30 C
Medan
Friday, June 21, 2024

Suamiku Ringan Tangan

SUMUTPOS.CO –  Wanita berusia 27 tahun RA menggugat cerai suaminya MR (29) ke Pengadilan Agama Medan. Pasalnya, suaminya MR ringan tangan.

Dikisahkan RA, dia resmi menikah dengan suaminya 5 tahun yang lalu. Usai menikah mereka tinggal di rumah warisan orangtua MR.

“Setelah kami tinggal berdua di rumah warisan orangtua suamiku aku merasa bahagia,” ujar RA mengenang kisa lalunya.

Diungkapkan RA, suaminya adalah seorang pekerja keras dan memiliki kedudukan di salah satu perusahaan rumah makan mewah di Kota Medan. Tentu saja hidup mereka berkecukupan.

Kehidupan RA dan suaminya pun semakin sempurna setelah mereka dikaruniai seorang putra dan seorang putri.

” Sempurna kali apalagi setelah kami memiliki dua anak,” ucapnya.

Namun, lama kelamaan kebahgiaan itu mulai pudar. Pasalnya, suaminya mulai ringan tangan setiap kali bertengkar. Meskipun demikian, RA memilih untuk bersabar. Dan mencoba merubah sikap suaminya, tapi harapan itu hanya tinggal harapan saja. Sebab suaminya semakin sesuka hatinya memukuli RN jika terjadi cekcok. Parahnya lagi, suaminya kerap melontarkan ucapan tak senonoh.

“Bukan berubah tapi malah semakin parah. Sudah mukuli cakap kotor pula,” ungkapnya.

Tak tahan, RN melapor ke Pengadilan Agama Medan. “Saya mau cerai aja, orangtua ku menyuruh cerai. Begitu juga teman-temanku, aku lebih menuruti orang yang sayang sama aku lah. Ngapain ku pertahankan suami yang tukang pukul,” ujarnya. (cr-1)

SUMUTPOS.CO –  Wanita berusia 27 tahun RA menggugat cerai suaminya MR (29) ke Pengadilan Agama Medan. Pasalnya, suaminya MR ringan tangan.

Dikisahkan RA, dia resmi menikah dengan suaminya 5 tahun yang lalu. Usai menikah mereka tinggal di rumah warisan orangtua MR.

“Setelah kami tinggal berdua di rumah warisan orangtua suamiku aku merasa bahagia,” ujar RA mengenang kisa lalunya.

Diungkapkan RA, suaminya adalah seorang pekerja keras dan memiliki kedudukan di salah satu perusahaan rumah makan mewah di Kota Medan. Tentu saja hidup mereka berkecukupan.

Kehidupan RA dan suaminya pun semakin sempurna setelah mereka dikaruniai seorang putra dan seorang putri.

” Sempurna kali apalagi setelah kami memiliki dua anak,” ucapnya.

Namun, lama kelamaan kebahgiaan itu mulai pudar. Pasalnya, suaminya mulai ringan tangan setiap kali bertengkar. Meskipun demikian, RA memilih untuk bersabar. Dan mencoba merubah sikap suaminya, tapi harapan itu hanya tinggal harapan saja. Sebab suaminya semakin sesuka hatinya memukuli RN jika terjadi cekcok. Parahnya lagi, suaminya kerap melontarkan ucapan tak senonoh.

“Bukan berubah tapi malah semakin parah. Sudah mukuli cakap kotor pula,” ungkapnya.

Tak tahan, RN melapor ke Pengadilan Agama Medan. “Saya mau cerai aja, orangtua ku menyuruh cerai. Begitu juga teman-temanku, aku lebih menuruti orang yang sayang sama aku lah. Ngapain ku pertahankan suami yang tukang pukul,” ujarnya. (cr-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/