Desain gedung DPRD Medan yang baru, yang ditawarkan petinggi Pemko Medan, ditolak anggota dewan. Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Medan Iriady Irawady, membantah anggapan Pemko Medan tak pu nya visi terkait arsitek gedung yang mencirikan Kota Me dan. Berikut wawancara singkat wartawan koran ini, Adlansyah Nasution, bersama Iriady Irawady
Usulan desain gedung DPRD dari Pemko ditolak anggota dewan. Mengapa?
Siapa yang bilang itu desain utuh yang akan dibangun? Itu belum finish, masih tahap desain awal untuk ditawarkan pada anggota Dewan. Jika ditolak, akan didesain lagi yang baru.
Bagaimana bentuk desain yang akan ditawarkan kembali?
Desain itu tetap akan disesuaikan dengan perkembangan zaman dan model-model baru bangunan di sekeliling Gedung DPRD Medan saat ini. Sebab, Pemko Medan juga sudah berpesan pada konsultan pelaksana Detail Engineering Design (DED) fisik Gedung DPRD Medan, PT Arenco Centra asal Jakarta untuk membuat desain Gedung DPRD Medan yang tidak ketinggalan zaman. Kita harus sesuaikannya dengan perkembangan zaman.
Perhatikan lah, gedung-gedung besar di sekeliling DPRD Medan saat ini. Di belakangnya ada Gedung DPRD Sumut yang baru dan megah, di sampingnya ada Hotel Kartik, mewah, tinggi. Di depannya ada Plaza Palladium yang mewah. Apa mau kita buat Gedung DPRD Medan yang baru itu sederhana saja? Pastinya tidak, karena pasti akan ketinggalan zaman.
Mengapa harus mengekor, apa tidak menimbulkan kesan tidak punya identitas?
Jika tidak disesuaikan dengan gedung-gedung atau bangunan yang berada di sekelilingnya maka Gedung DPRD Medan akan ketinggalan zaman. Selain itu, bangunan Gedung DPRD Medan yang baru juga akan mempertahankan bangunan ciri khas Kota Medan. Pasti tidak akan kita tinggalkan ciri khas Kota Medan.
Sekarang, kalau dibuat sederhana saja pun, pasti anggota Dewan yang lain tidak mau.
Kabar berhembus, pembangunan gedung ini hampir mencapai Rp200 juta. Benarkan begitu?
Untuk anggaran juga, proyek pembangunannya nanti tidak sampai Rp170 miliar seperti yang diberitakan. Nilai proyeknya hanya Rp70 miliar pada APBD tahun 2012 mendatang.
Bagaimnana progresnya sampai saat ini?
Masih sebatas menerima masukan dan konsultasi pada 50 orang anggota DPRD Medan. Konsultan pelaksana pun PT Arenco Centra sedang melakukan pengukuran untuk mengetahui luas bangunan dan lahan keseluruhan. Pengerjaannya saja masih sebatas pengukuran luas keseluruhan. Itulah, kita upayakan konsultan melakukan konsultasi pada seluruh Anggota DPRD Medan agar diketahui seperti apa bangunan yang dimaksud dan diinginkan Anggota Dewan. Setelah ini, maka Dinas Perkim akan merancang dan mempersiapkan tender. Kita pun ingin pelaksana proyek bangunan fisik nanti dari kontraktor BUMN seperti PT Waskita.(*)