28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Webber Ingin Hapus Duka Jepang

Lupakan Singapura, Sambut Jepang

ENSTONE- Bos Tim Lotus Renault Eric Boullier sudah membuang jauh-juah kekecewaan atas hasil yang diraih di Singapura. Kini Bouliier menginstruksikan kepada timnya untuk menatap Grand Prix Suzuka yang akan berlangsung akhir pekan ini.

Tim yang berbasis di Enstone ini memang mengalami hasil yang kurang memuaskan saat balapan di GP Singapura dua pekan lalu. Di sirkuit jalanan Marina Bay itu, kedua pembalapnya Bruno Senna dan Vitaly Petrov hanya mampu finis di posisi ke-15 dan ke-17.

Meskipun hasil buruk telah terjadi, namun Boullier percaya di GP Jepang nanti akan menjadi lebih baik karena banyak trek yang cepat. Selain itu dia juga menambahkan tahun depan pasti akan jauh lebih cepat dari tahun ini.
“Ya Singapura adalah memori yang menyakitkan, tapi jujur kami mendapatkan pengalaman. Kami sangat mengerti mengapa performa kami begitu buruk dan kami begitu lambat, ungkap Boullier Seperti disitat Crash, Senin (3/10).
“Kami telah bekerja selama tiga pekan untuk mempersiapkannya tapi kami tidak menemukannya. Hal ini kami tahu dan rencananya kami dalam waktu dekat ini adalah memperbaiki R32 yang seharusnya tidak mengalami masalah,” tambahnya.

Satu-satunya peluang yang ada untuk mendapatkan hasil yang lebih baik adalah pada GP Suzuka Jepang di mana trek-trek lurus bisa ditunjukkan. Dia ingin kembali menunjukkan performa terbaik timnya seperti apa yang mereka perlihatkan di GP Belgia dan GP Italia. Dimana saat di Monza pembalap Renault, Bruno Senna berhasil masuk kesepuluh besar.

Nah disaat Renault membawa misi sepuluh besar, pembalap veteran Red Bull Racing, Mark Webber menyatakan, GP Jepang berniat menghapus trauma dan kekecewaan mendalam para penduduk negeri Matahari Terbit (sebutan Jepang) usai tragedi tsunami.  “Setelah tragedi besar dengan apa yang terjadi di Jepang pada awal tahun, sangat baik untuk menjadi bagian seseorang yang berharap bisa menatap ke depan,” kata Webber di Crash.

“Masyarakat Jepang selalu terlihat mencintai F1 dan sirkuit Suzuka merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Ini kombinasi yang sensasional dari tikungan yang sangat cepat di sektor pertama,” sambung Webber mengilustrasikan sirkuit yang terletak di prefektur Mie tersebut.

Dia melanjutkan, kondisi trek menuntut pembalap tampil akurat dan tidak membuat kesalahan selain dibutuhkan performa mobil yang cemerlang untuk memacunya hingga batas maksimal.

“Trek ini sangat sempit, jadi Anda harus sangat akurat. Ritme sangat penting juga di sana. Anda harus memastikan, memiliki mobil dengan baik, sepenuhnya untuk mencapai batas di semua tikungan dan Anda bisa mendapatkan bagian tertentu dengan benar. Ini tantangan bagus bagi semua pembalap dan ada beberapa perubahan elevasi juga di sana dengan baik. Saya melihat ke depan untuk melakukannya,” tuntas Webber. (net/jpnn)

Lupakan Singapura, Sambut Jepang

ENSTONE- Bos Tim Lotus Renault Eric Boullier sudah membuang jauh-juah kekecewaan atas hasil yang diraih di Singapura. Kini Bouliier menginstruksikan kepada timnya untuk menatap Grand Prix Suzuka yang akan berlangsung akhir pekan ini.

Tim yang berbasis di Enstone ini memang mengalami hasil yang kurang memuaskan saat balapan di GP Singapura dua pekan lalu. Di sirkuit jalanan Marina Bay itu, kedua pembalapnya Bruno Senna dan Vitaly Petrov hanya mampu finis di posisi ke-15 dan ke-17.

Meskipun hasil buruk telah terjadi, namun Boullier percaya di GP Jepang nanti akan menjadi lebih baik karena banyak trek yang cepat. Selain itu dia juga menambahkan tahun depan pasti akan jauh lebih cepat dari tahun ini.
“Ya Singapura adalah memori yang menyakitkan, tapi jujur kami mendapatkan pengalaman. Kami sangat mengerti mengapa performa kami begitu buruk dan kami begitu lambat, ungkap Boullier Seperti disitat Crash, Senin (3/10).
“Kami telah bekerja selama tiga pekan untuk mempersiapkannya tapi kami tidak menemukannya. Hal ini kami tahu dan rencananya kami dalam waktu dekat ini adalah memperbaiki R32 yang seharusnya tidak mengalami masalah,” tambahnya.

Satu-satunya peluang yang ada untuk mendapatkan hasil yang lebih baik adalah pada GP Suzuka Jepang di mana trek-trek lurus bisa ditunjukkan. Dia ingin kembali menunjukkan performa terbaik timnya seperti apa yang mereka perlihatkan di GP Belgia dan GP Italia. Dimana saat di Monza pembalap Renault, Bruno Senna berhasil masuk kesepuluh besar.

Nah disaat Renault membawa misi sepuluh besar, pembalap veteran Red Bull Racing, Mark Webber menyatakan, GP Jepang berniat menghapus trauma dan kekecewaan mendalam para penduduk negeri Matahari Terbit (sebutan Jepang) usai tragedi tsunami.  “Setelah tragedi besar dengan apa yang terjadi di Jepang pada awal tahun, sangat baik untuk menjadi bagian seseorang yang berharap bisa menatap ke depan,” kata Webber di Crash.

“Masyarakat Jepang selalu terlihat mencintai F1 dan sirkuit Suzuka merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Ini kombinasi yang sensasional dari tikungan yang sangat cepat di sektor pertama,” sambung Webber mengilustrasikan sirkuit yang terletak di prefektur Mie tersebut.

Dia melanjutkan, kondisi trek menuntut pembalap tampil akurat dan tidak membuat kesalahan selain dibutuhkan performa mobil yang cemerlang untuk memacunya hingga batas maksimal.

“Trek ini sangat sempit, jadi Anda harus sangat akurat. Ritme sangat penting juga di sana. Anda harus memastikan, memiliki mobil dengan baik, sepenuhnya untuk mencapai batas di semua tikungan dan Anda bisa mendapatkan bagian tertentu dengan benar. Ini tantangan bagus bagi semua pembalap dan ada beberapa perubahan elevasi juga di sana dengan baik. Saya melihat ke depan untuk melakukannya,” tuntas Webber. (net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/