30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sumut Diberi Helikopter Gratis

Atas Nama Bencana

Setelah pembelian helikopter operasional Pemprovsu sebesar Rp50 miliar batal, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho mengganti helikopter tersebut dengan sistem kerja sama dengan Badan SAR Nasional (Basarnas)

Hasilnya, helikopter rescue jenis Bolkow (BO) 105 HR 1521 hadir untuk kepentingan pemantauan keamanan dan evakuasi bencana.

Hal itu terungkap setelah dilakukannya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Gatot dengan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Dayatmo. Selanjutnya, penandatanganan MoU dilakukan antara Sekda Pemprobsu H Nurdin Lubis SH MHum dengan Deputi Bidang Potensi SAR Nasional, Marsekal Muda TNI Sukarto terkait operasional satu unit helikopter dalam rangka menunjang operasi SAR di Sumut, Rabu (4/1) di gubernuran.

Usai penandatanganan MoU tersebut, Gatot mengatakan selama ini Sumut sangat membutuhkan helikopter yang selalu tersedia. Hal itu dirasakan setelah ada berbagai pengalaman mengenai sulitnya melakukan evakuasi saat terjadi bencana maupun musibah. Dia memamaparkan, secara geografis Sumut memiliki luas wilayah 71.680,08 km persegi dan jenis topografi beragam mulai pegunungan hingga laut, serta adanya potensi bencana berupa patahan aktif.

Lebih lanjut, dia menyampaikan rasa syukur atas kerjasama yang dilakukan Pemprovsu dan Basarnas. Kemudian, helikopter yang ada ini akan dimanfaatkan sebesarnya untuk proses evakuasi dan pemantauan stabilitas keamanan di Sumut.

Sekadar informasi, heli Bolkow seri 105 yang mulai dibuat berdasarkan lisensi pabrik pembuatnya, Messerschmitt-Bolkow-Blohm (MBB), oleh industri kedirgantaraan nasional IPTN (sekarang PT DI) sejak tahun 1976. MBB sejak tahun 1991 menjadi bagian dari Eurocopter. Semula IPTN yang hanya dipasok rotor dan transmisi oleh Jerman hanya membuat versi CB, tetapi berikutnya, dimulai produksi ke-101, IPTN juga membuat versi NBO-105CBS yang lebih panjang.

BO-105 merupakan helikopter ringan bermesin ganda yang dirancang sebagai heli serba guna oleh MBB di Stuttgart, Jerman. Eurocopter sendiri terus melanjutkan produksi heli ini hingga tahun 2001, sebelum produk jenis ini digantikan oleh heli EC-135 yang lebih modern. Helikopter yang pertama kali terbang pada 16 Februari 1967 di Ottobrunn, Jerman, ini kemudian dikembangkan menjadi beberapa versi, yaitu BO-105C, BO-105CB, BO-105CBS, dan BO-105LS.

BO-105 yang digunakan secara luas ini, selain digunakan oleh militer, polisi, basarnas, juga dirancang untuk evakuasi medis dan operasi minyak lepas pantai. Terakhir, dikombinasikan dengan heli EC-225, BO-105 juga diunggulkan untuk pemadam kebakaran hutan.

Secara desain, heli dengan rotor utama berbilah empat dari bahan komposit ini memiliki kemampuan manuver tinggi. Sebuah BO-105CBS yang digunakan untuk promosi oleh Red Bull USA memiliki kemampuan aerobatik penuh hingga heli ini bisa terbang membuat lup, berguling (roll), dan melakukan manuver-manuver lain yang biasanya dilakukan oleh pesawat sayap tetap.

“Berdasarkan pengalaman proses evakuasi di Sumut, khususnya di kawasan Bukit Barisan memiliki medan yang luar biasa sulit. Untuk pengefektifan dan efisiensi waktu harus ada heli kopter yang siap sedia bisa digunakan setiap saat. Semoga keberadaan heli bisa memberikan rasa nyaman bagi masyarakat dan wisatawan yang ada di Sumut,” ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Dayatmo. (ril)

Karakter Umum Helikopter Bolkow Seri 105
Kru            : 1 atau 2 pilot
Kapasitas        : 4 orang
Panjang            : 11, 86 meter
Diameter Baling-baling    : 9,84 meter
Tinggi            : 3 meter
Berat kosong        : 1276 kg
Daya angkut maksimal    : 2500 kg

Kemampuan
Kecepatan maksimum: 242 km/jam
Kemampuan khusus: Memiliki kemampuan aerobatik penuh hingga heli ini bisa terbang membuat lup, berguling (roll), dan melakukan manuver-manuver lain yang biasanya dilakukan oleh pesawat sayap tetap.

