25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Guru dan Kasek Diteror Bunuh

Guru SMAN 13 Medan, Palomo Siregar (kiri) bersama Kepala Ombudsman RI perwakilan Sumut Abyadi Siregar, menunjukkan surat laporan pengaduan kepada polisi terkait pengancaman akan dibunuh melalui teror sms.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sejumlah guru dan Plh Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Medan mendapat ancaman teror akan dibunuh melalui pesan singkat (SMS). Kuat dugaan, teror tersebut berkaitan dengan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online. Mereka pun mengadukan kepada Ombudsman RI perwakilan Sumut.

Di hadapan Kepala Ombudsman RI perwakilan Sumut Abyadi Siregar, seorang guru Palomo Siregar menceritakan, ancaman teror itu didapatnya pada Rabu (20/9) sekira pukul 14.00 WIB.

“Saya dapat SMS yang isinya bernada ancaman pembunuhan dan kotor. Pesan ancaman itu sebanyak tiga kali dari nomor 085760872849,” ujarnya.

Pertama berisi, “dimana kau, mulai saat ini hati-hati urus binik sebelum datang ajalmu ya.” Kedua, “aku kawanmu juga, gak kau pandang lagi sekelilingmu. Menang kau sekarang. Tapi satu hal keluar anakku, selamat jalan kau dan keluargamu.” Ketiga, “orang kecil memang begitu. Gang Gedek cukup dekat ya. Begitu lah isi terornya,” ujar Palomo warga Jalan Besar Deli Tua Gang Gedek membeberkan isi sms tersebut.

Menurut dia, ancaman teror ini diduga ada kaitannya dengan PPDB online. “Erat kaitannya dengan PPDB SMA Negeri 13 Medan. Jadi setelah keluar data PPDB, kami ikut melaporkan ke DPRD Sumut. Karena kami mau menegakan peraturan. Lalu saya sering mengkritiki tugas panitia PPDB dan mengkritiki komite dan dana BOS,” ucapnya.

Disinggung apakah sejumlah guru itu mengenal peneror tersebut, Palomo Siregar menduga pelakunya ada keterlibatan di dalam penerimaan PPDB online. “Sangat erat hubungannya, kami tidak tahu orangnya, tapi yang terusik ada panitia dan komite serta orang tua siswa,” jawab dia.

Selain dia, sejumlah guru yang mendapatkan teror itu di antaranya Agus Oloan Naibaho, Liana Damayanti Siregar Lerisma Tampubolon, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Yusnar serta Plh Kepala Sekolah Ramzah Ram.

Guru SMAN 13 Medan, Palomo Siregar (kiri) bersama Kepala Ombudsman RI perwakilan Sumut Abyadi Siregar, menunjukkan surat laporan pengaduan kepada polisi terkait pengancaman akan dibunuh melalui teror sms.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sejumlah guru dan Plh Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Medan mendapat ancaman teror akan dibunuh melalui pesan singkat (SMS). Kuat dugaan, teror tersebut berkaitan dengan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online. Mereka pun mengadukan kepada Ombudsman RI perwakilan Sumut.

Di hadapan Kepala Ombudsman RI perwakilan Sumut Abyadi Siregar, seorang guru Palomo Siregar menceritakan, ancaman teror itu didapatnya pada Rabu (20/9) sekira pukul 14.00 WIB.

“Saya dapat SMS yang isinya bernada ancaman pembunuhan dan kotor. Pesan ancaman itu sebanyak tiga kali dari nomor 085760872849,” ujarnya.

Pertama berisi, “dimana kau, mulai saat ini hati-hati urus binik sebelum datang ajalmu ya.” Kedua, “aku kawanmu juga, gak kau pandang lagi sekelilingmu. Menang kau sekarang. Tapi satu hal keluar anakku, selamat jalan kau dan keluargamu.” Ketiga, “orang kecil memang begitu. Gang Gedek cukup dekat ya. Begitu lah isi terornya,” ujar Palomo warga Jalan Besar Deli Tua Gang Gedek membeberkan isi sms tersebut.

Menurut dia, ancaman teror ini diduga ada kaitannya dengan PPDB online. “Erat kaitannya dengan PPDB SMA Negeri 13 Medan. Jadi setelah keluar data PPDB, kami ikut melaporkan ke DPRD Sumut. Karena kami mau menegakan peraturan. Lalu saya sering mengkritiki tugas panitia PPDB dan mengkritiki komite dan dana BOS,” ucapnya.

Disinggung apakah sejumlah guru itu mengenal peneror tersebut, Palomo Siregar menduga pelakunya ada keterlibatan di dalam penerimaan PPDB online. “Sangat erat hubungannya, kami tidak tahu orangnya, tapi yang terusik ada panitia dan komite serta orang tua siswa,” jawab dia.

Selain dia, sejumlah guru yang mendapatkan teror itu di antaranya Agus Oloan Naibaho, Liana Damayanti Siregar Lerisma Tampubolon, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Yusnar serta Plh Kepala Sekolah Ramzah Ram.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/