penumpang Mudik Lebaran Terlantar di Bandara Kualanamu

kereta Api salah satu angkutan ke Bandara Kuala Namu
kereta Api salah satu angkutan ke Bandara Kuala Namu

MEDAN-Pelayanan jasa angkutan  di Badara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), masih jauh dari harapan. pasalnya Fasilitas penunjang transportasi dari dan menuju bandara tersebut sungguh membuat kecewa para penumpang dini hari tadi, Minggu (4/8).

Pasalnya,  Ratusan penumpang mudik lebaran  yang mendarat dini hari  dikuala namu terlantar, dikarenakan  angkutan Kereta Api,  Damri sudah berhenti beroperasi sebelum jadwal pesawat mereka mendarat di Kualanamu.

“Ratusan penumpang Lion Air yang mendarat dini hari masih terlantar. Kita rebutan taksi resmi Bandara yang hanya kelihatan dua unit,” ujar penumpang Lion Air pada wartawan yang mendarat di Bandara KNIA, Arief.

Menurut dia, penumpang yang berasal dari Medan dan tidak mendapat jemputan akhirnya harus bernegosiasi dengan taksi gelap yang parkir di halaman Bandara.

“Kereta sudah tak ada, begitu pula dengan Damri. Taksi resmi hanya ada dua yang tersisa, penumpang yang tak dijemput akhirnya rebutan dan harus tawar menawar dengan supir taksi yang tak resmi,” lanjut dia.

Untuk jasa taksi tak resmi itu, lanjut Arief, dia terpaksa merogoh kocek senilai Rp 250 ribu untuk tujuan Medan.

“Inilah, bandara nomor dua terbesar di Indonesia. Taksi argo saja bisa tak ada. Warga harus terlantar dan tawar menawar agar bisa sampai ke tujuan,” jelasnya.(kl/smg)

kereta Api salah satu angkutan ke Bandara Kuala Namu
kereta Api salah satu angkutan ke Bandara Kuala Namu

MEDAN-Pelayanan jasa angkutan  di Badara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), masih jauh dari harapan. pasalnya Fasilitas penunjang transportasi dari dan menuju bandara tersebut sungguh membuat kecewa para penumpang dini hari tadi, Minggu (4/8).

Pasalnya,  Ratusan penumpang mudik lebaran  yang mendarat dini hari  dikuala namu terlantar, dikarenakan  angkutan Kereta Api,  Damri sudah berhenti beroperasi sebelum jadwal pesawat mereka mendarat di Kualanamu.

“Ratusan penumpang Lion Air yang mendarat dini hari masih terlantar. Kita rebutan taksi resmi Bandara yang hanya kelihatan dua unit,” ujar penumpang Lion Air pada wartawan yang mendarat di Bandara KNIA, Arief.

Menurut dia, penumpang yang berasal dari Medan dan tidak mendapat jemputan akhirnya harus bernegosiasi dengan taksi gelap yang parkir di halaman Bandara.

“Kereta sudah tak ada, begitu pula dengan Damri. Taksi resmi hanya ada dua yang tersisa, penumpang yang tak dijemput akhirnya rebutan dan harus tawar menawar dengan supir taksi yang tak resmi,” lanjut dia.

Untuk jasa taksi tak resmi itu, lanjut Arief, dia terpaksa merogoh kocek senilai Rp 250 ribu untuk tujuan Medan.

“Inilah, bandara nomor dua terbesar di Indonesia. Taksi argo saja bisa tak ada. Warga harus terlantar dan tawar menawar agar bisa sampai ke tujuan,” jelasnya.(kl/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/