Atas Nama Bencana

Setelah pembelian helikopter operasional Pemprovsu sebesar Rp50 miliar batal, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho mengganti helikopter tersebut dengan sistem kerja sama dengan Badan SAR Nasional (Basarnas)

Hasilnya, helikopter rescue jenis Bolkow (BO) 105 HR 1521 hadir untuk kepentingan pemantauan keamanan dan evakuasi bencana.

Hal itu terungkap setelah dilakukannya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Gatot dengan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Dayatmo. Selanjutnya, penandatanganan MoU dilakukan antara Sekda Pemprobsu H Nurdin Lubis SH MHum dengan Deputi Bidang Potensi SAR Nasional, Marsekal Muda TNI Sukarto terkait operasional satu unit helikopter dalam rangka menunjang operasi SAR di Sumut, Rabu (4/1) di gubernuran.

Usai penandatanganan MoU tersebut, Gatot mengatakan selama ini Sumut sangat membutuhkan helikopter yang selalu tersedia. Hal itu dirasakan setelah ada berbagai pengalaman mengenai sulitnya melakukan evakuasi saat terjadi bencana maupun musibah. Dia memamaparkan, secara geografis Sumut memiliki luas wilayah 71.680,08 km persegi dan jenis topografi beragam mulai pegunungan hingga laut, serta adanya potensi bencana berupa patahan aktif.

Lebih lanjut, dia menyampaikan rasa syukur atas kerjasama yang dilakukan Pemprovsu dan Basarnas. Kemudian, helikopter yang ada ini akan dimanfaatkan sebesarnya untuk proses evakuasi dan pemantauan stabilitas keamanan di Sumut.

Sekadar informasi, heli Bolkow seri 105 yang mulai dibuat berdasarkan lisensi pabrik pembuatnya, Messerschmitt-Bolkow-Blohm (MBB), oleh industri kedirgantaraan nasional IPTN (sekarang PT DI) sejak tahun 1976. MBB sejak tahun 1991 menjadi bagian dari Eurocopter. Semula IPTN yang hanya dipasok rotor dan transmisi oleh Jerman hanya membuat versi CB, tetapi berikutnya, dimulai produksi ke-101, IPTN juga membuat versi NBO-105CBS yang lebih panjang.

BO-105 merupakan helikopter ringan bermesin ganda yang dirancang sebagai heli serba guna oleh MBB di Stuttgart, Jerman. Eurocopter sendiri terus melanjutkan produksi heli ini hingga tahun 2001, sebelum produk jenis ini digantikan oleh heli EC-135 yang lebih modern. Helikopter yang pertama kali terbang pada 16 Februari 1967 di Ottobrunn, Jerman, ini kemudian dikembangkan menjadi beberapa versi, yaitu BO-105C, BO-105CB, BO-105CBS, dan BO-105LS.

BO-105 yang digunakan secara luas ini, selain digunakan oleh militer, polisi, basarnas, juga dirancang untuk evakuasi medis dan operasi minyak lepas pantai. Terakhir, dikombinasikan dengan heli EC-225, BO-105 juga diunggulkan untuk pemadam kebakaran hutan.

Secara desain, heli dengan rotor utama berbilah empat dari bahan komposit ini memiliki kemampuan manuver tinggi. Sebuah BO-105CBS yang digunakan untuk promosi oleh Red Bull USA memiliki kemampuan aerobatik penuh hingga heli ini bisa terbang membuat lup, berguling (roll), dan melakukan manuver-manuver lain yang biasanya dilakukan oleh pesawat sayap tetap.

“Berdasarkan pengalaman proses evakuasi di Sumut, khususnya di kawasan Bukit Barisan memiliki medan yang luar biasa sulit. Untuk pengefektifan dan efisiensi waktu harus ada heli kopter yang siap sedia bisa digunakan setiap saat. Semoga keberadaan heli bisa memberikan rasa nyaman bagi masyarakat dan wisatawan yang ada di Sumut,” ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Dayatmo. (ril)

Karakter Umum Helikopter Bolkow Seri 105
Kru            : 1 atau 2 pilot
Kapasitas        : 4 orang
Panjang            : 11, 86 meter
Diameter Baling-baling    : 9,84 meter
Tinggi            : 3 meter
Berat kosong        : 1276 kg
Daya angkut maksimal    : 2500 kg

Kemampuan
Kecepatan maksimum: 242 km/jam
Kemampuan khusus: Memiliki kemampuan aerobatik penuh hingga heli ini bisa terbang membuat lup, berguling (roll), dan melakukan manuver-manuver lain yang biasanya dilakukan oleh pesawat sayap tetap.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/